Wabup Alif Tegaskan Komitmen Pemkab Gresik Hidupkan Koperasi Merah Putih di Seluruh Desa

Wakil Bupati Gresik, dr Asluchul Alif menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten, Jatim, dalam menghidupkan Koperasi Merah Putih d seluruh desa.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Willy Abraham
KOPERASI MERAH PUTIH - Wakil Bupati Gresik dr Asluchul Alif saat memimpin rapat pleno Tim Pendampingan Koperasi Merah Putih KMP di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, di Gedung Utama Semen Indonesia, Rabu (13/8/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Wakil Bupati (Wabup) Gresik, dr Asluchul Alif menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik, Jawa Timur (Jatim), dalam menghidupkan Koperasi Merah Putih (KMP) di seluruh desa. 

Pernyataan ini disampaikan Wabup Alif saat membuka pleno Tim Pendampingan KMP Gresik, di Gedung Utama Semen Indonesia, Rabu (13/8/2025).

Dihadiri perwakilan universitas dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Gresik

Data menunjukkan, Gresik memiliki 1.569 koperasi, 816 di antaranya aktif. 

Dari jumlah tersebut, 344 koperasi desa berpotensi menjadi embrio KMP. 

Melalui pendampingan yang terstruktur, KMP diharapkan mampu meningkatkan ROI dan ROA BUMDes, sekaligus membuka lapangan kerja dan memperkuat ekonomi lokal.

“Kehadiran kami di sini adalah wujud konsen terhadap program Presiden dan Bupati. Pak Bupati menginginkan Koperasi Desa Merah Putih betul-betul bisa hidup di Kabupaten Gresik. Karenanya, Kami berharap proposal bisnis dan segala hal yang nanti dimatangkan oleh tim ini, bisa dijalankan dan bukan suatu hal yang tidak bisa direalisasikan,” tegas Wabup Alif.

Tim pendampingan ini terdiri dari 5 perguruan tinggi. Yaitu Universitas Ciputra Surabaya, Universitas Qomarudin, Universitas Gresik, Universitas Muhammadiyah Gresik dan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI).

Nantinya, tim yang digawangi oleh Rian Pramana Suwanda ini, akan melakukan pendampingan mulai dari pemetaan potensi desa, penyelarasan proses bisnis, penguatan kelembagaan hingga membuka akses pendanaan dari Himbara, dana desa, CSR maupun kemitraan swasta.

Wabup Alif menekankan, bahwa tujuan akhir dari pendampingan adalah menghidupkan KMP secara berkelanjutan. 

Ia berharap proposal bisnis (probis) dan rencana aksi yang dirumuskan bukan hanya sebatas konsep, tetapi dapat diwujudkan di lapangan.

“Bekerjalah sebagai tim. Data yang didapat dari lapangan harus diolah bersama, sehingga muncul teamwork dan terjadi sharing pengetahuan antar universitas maupun pihak pendamping lainnya,” ujarnya.

Di samping itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang menjadi coach utama tim ini, memastikan arah pendampingan selaras dengan visi pembangunan daerah. 

Program Koperasi Merah Putih di Gresik sendiri, menjadi bagian dari strategi menjadikan koperasi sebagai payung pengembangan ekonomi desa, sebagaimana dijamin UU Nomor 6 Tahun 2023.

Untuk diketahui, KMP diharapkan mampu mengelola potensi lokal secara optimal. Mulai dari pemanfaatan sumber daya pesisir, hutan dan sumber daya air hingga pengembangan energi alternatif, wisata, industri kreatif dan usaha berbasis syariah.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved