Turunkan Generasi Bebas Stunting dan Anemia, Remaja Putri Sidoarjo Didorong Selalu Jaga Kesehatan

Ditegaskan pencegahan stunting tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan kesadaran pribadi dan dukungan lingkungan.

Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
Diskominfo Sidoarjo
CEGAH STUNTING - Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana menghadiri Gerakan Cegah Stunting melalui Workshop Kesehatan Remaja Putri dalam Upaya Menuju Generasi Emas di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (14/8/2025). 


SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Remaja putri adalah calon ibu bagi generasi masa depan. Menjaga kesehatan, memperhatikan asupan gizi, dan menerapkan pola hidup sehat sejak remaja merupakan investasi besar untuk melahirkan generasi emas bebas stunting

Demikian diungkapkan Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana di hadapan para remaja putri yang hadir dalam  Workshop Kesehatan Remaja Putri dalam Upaya Menuju Generasi Emas yang digelar di Pendopo Sidoarjo, Kamis (14/8/2025). 

Dalam Gerakan Cegah Stunting itu, Wabup Mimik mengajak seluruh remaja putri di Sidoarjo untuk menjaga kesehatan sejak dini sebagai langkah penting dalam mencegah stunting pada generasi mendatang. 

Workshop ini diikuti oleh 185 peserta dari berbagai sekolah, universitas, serta komunitas remaja putri di Sidoarjo. Acara ini menghadirkan narasumber dari tenaga kesehatan, ahli gizi, dan praktisi kesehatan remaja.

“Harus benar diingat, bahwa remaja putri adalah calon ibu bagi generasi masa depan. Makanya harus menjaga kesehatan, memperhatikan asupan gizi, dan menerapkan pola hidup sehat sejak remaja. Supaya nantinya bisa melahirkan generasi emas bebas stunting,” ujar Mimik.

Ditegaskan bahwa pencegahan stunting tidak hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga memerlukan kesadaran pribadi dan dukungan lingkungan. 

Termasuk para remaja putri sebagai calon ibu bagi anaknya masing-masing. “Kalau remaja putri sehat, kelak anak yang dilahirkan juga akan sehat, cerdas, dan berkualitas,” lanjutnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Lakhsmi Herawati Yuwantina mengungkapkan bahwa selain stunting, anemia pada remaja putri juga menjadi perhatian serius. 

Berdasarkan data 2023, prevalensi anemia pada remaja putri di Sidoarjo masih 51 persen atau sekitar 12.061 jiwa, dan pada 2024 turun menjadi 26 persen atau sekitar 7.072 jiwa. 

Sementara data stunting menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 sebesar 8,4 persen, dan pada 2024 menjadi 10,6 persen.

“Dengan edukasi sejak remaja, kita berharap angka stunting menurun dan anemia pada remaja putri dapat terus ditekan. Remaja putri yang sehat akan berkontribusi langsung pada terciptanya generasi yang kuat dan berdaya saing. Kegiatan ini merupakan upaya menyongsong bonus demografi pada tahun 2045,” ujar Lakhsmi. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved