Pendampingan Intensif untuk Siswa SD dan SMP Kota Surabaya yang Lolos OSN Provinsi
Dinas Pendidikan Kota Surabaya memberikan pendampingan intensif bagi siswa-siswi SD yang lolos seleksi Olimpiade Sains Nasional
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA- Dinas Pendidikan Kota Surabaya (Dispendik) memberikan pendampingan intensif bagi siswa-siswi SD yang lolos seleksi Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kota dan kini bersiap menuju OSN tingkat Provinsi Jawa Timur.
Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, pembinaan ini merupakan bagian dari upaya serius pemerintah kota dalam mengembangkan potensi akademik peserta didik sejak dini.
“Pengembangan potensi anak, baik di bidang akademik maupun non-akademik, terus dilakukan Pemerintah Kota Surabaya guna mencetak generasi emas bangsa di tahun 2045 mendatang,” ujarnya saat ditemui SURYA.co.id, Selasa (29/7/2025).
Yusuf menjelaskan, proses pendampingan berlangsung dalam waktu terbatas, hanya sekitar dua minggu sebelum pelaksanaan OSN tingkat provinsi.
Meski demikian, pihaknya tetap berupaya maksimal dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk pengawas, akademisi, hingga para pembimbing berpengalaman.
“Kami minta kolaborasi dari semua pihak. Pendampingan ini intensif, meski waktunya pendek,” ucapnya.
Dispendik berharap dukungan semua pihak, baik guru, orang tua, dan masyarakat dapat terus menguatkan siswa dalam meraih prestasi, baik di tingkat provinsi hingga nasional.
Baca juga: Kisah Andini yang Berjuang Mendaftar SPMB Surabaya 2025 : Kalau Gak Masuk Negeri Disuruh Kerja
“Terima kasih kepada para guru, sekolah, maupun orang tua yang telah bersama-sama mengantarkan para siswa menjadi anak-anak berprestasi,” tutup Yusuf.
Salah satu pembimbing mata pelajaran matematika, Martinus Tri Laksono, menuturkan bahwa karakter siswa OSN sangat berbeda dengan siswa reguler.
"Anak-anak ini belajar tidak seperti biasa. Minimal empat jam latihan per hari, kadang lebih. Mereka bukan hanya menyelesaikan soal, tapi menciptakan rumusnya sendiri," katanya.
Martinus juga menekankan pentingnya membina potensi sejak usia dini, terutama pada usia emas di kelas 3 dan 4 SD.
"Anak-anak yang sejak awal dibiasakan berpikir logis dan menyukai matematika akan lebih mudah berkembang di level olimpiade. Tapi pembinaan juga harus menyenangkan, jangan sampai membebani," jelasnya.
Menurutnya, tantangan utama bukan hanya dari internal siswa, tetapi juga dari ketatnya persaingan antardaerah.
“Tahun ini lawannya berat-berat. Tapi anak-anak Surabaya juga tidak kalah hebat, bahkan lebih baik dari tahun lalu,” imbuhnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Rekam Jejak Brigjen Muhammad Nas yang Turun Tangan Tenangkan Massa Ojol, Mentereng di Kostrad |
![]() |
---|
3 Tewas Akibat Gedung DPRD Makassar Sulsel Dibakar, Fotografer Bagian Humas Jadi Korban Tewas |
![]() |
---|
Jejak Cristiano Ronaldo Di Al Nassr, Pemain Asing Kontribusi Terbanyak Di Sejarah Liga Arab Saudi |
![]() |
---|
Basha Market Surabaya 2025, Ada Instalasi Emas dan Ruang Kolaborasi Kreatif Fesyen Hingga Seni |
![]() |
---|
3 Gelagat Korban yang Tewas saat Kebakaran di DPRD Makassar Usai Digeruduk Massa Demo, Terjebak Api |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.