Hadapi Tantangan Koperasi Merah Putih, Khofifah Minta Bulog Jatim Mudahkan Penyaluran Bahan Pokok

Sedangkan tantangan utamanya adalah memperkuat manajemen SDM, model bisnis, dan sistem distribusi logistiknya

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
surya/fatimatuz zahro (fatimatuz)
MEMASOK KOPERASI - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bertemu Kepala Perum Bulog Kanwil Jatim, Langgeng Wisnu Adi Nugroho di Gedung Negara Grahadi, Jumat (21/7/2025). Gubernur Khofifah mengajak Bulog bersinergi menyalurkan bahan pokok lewat Koperasi Desa/Keluruhan Merah Putih (KDMP) yang mulai beroperasi serentak hari ini. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Ribuan Koperasi Merah Putih telah resmi berdiri dan berbadan hukum di pelosok desa di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.

Untuk membantu operasional Koperasi Merah Putih itu, Pemprov Jatim bergerak cepat dengan menggandeng Bulog.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengajak Bulog bersinergi menyalurkan bahan pokok lewat Koperasi Merah Putih di desa-desa/kelurahan yang mulai beroperasi serentak, Senin (21/7/2025).

Gubernur Khofifah menegaskan bahwa saat ini sebanyak 8.494 Koperasi Merah Putih di Jatim.

Sedangkan tantangan utamanya adalah memperkuat manajemen SDM, model bisnis, dan sistem distribusi logistiknya agar koperasi desa ini bisa beroperasi mandiri dan berkelanjutan.

“Koperasi Merah Putih adalah simbol kekuatan ekonomi rakyat dari desa, oleh desa, dan untuk desa,” kata Gubernur Khofifah saat bertemu Kepala Perum Bulog Kanwil Jatim, Langgeng Wisnu Adi Nugroho beserta jajaran di Gedung Negara Grahadi, Senin (21/7/2025). 

“Agar benar-benar berdampak, kita butuh pasokan pangan pokok yang stabil dan langsung dari Bulog, tanpa rantai distribusi berlapis. Di sinilah negara harus hadir secara nyata,” tegas Khofifah.

Untuk itu Khofifah mendorong keterlibatan aktif Bulog dalam mendukung keberlangsungan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, khususnya untuk komoditas strategis seperti beras, gula, dan minyak goreng, bahkan ke depan merambah ke pupuk dan elpiji dengan melibatkan BUMN lainnya.

“Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih adalah wujud kekuatan ekonomi rakyat dari desa untuk desa. Kita ingin memastikan keberlangsungan usaha ini dengan pasokan bahan pokok dan pangan yang stabil, merata, langsung dari Bulog. Ini adalah kehadiran nyata negara untuk rakyat,” ujar Khofifah.

Khofifah menjelaskan bahwa pola penyaluran bahan pokok dari Bulog kini lebih efisien, yakni langsung ke pasar pengecer, gerakan pangan murah, kios-kios yang direkomendasikan, serta KDMP. 

Pola ini diyakini mampu memperpendek rantai distribusi, menjaga kestabilan harga, dan menekan potensi penyimpangan.

Khofifah juga menekankan pentingnya kemudahan akses bagi Koperasi Merah Putih dalam mendapatkan suplai Bulog, termasuk penyederhanaan prosedur. Menurutnya, ikhtiar ini bukan sekadar kegiatan ekonomi, tetapi juga bagian dari amal sosial.

“Ikhtiar ini bukan sekadar program ekonomi, namun menjadi bagian dari amal sosial kolektif kita untuk menyalurkan bahan pokok terjangkau ke masyarakat. Saya berharap, seluruh Koperasi Merah Putih di Jatim sudah aktif pada Desember mendatang,” katanya.

Ia menambahkan, menyalurkan pangan murah dan terjangkau melalui Koperasi Merah Putih adalah bentuk nyata penguatan kemandirian masyarakat. Maka Pemprov Jatim berharap Bulog juga melihat hal ini sebagai ladang amal dan keberkahan bersama.

Meski demikian, Khofifah menggarisbawahi bahwa keberhasilan Koperasi Merah Putih bukan hanya soal pasokan. Diperlukan juga penguatan manajemen kelembagaan, pelatihan usaha, dan tata kelola keuangan koperasi agar bisa mandiri dan profesional.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved