Berita Viral
Rekam Jejak Iptu Heru, Kapolsek Pati Kota yang Terluka saat Amankan Demo Tuntut Bupati Sudewo Mundur
Aksi demo menuntut Bupati Pati, Sudewo, mundur ternyata membuat Kapolsek Pati Kota, Iptu Heru Purnomo, terluka.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Aksi unjuk rasa menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya pada Rabu (13/8/2025) berakhir ricuh dan memakan korban, termasuk Kapolsek Pati Kota, Iptu Heru Purnomo.
Kericuhan pecah ketika massa mulai melempar botol serta gelas air mineral, yang sebelumnya disiapkan sebagai logistik aksi, ke arah Kantor Bupati.
Situasi semakin memanas saat sejumlah peserta mencoba menembus pagar halaman. Polisi merespons dengan tembakan water cannon dan gas air mata.
Namun, bukannya mereda, lemparan benda keras justru semakin deras.
Di tengah kekacauan itu, Iptu Heru yang berada di kawasan Alun-Alun Pati terkena lemparan batu di kepala.
Ia langsung dilarikan ke RSUD RAA Soewondo, Pati.
Baca juga: Bisakah Bupati Pati Sudewo Langsung Dicopot Usai Didemo Warga Tuntut Lengser? Ini Kata Ahli Hukum
Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Pol drg Agustinus, memastikan kondisi Heru dalam keadaan sadar, tetapi mengalami luka bocor di kepala dan harus menjalani rawat inap.
“Masih dalam pengawasan tim medis karena mengeluh pusing,” ujarnya, Kamis (14/8/2025), melansir dari Kompas.com.
Korban luka bukan hanya Heru. Anggota Polri lainnya, Galih Dega Pramudya, juga dirawat akibat robek di paha kanan.
“Masih sadar, namun tim medis memantau ketat agar luka tidak menimbulkan komplikasi,” kata Agustinus.
Data RSUD Soewondo mencatat, total ada tujuh orang yang masih dirawat: dua anggota Polri dan lima warga sipil. Kelima warga sipil mengalami sesak napas akibat paparan gas air mata, namun kini mulai membaik.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Narimo, melaporkan jumlah total korban kericuhan, baik yang luka fisik maupun gangguan pernapasan, mencapai 64 orang. Sebagian besar sudah pulang dan menjalani perawatan jalan.
Rekam Jejak Iptu Heru Purnomo
IPTU Heru Purnomo adalah perwira menengah Polri yang sejak 1 Agustus 2022 menjabat sebagai Kapolsek Pati Kota.
Penugasan ini ia emban setelah sebelumnya bertugas sebagai Wakil Kapolsek Jakenan.
Dalam kesehariannya, Heru dikenal aktif memimpin pengamanan berbagai kegiatan masyarakat, termasuk ibadah minggu di sejumlah gereja, sambil mengajak jemaat untuk menjaga kerukunan antarumat beragama.
Baca juga: 4 Pihak yang Respons Keras Soal Bupati Pati Sudewo Didemo Warga hingga Kisruh, Prabowo Menyayangkan
Namanya menjadi sorotan pada Rabu, 13 Agustus 2025, ketika aksi demonstrasi di Alun-alun Pati berujung ricuh.
Massa yang menolak kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen terlibat bentrokan dengan aparat, melempar botol dan benda tumpul.
Dalam situasi itu, IPTU Heru Purnomo menjadi sasaran pengeroyokan. Ia menderita luka parah di bagian kepala, diduga akibat hantaman benda keras.
Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan detik-detik ia terhuyung dan dipapah rekan-rekannya di tengah kepungan massa.
Heru segera dievakuasi ke RSUD RAA Soewondo Pati untuk mendapatkan perawatan intensif, termasuk jahitan di bagian kepala.
Peristiwa tersebut tidak hanya melukai dirinya, tetapi juga menyebabkan sedikitnya 17 anggota polisi lain mengalami cedera.
Meski demikian, kiprah dan dedikasinya di lapangan tetap menjadi catatan penting dalam pengabdiannya sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat Pati Kota.
Benarkah Ada Korban Tewas
Demonstrasi ricuh di Pati, Jawa Tengah, yang menuntut Bupati Pati Sudewo mundur menimbulkan korban dari berbagai pihak.
Mulai dari aparat hingga warga sipil.
Bahkan, di media sosial beredar kabar ada korban jiwa dalam demonstrasi besar tersebut.
Benarkah demikian?
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto memastikan tak ada korban jiwa dalam demo Pati, Rabu (13/8/2025).
Meski demikian, dia mengakui, ada 34 korban yang harus mendapat perawatan medis akibat demo yang ricuh.
Aksi unjuk rasa di kawasan Alun-Alun dan kompleks Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025), berubah tegang sejak pagi hari.
Ratusan massa berkumpul dengan satu tuntutan: meminta Bupati Sudewo keluar dari kantornya untuk berdialog langsung.
Namun, harapan itu tak terwujud. Menurut pantauan, kekecewaan massa berujung pada aksi pelemparan berbagai benda, mulai dari batu, botol air mineral, hingga potongan kayu, ke arah kantor bupati.
Situasi yang memanas membuat aparat kepolisian terpaksa menembakkan gas air mata dan mengerahkan water cannon untuk membubarkan kerumunan.
“Kami sudah mengecek kabar yang beredar terkait adanya korban meninggal dunia. Hasilnya, sampai sekarang nihil,” tegas Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Satake Bayu Setianto Artanto, dalam konferensi pers yang dikutip dari Breaking News Kompas TV.
Baca juga: Sosok Teguh Bandang Waluya Ketua Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo, Sebut Karena Panggilan Hati
Meski tak ada korban jiwa, kericuhan ini meninggalkan daftar panjang korban luka.
“Total ada 34 orang yang dirawat di rumah sakit, baik dari pihak warga maupun anggota kepolisian,” ujarnya.
Cedera yang dialami beragam, mulai dari luka lebam, robek pada bagian tubuh, hingga kepala bocor. Sebagian besar korban juga mengeluhkan sesak napas akibat paparan gas air mata.
Hingga Rabu sore, tindakan medis masih diberikan kepada korban.
“Sekitar pukul 15.00 WIB, situasi sudah terkendali. Meski begitu, kami tetap melakukan penyisiran untuk memastikan keamanan,” tambah Artanto.
Kerusuhan ini menjadi sorotan publik, sekaligus peringatan bahwa penyampaian aspirasi di ruang demokrasi harus tetap mengedepankan ketertiban demi keselamatan bersama.
Bupati Pati Sudewo Tolak Mundur
Rabu, 13 Agustus 2025, menjadi hari yang penuh ketegangan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Ribuan warga dari berbagai penjuru daerah memadati Alun-Alun Pati dan kawasan Kantor Bupati untuk menuntut satu hal: Bupati Sudewo harus mundur dari jabatannya.
Tuntutan itu dipicu oleh kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen yang sempat diberlakukan oleh Sudewo.
Meski kebijakan tersebut akhirnya dibatalkan, kemarahan warga belum mereda.
Mereka menilai Sudewo tidak layak memimpin karena dianggap arogan dan tidak mendengar aspirasi rakyat.
Sejak pagi, massa sudah berkumpul dengan membawa spanduk, pengeras suara, dan berbagai atribut aksi.
Teriakan “Sudewo lengser!” menggema di seluruh penjuru kota. Hingga pukul 11.00 WIB, Sudewo belum juga menemui massa, memicu aksi lempar botol dan gelas plastik ke arah kantor bupati.
Kericuhan semakin memuncak ketika massa merusak baliho, memecahkan kaca kantor bupati, dan mencoba merobohkan gerbang pendapa.
Bupati Sudewo juga sempat muncul menemui demonstran, tetapi dia hanya mengucapkan: Saya Minta Maaf.
Setelah itu Sudewo dilempar air dan sandal oleh demonstran. Sudewo kemudian diamankan.
Di tengah situasi yang memanas, Sudewo akhirnya memberikan pernyataan kepada wartawan di kantornya. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengundurkan diri hanya karena tekanan massa.
“Saya kan dipilih rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan seperti itu. Semua ada mekanisme,” ujar Sudewo, dilansir dari Kompas TV.
“Ini Pembelajaran bagi Saya dan Warga Pati”
Saat ditanya kembali oleh wartawan apakah artinya tuntutan demonstran tidak bisa dipenuhi, Sudewo menjawab singkat, “Kan sudah saya sampaikan tadi.”
Ia menegaskan bahwa proses politik harus berjalan sesuai aturan, bukan berdasarkan tekanan jalanan.
Sudewo juga menanggapi kericuhan yang terjadi saat dirinya sempat mencoba menemui massa.
Ia mengaku memahami emosi warga, namun menekankan bahwa kerumunan besar tidak bisa dikendalikan sepenuhnya.
“Orang banyak ‘kan tidak mungkin bisa terkendali secara keseluruhan. Tapi yang terpenting ini sudah berjalan, ya, nanti ke depannya akan saya perbaiki segala sesuatunya,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa dirinya baru menjabat beberapa bulan sebagai bupati dan masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. “Ini merupakan proses pembelajaran bagi saya,” tambahnya.
Menanggapi rapat paripurna DPRD yang membahas hak angket terhadap dirinya, Sudewo menyatakan menghormati proses tersebut. “Itu ‘kan hak angket yang dimiliki oleh DPRD. Jadi, saya menghormati hak angket tersebut,” katanya.
Sudewo juga menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tetap menjaga solidaritas dan tidak terprovokasi. Ia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama untuk menjaga ketertiban dan kelancaran pembangunan.
“Jangan sampai terprovokasi oleh siapapun. Kabupaten Pati ini adalah milik semua warga yang harus dijaga bersama,” tegasnya.
Saat ditanya soal demonstran yang mengalami luka-luka dalam aksi, Sudewo menyatakan bahwa mereka sudah ditangani oleh pihak rumah sakit. Ia berharap semua korban segera pulih dan kembali sehat.
“Yang sedang sakit itu mudah-mudahan segera membaik, sehat walafiat kembali,” ujarnya.
berita viral
Demo Pati
Bupati Pati Sudewo
Bupati Sudewo mundur
Iptu Heru Purnomo
Kapolsek Pati Kota
Demo Tuntut Bupati Sudewo Mundur
Kapolsek Pati Kota terluka
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Gelagat RS Tersangka Penculikan Bos Bank Plat Merah Saat Digerebek Buat Polisi Emosi, Ini Perannya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Jaja Mihardja 'Apaan Tuh' yang Dapat Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Manajer Farel Prayoga Ungkap Kondisi Sang Penyanyi Cilik, Sempat Pusing Bayar Kredit Rumah dan Mobil |
![]() |
---|
Nasib Immanuel Ebenezer Usai Jadi Tersangka Pemerasan K3, Mahfud MD Dengar Selentingan, Dijerat TPPU |
![]() |
---|
Sosok Adrianus Agal, Pengacara yang Bongkar Peran F Diduga Oknum Aparat Pembunuh Bos Bank Plat Merah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.