Rekam Jejak Respati Ardi, Wali Kota Solo yang Malah Bebaskan Warganya Kibarkan Bendera One Piece

SURYA.co.id - Sosok hingga rekam jejak Respati Ardi, Wali Kota Solo, ikut jadi sorotan dalam polemik bendera One Piece.

Beda dari wilayah lain, Respati malah mengizinkan warganya yang ingin mengibarkan bendera One Piece.

Ia menegaskan bahwa tidak perlu ada pelarangan, selama bendera Merah Putih tetap menjadi yang utama.

"Nggak (melarang). Keren. Bagus. Yang penting Indonesia harus yang utama. Bendera lambang negara yang dilindungi undang-undang," ujarnya saat ditemui di SD Tamirul Islam, Senin (4/8/2025), melansir dari Kompas.com.

Respati juga menegaskan bahwa tidak ada aturan tertulis yang membatasi penggunaan ornamen tematik seperti tokoh anime, pewayangan, atau cerita rakyat lainnya selama perayaan kemerdekaan.

Menurutnya, karakter seperti One Piece, Gatotkaca, hingga Ramayana merupakan bagian dari ekspresi seni yang sah selama tidak melanggar norma dan hukum.

“Mau masang One Piece, Gatot Kaca, Ramayana, semuanya nggak masalah. Kan nggak ada SOP tertulis soal itu, jadi itu kreativitas warga. Tapi tetap, Merah Putih harus ada,” jelasnya.

Baca juga: Rekam Jejak Eiichiro Oda Pencipta Manga One Piece, Bendera Karakternya Jadi Polemik di Indonesia

Meski ada sebagian kalangan yang menilai penggunaan simbol-simbol luar seperti One Piece berpotensi memicu provokasi atau dianggap tidak nasionalis, Respati melihat hal itu dari perspektif berbeda.

“Itu cuma soal sudut pandang. Mau tokohnya One Piece, tokoh Sudiroprajan, Semar, atau siapa pun, semua cerita punya nilai. Cerita-cerita itu nggak jauh beda,” imbuhnya.

Wali Kota yang dikenal akrab dengan kalangan muda ini menambahkan, selama bendera nasional tetap dikibarkan, maka tidak perlu dilakukan penertiban atau pembatasan terhadap ornamen kreasi warga.

“Nggak usah ditertibkan kalau Merah Putih-nya tetap ada. One Piece, Gatot Kaca boleh-boleh aja. Bagus, kreatif,” tegasnya.

Rekam Jejak Respati Ardi

Melansir dari Wikipedia, Respati Achmad Ardianto lahir 31 Maret 1988.

Ia adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia.

Ia merupakan Wali Kota Surakarta sejak 20 Februari 2025 untuk masa periode 2025–2030.