Abdus Shomad Belasan Tahun Rutin Lapor Polisi Urus Kesehatan Anak Terlantar di Surabaya Barat

Lansia yang sudah sejak tahun 2012 ditinggal wafat istrinya itu tercatat sebagai kepala keluarga dalam dokumen tersebut.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
ANAK ASUH - Abdus Shomad Suryanto, pemilik Panti Asuhan Yatim Piatu Al Mumin di Jalan Wisma Lidah Kulon B-125, Surabaya Jawa Timur, menunjukkan KK yang memuat 21 anak asuhnya. 

Salah satu tugas yang kini ia tangani adalah mengurus dokumen administrasi untuk empat adik asuhnya.

Selama tiga tahun terakhir, keempat anak itu tinggal bersamanya di panti, namun belum tercantum dalam KK milik pengasuh panti.

Saat ditemui, ia menunjukkan surat Laporan Polisi (LP) tentang pengasuhan anak yang dibuat di Polsek Lakarsantri.

Laki-laki yang akrab disapa Agit itu menjelaskan, tujuan membuat laporan polisi karena syarat mengurus dokumen kependudukan anak-anak tanpa orang tua kandung harus melampirkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dari kepolisian.

“Sekarang bisa cukup di polsek, kalau dulu malah harus di Polres. Saya lupa tahunnya, pokoknya belum sekolah SD pernah diajak Abah Shomad (pemilik panti, red) ke Polrestabes Surabaya untuk buat BAP, setelah itu nunggu jadwal sidang di pengadilan. Kalau sekarang BAP cukup di polsek saja sudah bisa dipakai buat mengurus ke  Dispendukcapil secara online,” terangnya.

Saat ini, proses administrasi keempat balita itu tersendat di tahap awal.

Laporan di Polsek Lakarsantri yang dibuat sejak 15 Februari 2021 sebagai usahanya mendapatkan BAP, tak kunjung selesai. 

Akibatnya, hingga kini keempat adik itu belum memiliki jaminan asuransi seperti anak-anak lain di panti asuhan.

“Pernah inisiatif tanya ke Polda Jawa Timur, jawabannya disuruh nunggu mungkin masih dipelajari. Tanya lagi ke polsek, disuruh nunggu. Salah satu anak dulu masih bayi, sekarang sudah bisa jalan, tapi BAP belum juga dibuat. Padahal itu syarat agar adik-adik punya catatan sipil dan KIS,” ujarnya, Selasa (29/7).

Panti Asuhan Al Mu’min sudah berdiri sejak tahun 1994. Soal layanan kesehatan, Abah Shomad sebagai pemilik panti mengenal dekat pemilik Rumah Sakit Randegansari Husada di Gresik.

Semisal ada yang membutuhkan penanganan medis, rumah sakit itu siap melayani.

Fasilitas KIS bisa digunakan untuk mendapatkan layanan medis dan obat tanpa membayar sepeser pun.

Agit, yang dulu diasuh dan kini jadi pengasuh, berharap makin banyak pihak terlibat membantu anak-anak tanpa orang tua, terutama dalam mempermudah akses jaminan kesehatan.

“Sakit kan nggak bisa diprediksi, bisa datang (menyerang, red) kapan saja. Makanya, kalau semua terdaftar KIS, rasanya lebih tenang,” tandasnya.

 Ada yang Masih Berjuang

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved