Amalan Islam

Makna Bulan Safar dalam Islam, Benarkah Membawa Kesialan? 

Dalam buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun, dijelaskan bahwa nama Safar berasal dari bahasa Arab yang berarti "kosong" atau "sepi".

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva.co.id
DOA BULAN SAFAR - Ilustrasi makna bulan safar, bulan kedua dalam kalender Hijriyah. 

SURYA.CO.ID - Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriah, setelah Muharram. 

Dalam buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun, dijelaskan bahwa nama Safar berasal dari bahasa Arab yang berarti "kosong" atau "sepi". 

Sementara menurut pendapat Imam Ibnu Katsir, istilah ini mencerminkan tradisi masyarakat Arab dahulu. 

Pada bulan ini, mereka sering meninggalkan rumah untuk bepergian atau berperang, sehingga suasana kampung menjadi sepi. 

Di masa Jahiliah, masyarakat Arab meyakini bahwa bulan Safar membawa kesialan.

Baca juga: Bacaan Tahlil Singkat sebagai Amalan Malam Jumat, Lengkap Terjemahan

Kepercayaan ini membuat mereka menghindari kegiatan penting, termasuk pernikahan. 

Namun, anggapan itu dibantah oleh Rasulullah Saw. 

Tercatat dalam hadis riwayat Bukhari No. 5707, Nabi Saw bersabda: 

لَا عَدْوَى وَلَا طِيَرَةَ وَلَا هَامَةَ وَلَا صَفَرَ 

"Tidak ada penyakit menular (tanpa izin Allah), tidak ada thiyarah (menganggap sial), tidak ada hamah, dan tidak ada kesialan pada bulan Safar." 

Rasulullah bahkan menikah dengan Sayyidah Khadijah RA di bulan Safar. 

Begitu pula pernikahan Sayyidina Ali dan Fatimah Az-Zahra terjadi pada bulan yang sama. 

Meski Islam menolak keyakinan kesialan bulan Safar, tidak ada salahnya untuk memperbanyak doa dan memohon perlindungan kepada Allah Swt di bulan ini. 

Berikut bacaan doa bulan Safar Arab, latin dam terjemahan selengkapnya. 

Doa Bulan Safar

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved