Berkat Penguatan 3 Sektor, Jatim Catatkan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Jawa Bahkan Lampaui DKI

ekonomi Jawa Timur ditopang tiga sektor utama, yaitu industri sebesar 31,25 persen, perdagangan 18,44 persen, dan pertanian 10,87 persen

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
HUMAS PEMPROV JATIM
EKONOMI JATIM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Pertumbuhan ekonomi Jatim tertinggi di Jawa, melampaui Jabat, Jateng bahkan DKI Jakarta. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Provinsi Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Jawa dengan capaian 3,09 persen dari quarter on quarter (q-on-q) tahun 2025.

Pertumbuhan ekonomi Jatim ini mengungguli pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat sebesar 2,33 persen, juga Jawa Tengah sebesar 1,87 persen dan DKI Jakarta sebesar 1,60 persen.

“Jika dilihat secara y-o-y pada triwulan dua 2025 ini sesuai rilis BPS, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur kembali menunjukkan trend positif, tumbuh impresif sebesar 5,12 persen (c-to-c) dan 5,23 year-on-year (y-o-y),” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Rabu (6/8/2025). 

Rincinya, struktur utama ekonomi Jawa Timur ditopang tiga sektor utama, yaitu industri sebesar 31,25 persen, perdagangan 18,44 persen, dan pertanian 10,87 persen. 

Jawa Timur merupakan penyumbang terbesar kedua bagi perekonomian Pulau Jawa sebesar 25,36 persen dan juga penyumbang terbesar kedua perekonomian nasional sebesar 14,44 persen"Industri, perdagangan dan pertanian menjadi penopang perekonomian Jawa Timur," kata Khofifah.

Pada triwulan II 2025, secara q-to-q Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi adalah sektor pertanian yang mencapai 16,53 persen. 

Orang nomor satu di Jatim ini mengatakan, bahwa pertumbuhan ekonomi Jawa Timur ditopang oleh sektor pertanian yang didorong oleh masa panen tebu serta puncak masa tangkap ikan laut. 

"Capaian pertumbuhan sektor pertanian ini memperkuat posisi strategis Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional sekaligus menumbuhkan optimisme kontribusi Jawa Timur dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional," jelasnya.

Khofifah menuturkan konsistensi dan keseriusan Pemprov Jatim mengakselerasi kegiatan ekonomi masyarakat di sektor pertanian ditunjukkan dengan memberikan bantuan alsintan bagi para petani di Jawa Timur.

Dan bersama PT SGN meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) Kluster Petani Tebu di mana Jawa Timur sebagai pilot project.

"KUR khusus kluster petani tebu ini merupakan jawaban dari kebutuhan modal usaha tebu rakyat yang sebelumnya telah terkena limit kredit KUR konvensional. Dan menjadi wujud nyata upaya Pemprov Jatim  bersama PT SGN untuk memperjuangkan kesejahteraan petani tebu," jelasnya.

Selain sektor pertanian, faktor lain yang mendorong pertumbuhan ekonomi Jatim pada triwulan II tahun 2025 adalah momen pelaksanaan ibadah haji, libur Hari Raya Keagamaan serta libur sekolah, meningkatnya ekspor berbagai komoditas serta meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara ke Jawa Timur.

Sedangkan PDRB menurut pengeluaran dengan pertumbuhan tertinggi adalah konsumsi pemerintah sebesar 16,42 persen.

Meningkatnya konsumsi pemerintah yang didorong pencairan gaji ke-13 dan tunjangan hari raya yang dicairkan pada April oleh Kementerian/Lembaga/Daerah.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Tingkat inflasi Jawa Timur semester 1 (Juni) tahun 2025 mencapai 0,43 persen month to month (m to m), 1,32 persen year to date (y to d), 2,02 persen (y on y).

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved