Persebaya Surabaya

Van Gastel Akui PSIM Masih Lemah di Penyelesaian Akhir, Persebaya Surabaya Jadi Ujian Pertama

PSIM Yogyakarta fokus benahi penyelesaian akhir jelang laga kontra Persebaya Surabaya di GBT, Jumat 8 Agustus 2025.

Editor: Adrianus Adhi
SURYA
PERSIAPAN - Logo PSIM Yogyakarta. Kini PSIM Yogyakarta tengah mematangkan finishing jelang bertemu Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, 8 Agustus 2025 

SURYA.co.id - PSIM Yogyakarta terus mematangkan persiapan menjelang laga perdana Super League 2025/2026 melawan Persebaya Surabaya.

Tim promosi asal Yogyakarta itu akan bertandang ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Jumat, 8 Agustus 2025, menghadapi tantangan besar dari tuan rumah Bajul Ijo.

Dari enam laga pramusim yang dijalani, PSIM hanya mampu mencetak tiga gol. Ketiga gol tersebut lahir dari kaki satu pemain, Rafinha, saat menang 2-0 atas Madura United dan 1-0 atas PSIS Semarang.

Sisanya, PSIM gagal mencetak gol dalam empat laga lainnya, yakni saat kalah dari Persik Kediri (0-2), Persis Solo (0-1), Bali United (0-6), dan Barito Putera (0-1).

Kepada Tribun Jogja, Pelatih kepala PSIM, Jean-Paul Van Gastel, mengakui bahwa penyelesaian akhir menjadi masalah utama timnya. 

Ia menyebut bahwa persoalan di sepertiga akhir lapangan bukan hanya soal eksekusi, tetapi juga soal penciptaan peluang.

“Jika kamu melihat bahwa kita kesulitan di final third, itu tidak hanya tentang melewatkan peluang tapi tentang membuat peluang juga,” ujarnya seperti dikutip SURYA.co.id dari Tribun Jogja.

Baca juga: Welcome! Leo Lelis Come Back, Bareng Dime Dan Risto Perkokoh Pertahanan Persebaya

Van Gastel menilai bahwa meski timnya kerap mendominasi penguasaan bola, mereka kesulitan menciptakan peluang berbahaya saat memasuki area pertahanan lawan.

“Eksekusi kita dan membuat keputusan kita tidak cukup bagus di laga terakhir,” tambah pelatih asal Belanda itu.

Untuk itu, PSIM memfokuskan latihan dalam beberapa hari terakhir di Yogyakarta pada skema ofensif dan penyelesaian akhir. Mereka mencoba memperbaiki pergerakan antar lini, timing umpan, dan positioning pemain saat menyerang.

Van Gastel menyadari bahwa laga melawan Persebaya bukanlah pertandingan biasa. Ia menyebut Bajul Ijo sebagai tim kuat yang memiliki kualitas pemain dan dukungan suporter luar biasa.

“Kami mempersiapkan tim dengan baik juga karena saya tahu pertandingan besok akan cukup sulit untuk kami,” ucapnya.

Pelatih berusia 53 tahun itu menegaskan bahwa dirinya selalu menyiapkan strategi terbaik di setiap pertandingan. Ia tak ingin timnya hanya menjadi pelengkap di kompetisi kasta tertinggi.

“Yang saya lakukan adalah latihan dalam sepekan dengan fisik, taktikal, dan menganalisis calon lawan,” katanya.

Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel
Pelatih PSIM Yogyakarta, Jean-Paul van Gastel (PSIM Yogyakarta)

Meski menghadapi tekanan besar di laga tandang, Van Gastel justru menyambut atmosfer GBT dengan antusias. Ia menyebut bahwa dukungan suporter yang militan justru menjadi pemacu semangat bagi pemain.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved