Bus Pariwisata Rem Blong di Tulungagung
Bus Pariwisata Rem Blong di Tulungagung, Polisi Ungkap Data Uji KIR Bus Tidak Ditemukan
Satlantas Polres Tulungagung masih melakukan penyelidikan kecelakaan bus pariwisata di Jalur Lintas Selatan (JLS) Kecamatan Besuki
Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Satlantas Polres Tulungagung masih melakukan penyelidikan kecelakaan bus pariwisata di Jalur Lintas Selatan (JLS) Kecamatan Besuki, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (3/8/2025) pukul 17.30 WIB.
Bus Sumo Joyo Trans AG 7616 UF ini membawa rombongan alumni SMEAN Mojoagung Kabupaten Jombang tahun 1990 bersama keluarganya, di mana dari kejadian ini ada 7 orang mengalami luka, dan 1 korban meninggal dunia.
Baca juga: BREAKING NEWS - Bus Rombongan Alumni SMKN Mojoagung Jombang Rem Blong di Tulungagung, 1 Orang Tewas
Korban yang mengalami luka ringan, yaitu Ulifah (53) asal Jombang, Faris Maulana (15) asal Jombang, Tutik Rahmawati (53) sal Sidoarjo, Aksono Dasori (54) asal Sidoarjo, M Syafii (54) asal Sidoarjo, dan Lisuki (49) asal Mojokerto, sementara satu korban meninggal dunia adalah Mohammad Hisyam (14) asal Mojokerto.
“Kami masih fokus menangani para korban. Untuk sementara bus dan truk yang terlibat kecelakaan sudah kami amankan,” ujar Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Taufik Nabila, Senin (4/8/2025).
Saat dicek menggunakan aplikasi Mitra Darat milik Ditjen Hubungan Darat Kementerian Perhubungan, bus pariwisata dengan nomor polisi AG 7616 UF tidak terdata.
Dengan demikian, diduga bus ini tidak pernah melakukan uji KIR.
Terkait temuan ini, Kasat Lantas mengaku akan melakukan pendalaman.
“Kami tentu akan memeriksa memastikan semua kelengkapan, termasuk uji KIR itu,” sambung Taufik.
Dari hasil olah TKP, petugas tidak menemukan bekas pengereman di lokasi kecelakaan.
Dengan demikian diduga bus mengalami rem blong sehingga tidak bisa mengurangi kecepatan di turunan.
Jika benar terjadi rem blong, maka menurut Taufik, kemungkinan ada kelalaian yang menyebabkan fungsi pengeraman tidak berfungsi.
“Kami akan mendalami kenapa pengeraman bus ini tidak berfungsi. Termasuk kemungkinan bus tidak melakukan uji KIR,” tegas Taufik.
Rombongan sebanyak 26 orang berangkat dari Mojoagung pada Minggu pagi, dengan tujuan rekreasi di Pantai Mutiara Trenggalek.
Bus Pariwisata dikemudikan oleh Bambang Wahyudin, warga asal Bandar Kedungmulyo, Jombang.
Menjelang sore rombongan ini akan pulang melalui JLS Tulungagung Trenggalek.
Bus sempat 2 kali karena mengalami over heat, sehingga harus berhenti untuk mendinginkan suhu mesin sebelum melanjutkan perjalanan.
Menurut salah satu penumpang, Rukan (57), bus sebenarnya berjalan pelan dengan suasana lalu lintas relatif sepi.
Selepas jalan masuk Pantai Midodaren, bus sempat mendahului truk angkutan material, sebelum melaju di turunan.
Para penumpang merasakan, tiba-tiba bus melaju dengan kencang di jalan menurun itu, sementara dari arah depan melaju truk S 8095 UP.
Bagian kanan bus sempat menyerempet bagian kanan truk yang dikemudikan Supriyanto, warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki.
Akibatnya seluruh kaca bagian kanan bus pecah, serta penumpang di kursi kanan mengalami benturan.
Bus kemudian melaju serong ke kanan, menyerempet pembatas jajal hingga pintu depan bagian kiri lepas.
Bus berhenti setelah menabrak tugu di tepi jalan, tidak jauh dari kios Tahu Sumedang JLS Besuki.
Saat itu tidak ada kendaraan lain di depan bus, sehingga tidak menyebabkan kecelakaan beruntun.
Perusahaan bus mengirim armada pengganti untuk mengangkut penumpang dari lokasi kejadian, pulang ke Mojoagung Jombang pada Minggu malam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.