Anomali Cuaca Sebabkan Pertumbuhan Tembakau Tak Normal, Petani di Lumajang Minta Gudang Pengeringan

Anomali cuaca membuat pertumbuhan tembakau milik petani di Lumajang menjadi tidak normal.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: irwan sy
erwin wicaksono/surya.co.id
KEBUN TEMBAKAU - Petani tembakau melihat kondisi tembakau yang ditanam di sebuah ladang di Desa Kunir, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang, Dwi Wahyono, menjelaskan 20 persen dari 1.220 hektare tanaman tembakau di Lumajang pertumbuhannya sedang tidak normal akibat anomali cuaca. 

SURYA.co.id | LUMAJANG - Anomali cuaca membuat pertumbuhan tembakau milik petani di Lumajang menjadi tidak normal.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang, Dwi Wahyono, menjelaskan 20 persen dari 1.220 hektare tanaman tembakau di Lumajang pertumbuhannya sedang tidak normal.

Menurut Dwi, cuaca lembab turut memicu tingginya kadar TSNA alias Tobacco Specific Nitrosamines. Jika kadar TSNA tinggi maka tembakau yang suda susah payah dirawat dan dipanen oleh petani jadi tidak laku.

"Dari pantauan kami, saat ini kondisi di lapangan 80 persen tumbuhannya normal, tapi ada 20 persen yang tidak normal, faktornya salah satunya cuaca," Ujar Dwi ketika dikonfirmasi, Kamis (7/8/2025).

Kata Dwi, tempat pengeringan yang layak guna mengurangi kadar TSNA di Lumajang terbilang kurang.

Ia menganalisa sebuah tempat pengeringan dengan ukuran 8x6 meter secara maksimal dapat menampung panen dari sawah seluas 7.500 meter persegi, alias 0,75 hektare.

Dengan luasan lahan tembakau di Lumajang yang mencapai 1.220 hektare, dibutuhkan 1.000 lebih gudang pengeringan agar dapat menampung tembakau panen petani agar hasilnya layak jual.

"Melihat kondisi saat ini jumlah gudang kurang banyak. Sehingga kami berharap pemerintah bisa hadir memenuhi kebutuhan gudang. Di satu sisi petani juga mengajukan kredit ke mitra untuk membangun gudang," tandasnya.

Saat berita ditayangkan, belum ada klarifikasi instansi terkait soal harapan petani tembakau yang meminta gudang baru untuk mengantisipasi anomali cuaca yang tersjadi seperti sekarang ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved