Marak Pengibaran Bendera One Piece, Ini Tanggapan Bakesbangpol Kota Blitar

Maraknya pemasangan bendera one piece menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, ikut ditanggapi  Bakesbangpol Kota Blitar

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/Samsul Hadi
BENDERA MERAH PUTIH: Bendera merah putih dan umbul-umbul terlihat dipasang berjajar di pinggir jalan Kelurahan/Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, menjelang HUT ke-80 RI, Selasa (5/8/2025). Bakesbangpol menyebutkan hingga saat ini tidak ada pengibaran bendera one piece di Kota Blitar. 

SURYA.CO.ID, BLITAR - Maraknya pemasangan bendera one piece menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, ikut ditanggapi  Bakesbangpol Kota Blitar

Kepala Bakesbangpol Kota Blitar, Toto Robandiyo menyebut hingga saat ini, belum ada pemasangan bendera anime one piece di Kota Blitar

Namun, Toto mengingatkan, pemasangan bendera harus tunduk pada peraturan, yaitu, Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

"Yang jelas untuk pemasangan bendera, kita harus tunduk pada Undang-Undang, bahwa bendera selain bendera merah putih tidak boleh dipasang di atas bendera merah putih," kata Toto, Selasa (5/8/2025). 

Toto juga meminta, sebaikanya masyarakat menyampaikan aspirasi kepada pemerintah secara tertulis, tidak melalui simbol-simbol seperti pemasangan bendera one piece.

"Seyogyanya, penyampaian aspirasi dilakukan secara tertulis kepada pemerintah, sehingga apa yang disampaikan masyarakat bisa dipahami dan bisa dilakukan tindak lanjut," ujarnya. 

Kalaupun harus menyampaikan aspirasi lewat simbol, kata Toto, jangan sampai mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. 

"Penyampaian aspirasi memang bisa melalui simbol atau secara langsung. Penyampaian aspiram memakai simbol yang penting tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Tapi, lebih baik disampaikan secara tertulis," katanya. 

Seperti diketahui, menjelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI, terjadi fenomena pemasangan bendera bajak laut dari serial anime one piece di masyarakat.

Simbol tengkorak dengan topi jerami itu seolah-olah menjadi bentuk ekspresi sosial dan kritik diam-diam terhadap kondisi politik dan ketidakpuasan publik. 

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved