Berita Viral

2 Sosok Ragukan Penyebab Kematian Arya Daru yang Dibeber Polisi, Klaim Punya Info A1 Sindikat TPPO

Inilah dua pakar yang tak percaya pernyataan Polda Metro Jaya soal penyebab kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (39). 

Editor: Musahadah
kolase metro TV/kompas TV/istimewa
TAK PERCAYA - Nicholay Aprilindo (kanan) dan Abimanyu (kiri) meragukan pernyataan polisi terkait penyebab kematian Arya Daru yang tidak ada keterlibatan orang lain. Keduanya beber fakta berbeda. 

 "TIdak ada luka lebam dari sandar tembok," tegasnya. 

Selain itu, lanjut Nicholay, kalau niat korban naik ke rooftop sudah mau bunuh diri, dia pasti sudah melompat ke bawah. 

"Ngapain nunggu, ngapain harus meninggalkan tas yang berisi pakaian," katanya. 

Apalagi lanjut Nicholay, dari informasi yang dia terima di dalam laptop itu berisi sindikat TPPO by name dan by adrees. 

"Ada informasi A1 bang," sebutnya. 

Nicholay juga curiga dengan pengakuan polisi bahwa ponsel korban hilang.  

"Waktu dia ke GI (Grand Indonesia) ada Farah ada Dion, balik ke kos pegang HP. Lalu, yang hilang HP yang mana,"katanya. 

Nicholay juga menganggap aneh rekaman CCTV di rooftop dan pengakuan penjaga kos. 

Dari rekaman CCTV di rooftop terlihat dia berada di tempat itu hingga pukul 23.09. 

Namun, menurut pengakuan penjaga kos Arya Daru masuk ke kos pukul 22.15 dan sempat menyapa dia. 

"Darimana dalam satu persitiwa ada 2 orang," tukasnya. 

Sementara itu, Abimanyu menilai polisi mengada-ada ketika menggunakan bukti email tahun 2013 dan tahun 2021 untuk menyimpulkan Arya Daru bunuh diri. 

Sebelumnya Ipda Saji Purwanto dari Ditressiber Polda Metro Jaya menemukan pengiriman email Arya Daru ke salah satu badan amal yang menyediakan layanan dukungan orang yang memiliki emosional, perasaan tertekan dan putus asa termasuk yang menyebabkan bunuh diri. 

"Kami menemukan 2 segmen, pertama 2013, tanggal 20 juni 2013- sampai 20 juli 2013. 
Menceritakan alasan ada keinginan bunuh diri. Kemudian tahun 2021, dimulai 24 September sampai 5 OKtober 2021. Terdapat 9 segmen, intinya, ada niatan yang semakin kuat untuk melakukan bunuh diri karena problem yang dihadapi," katanya. 

Dikatakan Abimanyu, apabila email itu yang digunakan untuk menganalisis bunuh diri, maka itu mengada-ngada. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved