Ikuti Program Bumi Kartini SIG, Emak-Emak Manfaatkan Limbah Ternak Sapi Untuk Tingkatkan Ekonomi

Inovasi sosial SIG adalah fokus pada pemberdayaan perempuan berbasis lingkungan yang dijalankan bersama Pemerintah Desa Ngampel

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
istimewa
BUMI KARTINI - Para Ibu rumah tangga yang tergabung dalam program Bumi Kartini di Desa Ngampel, Kabupaten Blora, Jawa Tengah memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan bercocok tanam sayuran, Rabu (23/7/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK – Ratusan wanita tani binaan PT Semen Gresik, anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), telah memetik dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Desa Ngampel, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, ratusan wanita tani itu tergabung dalam Program Buah Manis Karya Wanita Tani (Bumi Kartini) dijalankan PT Semen Gresik

Inovasi sosial SIG adalah fokus pada pemberdayaan perempuan berbasis lingkungan yang dijalankan bersama Pemerintah Desa Ngampel.

Program itu telah membantu 879 anggota kelompok Bumi Kartini untuk meningkatkan ekonomi keluarga sekaligus menjaga lingkungan tetap lestari.

Dari latar belakang kondisi sosial masyarakat wanita di Desa Ngampel, yang memiliki keterbatasan ekonomi, Program Bumi Kartini mampu mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan dan juga mendorong perbaikan kualitas lingkungan.

Sebelumnya masyarakat masih terbiasa membuang sampah dan limbah kotoran sapi ke Anak Sungai Lusi, sehingga airnya tidak layak digunakan. Padahal, anak Sungai Lusi masih menjadi sumber pasokan air utama untuk kebutuhan sehari-hari.

“Tahun 2021, PT Semen Gresik meluncurkan program Bumi Kartini yang fokus pada tiga kegiatan utama yaitu  bercocok tanam di pekarangan rumah, pengelolaan limbah sapi menjadi pupuk organik dan pendirian bank sampah, bekerja sama dengan BUMDes dan PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga),” kata Vita Mahreyni dalam rilis Humas SIG, Rabu (23/7/2025).

Lebih lanjut Vita menambahkan, Bumi Kartini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap permasalahan sosial dan lingkungan di sekitar area operasional. 

Dengan penerapan prinsip ekonomi sirkular, SIG memperkuat program pemberdayaan perempuan dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilan pengelolaan lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. ”Saat ini, Bumi Kartini memiliki anggota sebanyak 879 orang perempuan,” imbuhnya. 

Produk Bumi Kartini yang dihasilkan di antaranya sayur kembang kol, kubis, terong, markisa, kangkung, wortel, kacang panjang, buncis, pakcoy, selada, sawi, dan pare. 

“Rata-rata mencapai 1.405 KG per bulan dari total 9.324 hektare pekarangan rumah warga. Sayur tersebut selain dikonsumsi sendiri, juga dipasarkan dalam bentuk produk turunan seperti selai terong, kripik pare, keripik terong, dan sirup markisa,” katanya. 

Kemudian setelah berhasil mengatasi pengelolaan limbah kotoran sapi, bank sampah desa berperan dalam pengumpulan dan pengelolaan sampah anorganik berdasarkan jenisnya, termasuk sampah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif untuk produksi semen.

“Pada tahun 2024, Bumi Kartini mencatatkan capaian penurunan timbulan limbah kotoran sapi 98,2 ton dan mencegah emisi gas metana 1,64 ton setara karbon dioksida per tahun,” imbuhnya.

Sedangkan pada aspek ekonomi, Bumi Kartini meningkatkan pendapatan rata-rata anggota kelompoknya mencapai Rp 6,48 juta per tahun, dan menambah pendapatan anggota kelompok ternak hingga Rp 4,8 juta per tahun. 

Selain itu juga penghematan biaya belanja sayur per keluarga hingga Rp 13,185 juta per tahun, dan penghematan belanja pupuk Rp 4,34 juta per keluarga per tahun. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved