Surabaya Hebat

Video Hotel Majapahit Surabaya, Cagar Budaya yang Jadi Saksi Sejarah RI

Hotel Majapahit Surabaya bukan sekadar tempat menginap mewah. Hotel ini menyimpan sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia.

Penulis: Ahmad Zaimul Haq | Editor: Pipit Maulidya

SURYA.CO.ID - Hotel Majapahit Surabaya bukan sekadar tempat menginap mewah. Hotel ini menyimpan sejarah panjang perjuangan bangsa Indonesia.

Awalnya, hotel ini dikenal dengan nama Hotel Yamato. Bahkan, jauh sebelum itu, namanya adalah Hotel Oranje, dibangun pada tahun 1911 oleh Lucas Martin Sarkies.

Lucas Martin Sarkies adalah tokoh yang juga merancang Hotel Raffles di Singapura. Hotel Oranje berdiri saat masa pendudukan Belanda dan menjadi salah satu hotel tertua di Indonesia.

Ketika Jepang datang, namanya berubah menjadi Hotel Yamato. Di sinilah terjadi peristiwa bersejarah yang dikenal sebagai Insiden Hotel Yamato, tepatnya pada 19 September 1945.

Insiden itu melibatkan aksi heroik arek-arek Surabaya yang merobek bagian biru bendera Belanda, menjadi momen simbolik perlawanan pasca proklamasi.

Kini, hotel ini dikenal sebagai Hotel Majapahit, dan berstatus sebagai hotel bintang lima yang berada di kawasan strategis Tunjungan, Surabaya.

Hotel Majapahit memiliki 143 kamar, tersebar di lantai satu dan dua. Desainnya masih mempertahankan arsitektur asli bergaya art nouveau dan art deco.

Bangunannya didominasi warna putih, lengkap dengan dekorasi barang antik, menciptakan nuansa klasik yang memesona.

Pada tahun 2014, Hotel Majapahit resmi ditetapkan sebagai cagar budaya Kota Surabaya. Status ini memperkuat nilai sejarah yang dimilikinya.

Salah satu daya tarik ikonik hotel ini adalah taman dalam (inner court) yang luas, dihiasi pohon-pohon besar. Area ini sering menjadi lokasi resepsi pernikahan yang elegan.

Sebagai bentuk penghormatan atas sejarah, di depan hotel juga dibangun monumen Insiden Yamato. Monumen ini kerap menjadi lokasi aksi teatrikal perobekan bendera setiap tahun.

Hotel Majapahit bukan hanya simbol kemewahan, tapi juga simbol perjuangan dan identitas Kota Pahlawan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved