109 Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Sidoarjo Selesai Diperbaiki

Program bedah rumah yang digelorakan Pemkab Sidoarjo bersama Baznas Sidoarjo terus berjalan.

Penulis: M Taufik | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.co.id/M Taufik
BEDAH RUMAH – Program perbaikan Rumah tidak layak huni di Sidoarjo oleh Pemkab Sidoarjo bersama Baznas Sidoarjo terus berjalan. Sepanjang 2025 ini, terhitung sudah ada 109 rumah tidak layak huni yang selesai diperbaiki. 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Program bedah rumah yang digelorakan Pemkab Sidoarjo bersama Baznas Sidoarjo terus berjalan.

Sepanjang tahun 2025, terhitung hinga bulan Juli, sudah ada 109 rumah tidak layak huni (RTLH) di berbagai wilayah di Sidoarjo yang selesai direhabilitas.

Rumah-rumah milik warga yang mendapat program perbaikan itu paling banyak di Kecamatan Tulangan sebanyak 12 rumah, kemudian Tarik dan Wonoayu masing-masing ada 10 rumah, dan di Kecamatan Sidoarjo Kota ada 9 rumah.

Di Kecamatan Waru dan Taman masing-masing 8 rumah, Candi dan Tanggulangin sama-sama 7 rumah, Sedati dan Krian masing-masing 6 rumah, Balongbendo 5 rumah, Sukodono, Prambon dan Porong masing-masing 4 rumah, Krembung, Gedangan, Jabon masing-masing 3 rumah.

“Dari data yang ada, di Kecamatan Buduran masih 0 alias belum ada. Kemungkinan di sana semua rumah warga sudah layak, atau memang belum dilaporkan,” kata Kepala Baznas Sidoarjo M Chasbil Aziz Salju Sodar, Sabtu (26/7/2025).

Menurutnya, kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci sukses program ini. BAZNAS Provinsi Jawa Timur berkontribusi 5 unit rumah yang tersebar di Kecamatan Tarik (2 unit), Sedati (2 unit), dan Porong (1 unit).

“Dukungan korporat seperti JNE Express Sidoarjo yang mendonasikan zakat karyawannya turut memperkuat gerakan filantropi ini. Dan kami berharap semakin banyak kontribusi dari pihak lain, baik korporat maupun lembaga untuk ke depannya,” lanjut Gus Jazuk, panggilan Chasbil Aziz Salju Sodar.

Disebutnya, program perbaikan RTLH mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan mengulurkan tangan kepada sesama.

“Ketika 109 keluarga kini dapat menjalani hidup dengan lebih bermartabat, sesungguhnya seluruh masyarakat Sidoarjo turut merasakan kehangatan yang sama,” tambahnya.

Bupati Sidoarjo Subandi juga selalu bersemangat ketika memantau program bedah rumah.

Beberapa hari lalu, orang nomor satu di Kabupaten Sidoarjo itu bahkan mengunjungi tiga rumah dalam satu haru.

Semuanya merupakan rumah tidak layak yang masuk program perbaikan.

Bupati Subandi bersama Kepala Dinas Sosial Misbahul Munir, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Dedyk Wahyu Widodo, dan beberapa pihak lainnya, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga rumah warga yang kondisinya memprihatinkan.

Di antaranya, rumah milik Munjiati (66) janda ditinggal mati suaminya yang merupakan mantan pamong (mudin) di Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo. Selama 26 tahun mengabdi, belum tersentuh  bantuan sama sekali.

Selanjutnya rumah Madekan yang merupakan seorang tukang becak. Terakhir, rumah pasangan Suwandi dan Enny Marzuqo di Kelurahan Porong, Kec. Porong.

Dalam kunjungan tersebut, Subandi melihat langsung kondisi rumah yang dindingnya sudah lapuk dan retak, atap bocor parah, hingga rumah yang nyaris ambruk.

Subandi menyampaikan keprihatinannya dan langsung mengajak Baznas untuk bergerak bersama.

“Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan. Pemerintah harus hadir dan bergerak cepat. Tiga rumah ini akan segera masuk dalam program rumah tidak layak huni (RTLH) agar layak, aman, dan nyaman untuk ditempati,” ujar Subandi.

Menurutnya, program perbaikan RTLH bukan sekadar memperbaiki bangunan, tetapi sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat kecil agar mereka hidup lebih sehat dan sejahtera.

Warga penerima bantuan bedah rumah itupaun merasa sangat bersyukur dan terharu atas perhatian pemerintah daerah.

“Saya tidak menyangka rumah saya bisa direnovasi. Sudah lama saya tinggal di rumah ini dengan kondisi yang seadanya. Terima kasih banyak kepada Pak Bupati dan Pemerintah Sidoarjo, terima kasih kepada Baznas dan semua yang telah membantu kami,” kata Munjiati sambil menitikkan air mata.

Dia merasa peristiwa ini seperti mimpi. Karena selama ini memang hanya bisa berharap, tapi bingung bagaimana merealisasikan keinginan memperbaiki rumahnya. Dan sekarang akhirnya harapan tiba berkat program bantuan bedah rumah.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved