Profil Kwik Kian Gie Tokoh Bangsa yang Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun, Menko di Era Gus Dur

SURYA.co.id - Mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur, Kwik Kian Gie, meninggal dunia pada Senin, 28 Juli 2025 pukul 22.00 WIB di RS Medistra Jakarta pada usia 90 tahun.

Ia sempat menjalani perawatan selama dua bulan akibat gangguan pencernaan yang sudah lama dideritanya.

Politikus senior PDI-P Hendrawan Supratikno membenarkan kabar tersebut dan menyampaikan duka mendalam.

Hendrawan juga mengabarkan bahwa jenazah Kwik masih disemayamkan, menunggu kedatangan anggota keluarga, termasuk putri keduanya yang sedang dalam perjalanan dari London.

Selain Hendrawan, ucapan belasungkawa juga disampaikan oleh Sandiaga Uno.

Ia mengenang Kwik sebagai mentor dan nasionalis sejati, sosok yang teguh memperjuangkan kepentingan rakyat di tengah badai politik.

Ucapan itu disampaikan melalui Instagram disertai foto bersama Kwik dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Kehilangan Kwik membawa kesedihan mendalam, bukan hanya bagi keluarga dan kolega, tetapi juga bagi publik yang mengagumi konsistensinya dalam menjaga etika dan integritas di panggung ekonomi-politik Indonesia.

Penyebab Sakit

Senior PDI-P, Hendrawan Supratikno menceritakan bahwa Kwik Kian Gie sempat dirawat selama dua bulan di Rumah Sakit (RS) Medistra, Jakarta.

Adapun, Kwik Kian Gie dikabarkan mengidap sakit gangguan pencernaan.

 “Selama ini beliau selalu mengeluh tentang pencernaannya yang sering terganggu,” kata Hendrawan kepada Kompas.com, Selasa dini hari.

“Beliau meninggal dunia setelah dirawat sekitar dua bulan di RS Medistra," lanjutnya.

Jenazah Kwik Kian Gie kini masih disemayamkan sambil menunggu kedatangan anggota keluarga, termasuk putri keduanya yang saat ini masih dalam perjalanan dari London ke Jakarta.

“Putri yang kedua masih dalam perjalanan dari London ke Jakarta,” kata Hendrawan.

Perjalanan Hidup dan Kiprah Intelektual Kwik Kian Gie

Lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah pada 11 Januari 1935, Kwik merupakan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Ia melanjutkan studi ke Rotterdam dan sempat bekerja di Kedutaan Besar RI di Den Haag, serta beberapa perusahaan ekspor-impor Belanda.

Sekembalinya ke Indonesia pada tahun 1970, Kwik mendirikan PT Indonesian Financing & Investment Company, lalu dipercaya memimpin sejumlah perusahaan swasta.

Setelah sukses di dunia bisnis, ia mulai aktif menulis di Harian Kompas sejak 1985, mengedukasi masyarakat tentang isu-isu ekonomi.

Pada 1987, Kwik mendirikan Institut Bisnis Indonesia (IBiI) bersama tokoh industri nasional.

Di lembaga ini, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Direktur dan turut membangun landasan pendidikan ekonomi berbasis etika dan nalar publik.

Karier politik Kwik dimulai saat bergabung dengan PDI pada 1987.

Ia dipercaya menjadi anggota MPR dan kemudian menjabat berbagai posisi strategis di era Megawati dan Gus Dur, termasuk sebagai Menko Ekuin dan Kepala Bappenas.

Kontribusinya di bidang kebijakan ekonomi membuatnya menerima penghargaan Bintang Mahaputera Adipradana pada tahun 2005. Meski telah mapan, Kwik tetap aktif berdiskusi dan menulis hingga masa senja.

Ikuti berita-berita viral lainnya dari Surabaya dengan mengklik tautan ini

=====

Dapatkan berita terkini dan terpercaya seputar Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan berbagai peristiwa penting di Jawa Timur, termasuk kabar eksklusif tentang Persebaya Surabaya—langsung dari Harian Surya!

SURYA.co.id menghadirkan rekomendasi bacaan menarik yang tidak boleh Anda lewatkan, mulai dari update seputar klub kebanggaan Bonek, isu strategis daerah, hingga peristiwa terkini dari jantung Jawa Timur.

Bergabung sekarang di platform pilihan Anda:

Whatsapp Channel Harian Surya: Klik di sini untuk bergabung

Facebook SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung

Twitter SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung

Thread SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung

Instagram SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung

News Google SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung