Wujudkan Mimpi Anak Bangsa, Pemkot Surabaya Kucurkan Rp 71 Miliar untuk Beasiswa Pemuda Tangguh

Program ini telah menjadi simbol harapan bagi anak-anak muda Surabaya yang ingin melanjutkan kuliah meski dihadang keterbatasan ekonomi.

Editor: Deddy Humana
istimewa
BEASISWA PEMUDA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bertemu penerima beasiswa pemuda tangguh, program bantuan yang mendukung para mahasiswa yang terkendala pembiayaan dalam melanjutkan pendidikan. 

Pada periode semester ganjil September 2025, sebanyak 2.766 mahasiswa dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa Pemuda Tangguh. Verifikasi ketat dilakukan agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan menyentuh mereka yang membutuhkan.

Wali Kota Eri menjelaskan, beasiswa Pemuda Tangguh terbuka untuk semua warga Surabaya, namun prioritas diberikan kepada keluarga miskin dan pra-miskin. 

"Saya berharap yang sudah mampu, yang orangtuanya memiliki pendapatan tinggi, bisa tidak mengikuti beasiswa ini dulu. Mari kita bantu saudara kita,” ujarnya.

Verifikasi faktual dilakukan menyusul banyaknya pendaftar yang mencantumkan pekerjaan orangtua sebagai wiraswasta. 

"Setelah diverifikasi, ternyata ada yang memang bukan wiraswasta, dan ada wiraswasta yang gajinya sangat tinggi. Maka dari itu, kami mengutamakan yang orangtuanya berpenghasilan rendah," tegasnya.

Dari proses tersebut, ditemukan pula sejumlah kasus khusus yang menarik perhatian Pemkot Surabaya. Seperti di antaranya, mahasiswa tunarungu di Universitas Terbuka (UT) serta pendaftar yang baru kehilangan orangtuanya.

"Yang seperti ini, disabilitas, yang harus kita bantu. Pemerintah ini hadir. Sedangkan mahasiswa yang tinggal sendiri, kami minta untuk difasilitasi tinggal di RIAS (Rumah Ilmu Arek Suroboyo) agar bisa tinggal dengan teman-teman kuliah lainnya," tuturnya.

Terkait besaran beasiswa, Wali Kota Eri menjelaskan bantuan itu disesuaikan dengan kemampuan fiskal daerah dan kebutuhan penerima. 

"Kami memberikan bantuan maksimal. Kalau UKT Rp 10 juta, tidak mungkin kita berikan Rp 10 juta. Sehingga kami berharap agar keluarga yang mampu tidak mengikuti ini dulu," katanya.

Bagi mahasiswa yang orangtuanya berpenghasilan tinggi, mereka tetap berpeluang mendapat subsidi parsial jika kuota tersisa. "Contohnya, jika UKT Rp 10 juta, yang kita berikan hanya Rp 2 juta. Tidak semua kita cover Rp 10 juta,” tambahnya.

Program ini juga tidak hanya menyasar mahasiswa perguruan tinggi negeri (PTN), tetapi juga perguruan tinggi swasta (PTS) yang telah bekerja sama dengan pemkot. 

"PTS juga kita ambil, PTN juga kita ambil. Semoga semakin banyak yang bisa masuk kuliah, sehingga mereka bisa merubah nasib keluarganya menjadi lebih baik," ungkapnya.

Sementara Kepala Bidang Kepemudaan, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Eringgo Perkasa menjelaskan, beasiswa ini kini diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 45 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemberian Beasiswa. "Regulasi ini bertujuan untuk memastikan kualitas dan kontribusi lulusan penerima beasiswa,” kata Eringgo.

Perwali tersebut menetapkan durasi beasiswa maksimal 8 semester untuk jenjang S1 dan D4, serta 6 semester untuk D3. 

“Beasiswa akan dicabut secara tegas jika penerima melanggar klausul, seperti menikah atau menerima beasiswa dari instansi lain,” ungkapnya.

Sumber: Surya
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved