Penemuan Mayat Dalam Kardus di Gresik
Kepergian Sevi Diiringi Para Driver Ojol, Jasadnya Ditemukan dalam Kardus
Para driver ojek online melayat ke rumah duka Sevi Ayu Claudia, perempuan driver ojol yang jasadnya ditemukan dalam kardus di Gresik, Jatim.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Tikungan Jalan Pecantingan, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), dipadati puluhan driver ojek online (ojol), Senin (28/7/2025).
Mereka datang lengkap dengan atribut, melayat ke rumah duka Sevi Ayu Claudia, perempuan driver ojol yang jasadnya ditemukan dalam kardus di pinggir Jalan Kedamean, Kabupaten Gresik pada Minggu (27/7/2025).
Identitas korban diketahui sesama driver ojol.
Meninggalnya perempuan berusia 30 tahun itu, diduga kuat akibat tindak kejahatan.
Duka mendalam menyelimuti keluarga, kerabat, hingga rekan-rekannya di komunitas ojol.
Sejak pukul 11.00 WIB, pelayat terus berdatangan ke rumah duka yang berada tak jauh dari Alun-alun Sidoarjo.
Baca juga: Kesaksian Sumiyah, Sebelum Jasad Sevi Ditemukan dalam Kardus di Gresik
Tak ada yang menyangka hidup Sevi berakhir dengan cara begitu tragis.
Sejak pagi, rumah duka tak pernah sepi. Satu per satu pelayat berdatangan.
Di antara mereka, ibu korban, Sumaiyah, tak kuasa menahan tangis saat menceritakan pertemuan terakhirnya dengan sang anak.
Para pelayat hanya diam, menunduk mendengarkan cerita sang ibu. Beberapa di antaranya terlihat menyeka air mata. Harapan mereka sama, pelaku segera tertangkap dan mendapat hukuman setimpal.
Di mata rekan-rekan sesama driver ojol, Sevi adalah pribadi yang menyenangkan.
"Anaknya itu memang kalau ke sesama ojek online itu grapyak (ramah, red). Sering kalau pas cangkruk bareng di warung, dia yang nraktir kopi anak-anak. Muda-tua jadi temannya. Dia orangnya baik, makanya kami benar-benar kaget waktu dengar kabar almarhum," ungkap Sinta Dewi, salah seorang perempuan yang juga driver ojol.
Kesaksian serupa datang dari para tetangga. Sevi dikenal sebagai sosok sederhana dan rendah hati. Meskipun berlatar pendidikan tinggi, ia tak gengsi bekerja sebagai driver ojol.
"Anaknya apa adanya. Kalau berangkat kerja dari rumah pakai jaket ojol. Kalau papasan, dia sering nyapa saya," ujar Ahmad Supadi, tetangga yang rumahnya hanya berjarak 4 rumah dari korban.
Ahmad mengaku terakhir kali mendengar kabar Sevi saat Sabtu (26/7/2025).
Pedagang kaki lima yang biasa berjualan di depan rumah Sevi itu, sempat disapa korban saat itu. Tak disangka, itu adalah pertemuan terakhir.
"Sampai sekarang tidak menyangka, anaknya yang dikenal baik, tapi ada yang tega mengakhiri hidupnya," tandas Ahmad.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.