Pesawat TNI AL Jatuh

Tabiat Marsma Fajar Adriyanto Dipuji Pimpinan, Eks Panglima TNI Sempat Tak Percaya Dengar Kabar Duka

Gugurnya Marsma TNI Fajar Adriyanto dalam kecelakaan pesawat latih sipil di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor disambut duka pimpinannya.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribunnews
BERDUKA - Gugurnya Marsma TNI Fajar Adriyanto meninggalkan duka mendalam bagi pimpinan, rekan dan koleganya di TNI. Mereka mengungkap tabiat hingga kebaikan almarhum. 

SURYA.CO.ID - Gugurnya Kapoksahli Kodiklatau Marsma TNI Fajar Adriyanto dalam kecelakaan pesawat latih sipil di kawasan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025), meninggalkan duka mendalam bagi korps TNI, khususnya TNI Angkatan Darat.

Hal ini beralasan karena Marsna TNI Fajar Adriyanto selama Ia bukan sekadar penerbang tempur atau pejabat militer, tapi juga panutan yang selalu menginspirasi lewat dedikasi dan kerendahan hatinya.

Dia penerbang tempur F-16 Fighting Falcon yang pernah duel udara dengan pesawat tempur Amerika Sertikat saat masih berpangkat kapten. 

Dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Kapuspotdirga dan Aspotdirga Kaskoopsudnas sebelum jabatan terakhirnya sebagai Kapolsahli Kodiklatau. 

Dedikasi dan kiprahnya diakui pimpinan, rekan hingga koleganya di TNI. 

Baca juga: Kisah Heroik Marsma Fajar Adriyanto, Penerbang F-16 Usir Jet Tempur AS di Insiden Bawean

Berikut kesaksian mereka: 

  1. Murah senyum

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengenang Marsma Fajar sebagai sahabat semasa pendidikan militer. 

Jenderal Agus melihat Marsma sebagai sosok yang selalu murah senyum.

“Kami sekolah bareng waktu Sesko TNI, 2014–2015. Mudah-mudahan amal baik beliau diterima oleh Allah SWT dan diterima di sisi-Nya,” ujar Agus saat melayat ke rumah duka di Komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Minggu (3/8/2025).

Meski berasal dari matra dan angkatan pendidikan militer dasar yang berbeda—Agus lulusan Akmil 1991 dan Fajar lulusan AAU 1992—keduanya sempat satu angkatan saat menempuh pendidikan lanjutan di Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI.

Di sanalah kedekatan mereka terjalin sebagai sesama perwira menengah lintas matra.

"Beliau itu senyum terus, selalu senyum. mudah-mudahan terbaik untuk beliau," kenang Agus.

Tak lupa, Agus mendoakan almarhum Marsma TNI Fajar agar amal baiknya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

2. Periang dan Ramah

Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya (TNI) Tedi Rizalihadi menyebut TNI AU tengah berduka karena kehilangan putra terbaik sebagai penerbang pesawat tempur F-16.

"Jadi kita sangat kehilangan atas meninggalnya alm dan kita mendoakan mudah-mudahan almarhum husnul khotimah, mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," kata Tedi usai melayat ke rumah duka pada Minggu (3/8/2025).

Tedi pun menyebut sosok Marsma Fajar yang ia kenal dekat secara pribadi.

Sosok Fajar merupakan pribadi yang periang dan ramah kepada semua orang.

"Beliau orangnya riang, cukup humanis, terbukti beliau beberapa kali menangani kegiatan olahraga dirgantara, jadi beliau sangat aktif membina rekan-rekan yang hobi di olahraga dirgantara dalam naungan FASI," tuturnya.

"Beliau orangnya ceria, tidak pernah ada beban, dan baik, ramah kepada semua orang. kita cukup kehilangan sosok beliau," sambungnya.

3. Berdedikasi tinggi 

WAKIL PANGLIMA TNI - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengikuti proses pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023).
WAKIL PANGLIMA TNI - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengikuti proses pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (29/11/2023). (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (TNI) Maruli Simanjuntak menyebut meninggalnya Marsma TNI Fajar membuat TNI kehilangan sosok prajurit terbaik khususnya di Angkatan Udara (AU).

Maruli meminta agar insiden yang menimpa Marsma Fajar dijadikan pembelajaran bagi prajurit TNI lainnya ke depannya. 

"Ya ini memang kecelakaan ya, musibah. Ya mudah-mudahan ini bisa pembelajaran buat kami juga teman teman yang lain supaya lebih hati-hati dalam ya kegiatan-kegiatan," ucapnya saat melayat ke rumah duka pada Minggu (3/8/2025).

Di sisi lain, Maruli pun mengenang sosok almarhum yang punya berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Meski berbeda matra, Maruli menyebut dirinya juga kerap berdiskusi khususnya soal kedirgantaraan.

"Saya dengar juga beliau sedang membuat perkumpulan pecinta penerbangan olahraga dirgantara, jadi ya beliau sangat antusias untuk membentuk dan di keluarga besar dirgantara beliau adalah sosok yang sangat jadi figur, ya mudah-mudahan lah keluarga yang ditinggalkan bisa diberi kekuatan," jelasnya.

4. Sangat cerdas, menghargai senior 

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memutasi ratusan jenderal. Berikut ini daftarnya.
Marsekal Hadi Tjahjanto saat masih menjabat sebagai Panglima TNI.. (Kolase Youtube)

Mantan Panglima TNI, Hadi Tjahjanto sempat tak percaya saat mendengar mantan anak buahnya, Marsma TNI Fajar Adriyanto tewas akibat kecelakaan pesawat.

Awalnya, Hadi Tjahjanto mengaku langsung mendapat kabar duka itu dari rekan-rekan di Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) saat pesawat yang dikemudikan Marsma Fajar jatuh.

"Kebetulan dari FASI juga tahu bahwa Pak Fajar ini juga dekat sama saya, sehingga saya dikabari dan saya sempat tidak percaya, masa sih?" kata Hadi di rumah duka di Komplek TNI AU, Pancoran, Jakarta, Minggu (3/8/2025) malam.

Rasa tidak percaya mantan Menko Polhukam itu lantaran dia mengenal sosok Marsma Fajar yang merupakan seorang pilot andal. Bahkan, diketahui almarhum merupakan pilot jet tempur F-16.

"Saya melihat bahwa Pak Fajar ini jam terbangnya cukup banyak dan menerbangkan pesawat F-16, saya tidak percaya. Tapi coba saya komunikasi, ternyata memang Pak Fajar mendapatkan musibah," ucapnya.

Memang, kata Hadi, pesawat olahraga yang dikemudikan Marsma Fajar itu mempunyai banyak keterbatasan yakni hanya kerangka bersayap dengan bahan kain. Menggunakan mesin dua tak dan berbahan bakar Pertamax layaknya kendaraan darat.

"Namun itu semuanya safe, aman karena melalui kelaikan udara. Dan sebelum terbang pun harus diadakan uji bahwa pesawat itu laik atau tidak laik," kata Kepala Staf TNI Angkatan Udara 2017-2018 itu.

Sehingga, Hadi pun merasa kehilangan sosok penerbang kebanggaan TNI AU dengan sejumlah prestasi yang diraihnya.

"Saya melihat bahwa sekali lagi adalah satu sosok yang sangat disiplin, sosok yang cerdas, sosok yang menghargai seniornya, sosok yang mau mendengarkan seniornya maupun teman-temannya, dan selalu memberikan satu motivasi kepada juniornya," tuturnya.

"Kami sangat kehilangan dengan sosok yang sangat komunikatif, saling bertegur sapa, dan selalu kalau kita WA tidak ada, ya kita minta informasi, tidak sampai satu menit pasti membalas," sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, pesawat milik FASI yang dikemudikan Marsma Fajar dan satu co-pilot Roni Ahmad jatuh pada Minggu (3/8/2025) sekira pukul 10.00 WIB. Pesawat itu diketahui terjatuh saat sedang latihan.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsma TNI I Nyoman Suadnyana mengungkapkan pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja Bogor pukul 09.08 WIB dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara sebagai bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan.

"Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana. Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit," kata Nyoman saat dikonfirmasi pada Minggu (3/8/2025).

Kegiatan ini, lanjut dia, merupakan bagian dari latihan rutin pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU.

"Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 yang diterbitkan Lanud Atang Sendjaja. Pesawat dinyatakan laik terbang dan merupakan sortie kedua pada hari itu," ungkapnya.

"TNI AU bersama unsur terkait telah melaksanakan evakuasi dan pengamanan lokasi kejadian serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai ketentuan," lanjut dia.

Jenazah Marsma Fajar rencananya dimakamkan di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (4/8/2025), setelah diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Hercules.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Panglima TNI Kenang Marsma Fajar: Sahabat Sesko yang Murah Senyum Gugur

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved