Trans Jatim Koridor Madura

Trans Jatim Finish di Bangkalan, Bus Reguler Ke Sumenep Dipilih Karena Tidak Oper dan Tidak Ribet

Kalau naik Bus Trans Jatim sejak dari Surabaya sering penuh. Kalau tidak dapat tempat duduk, penumpang berdiri selama perjalanan.

|
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Deddy Humana
surya/tony hermawan
TETAP DIPILIH - Seorang penumpang jurusan Sumenep menaiki bus reguler dari Terminal Bungurasih Sidoarjo, Selasa (22/7). Bus AKDP Surabaya-Sumenep belakangan hampir kosong sejak beroperasinya bus Trans Jatim koridor Surabaya-Bangkalan. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Keluhan mengenai sepinya jumlah penumpang bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi) akibat beroperasinya bus Trans Jatim, sebenarnya berpangkal pada pilihan calon penumpang.

Dengan tarif hanya Rp 5.000 sekali jalan, Bus Trans Jatim koridor Surabaya-Bangkalan tidak selalu menjadi pilihan. Tergantung tujuan, jarak tempuh dan perjalanan, serta sisi kepraktisan.

Salah satunya dituturkan Nikmah, seorang penumpang dengan tujuan Sumenep dari Terminal Bungurasih Sidoarjo. Ia lebih memilih bus reguler atau AKDP karena menilai lebih nyaman.

“Kalau naik Trans Jatim memang murah, cuma Rp 5.000. Tetapi cuma sampai Bangkalan, untuk tujuan ke Sumenep harus oper lagi. Saya tidak mau ribet, apalagi bawa barang bawaan,” kata Nikmah, Selasa (22/7/2025).

Bus reguler jurusan Surabaya–Pamekasan bertarif sekitar Rp 90.000. Menurut Nikmah, harga itu sepadan karena bus Patas tidak ngetem terlalu lama dan dilengkapi AC. 

Sedangkan kalau naik Bus Trans Jatim sejak dari Surabaya sering penuh. Kalau tidak dapat tempat duduk, penumpang harus berdiri selama perjalanan.

Itulah alasan bus reguler masih menjadi pilihan utama bagi penumpang jarak jauh. Sejak dari Surabaya bisa duduk hingga tiba di kampung halaman. “Surabaya-Sumenep itu sekitar 5 jam, kalau berdiri terus sampai Bangkalan, ya capek," tandasnya. 

Sebelumnya memang tercipta kesenjangan yang lebar dari animo penumpang bus Trans Jatim dan bus reguler jurusan Madura.

Sejak ada Trans Jatim, bus reguler yang selama ini menolak penumpang, kini malah ditinggalkan penumpang. 

Bus Trans Jatim yang melayani rute Surabaya–Bangkalan memang sedang digandrungi masyarakat. Tarifnya hanya Rp 5.000, dan sudah dilengkapi air conditioner (AC).

Sementara tarif bus reguler dari Surabaya ke Bangkalan mencapai Rp 30.000. Harga tersebut membuat bus-bus dari Perusahaan Otobus (PO) kalah bersaing.

Fadli, seorang pekerja di PO Pelita Mas mengatakan, busnya melayani rute Surabaya hingga Sumenep. Dulu rute ke Bangkalan saja sudah ramai, tetapi sejak ada Bus Trans Jatim, jalur itu nyaris mati.

“Hampir tidak ada penumpang, dulu biasanya penumpang jurusan Bangkalan turun di lampu merah (traffic light) Tangkel,” keluhnya.

Dulu banyak yang melakukan wisata religi ke Makam Syaikhona Kholil Bangkalan menggunakan bus reguler. Kini penumpang yang masih menggunakan bus-bus tersebut umumnya tujuan ke arah Sampang, Pamekasan, atau Sumenep. 

Bedanya, bus Trans Jatim belum menjangkau tiga kabupaten di ujung Timur Madura itu. Selain wilayah, faktor waktu juga memberi sedikit ruang bagi bus reguler untuk bertahan. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved