Berita Viral

Kondisi Terkini Ibu Fatimah yang Diserahkan Anaknya ke Griya Lansia Malang, 3 Anak Abai

Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra, menguraikan kondisi terkini Siti Fatimah, ibu yang diserahkan keempat anaknya. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase TikTok
DITELANTARKAN - Potret Siti Fatimah, wanita lanjut usia (lansia) asal Surabaya, yang dititipkan keempat anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang. 

SURYA.CO.ID - Ketua Yayasan Griya Lansia, Arief Camra, menguraikan kondisi terkini Siti Fatimah, ibu yang diserahkan keempat anaknya. 

Saat ini, Fatimah tinggal bersama 194 lansia lainnya di Griya Lansia, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Fatimah mendapat pendampingan khusus dari petugas, karena dalam tahap adaptasi dengan lingkungan Griya Lansia. 

Ini juga karena kondisi fisik Fatimah yang kurang baik. 

“Selain itu, Ibu Siti Fatimah menderita stroke. Jadi tidak bisa jalan."

"Kalau pikirannya 100 persen normal, cuma fisiknya saja yang kurang karena stroke,” ungkap Arief, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com. 

Arief Camra menyebut, Fatimah dititipkan karena keempat anaknya, yakni Lukman Arif, Faisal, Warda, dan Robet, tak sanggup lagi merawat. 

Ketiga anaknya merantau ke luar jawa, dan selama ini Fatimah hidup dengan anak keduanya.

“Ketiga anaknya itu tidak mau tahu,” kata Arief. 

Ditelantarkan

Baca juga: Alasan Pak Guru Zuhdi Tolak Denda yang Dikembalikan Wali Murid, Totalnya Bukan Rp 25 Juta

Sebelum dititipkan ke Griya Lansia, kata Arief, Fatimah sempat ditelantarkan di depan salah satu indekos di Surabaya.

Seorang tetangga lantas menghubungi Arief Camra.

“Saat itu dengan tegas saya tolak. Karena sebenarnya Griya Lansia ini kan tidak merawat lansia yang masih memiliki keluarga, tapi hanya merawat lansia yang terlantar,” katanya. 

Keesokan harinya, salah satu anak Fatimah menelepon dan kekeh minta tolong agar mau merawat ibunya.

Alhasil, Arief memberi syarat khusus kepada anaknya, apabila nanti Griya Lansia merawat ibunya, maka anaknya tidak boleh menjenguk sama sekali.

Selain itu, apabila meninggal, pihak Griya Lansia tidak berkewajiban mengabari anak-anaknya.

“Syarat itu saya berikan dengan harapan anaknya urung menyerahkan ibunya kepada kami, dan kembali merawat sendiri. Tapi tak disangka anaknya menerima syarat tersebut,” ujar Arief.

Selanjutnya, Arief meminta anak Siti Fatimah untuk menandatangani surat pernyataan di atas materai, sekaligus kembali menegaskan kepada anaknya apakah keputusan untuk menitipkan ibunya ke Griya Lansia sudah bulat.

Anak itu pun menyanggupi.

Baca juga: Duduk Perkara Syukuran Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Berujung 3 Orang Tewas, Dipicu Hasil Rapat Bocor

“Termasuk saya juga menyampaikan bahwa akan mengunggah konten proses serah terima tersebut, dan meminta anaknya tidak menyalahkan jika timbul polemik di media sosial. Anaknya pun mengiyakan,” kata Arief. 

Camat Turun Tangan

Terkait permasalahan ini, Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal, ikut angkat bicara.

Ia menyampaikan bahwa kasus ini lebih kompleks daripada sekadar penelantaran orang tua.

“Sebenarnya tidak ada niatan ditelantarkan oleh anaknya. Tetapi karena keterbatasan untuk merawat, anaknya memilih menitipkan ibunya ke tempat yang lebih baik,” kata Januar, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, Fatimah baru tinggal di Surabaya bersama Lukman satu bulan terakhir setelah dua tahun tinggal di Madura.

Pemerintah kecamatan dan kelurahan juga sudah melakukan pendekatan persuasif kepada keluarga agar sang ibu bisa dirawat kembali.

Sebagai solusi konkret, Pemerintah Kota Surabaya telah menyiapkan fasilitas kontrakan agar Lukman dan ibunya bisa tinggal bersama secara mandiri.

Pemerintah juga siap menyediakan transportasi dan akomodasi untuk menjemput kembali sang ibu dari Griya Lansia.

Baca juga: Pengakuan Wali Murid yang Denda Guru Zuhdi Rp 25 Juta Gara-gara Pukul Anaknya, Ketakutan Kasus Viral

“Kami memfasilitasi. Kami sudah siapkan akomodasi, transportasi, tinggal kalau anaknya mau bersedia, saya berangkat,” tegas Januar.

Namun hingga kini, pihak keluarga belum menyanggupi tawaran tersebut karena masih belum mampu merawat secara penuh.

Terutama karena Lukman harus bekerja dan tidak ada orang lain yang bisa membantu menjaga ibunya di rumah.

Masuk Kategori Keluarga Miskin

Camat Januar juga mengungkap bahwa Siti Fatimah termasuk keluarga miskin dan telah menerima berbagai bentuk bantuan sosial dari pemerintah.

Ia tercatat sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT) berupa beras dari Bulog, serta bantuan permakanan dari warga sekitar melalui program Kampung Madani.

“Untuk permakanan juga disediakan oleh warga sekitar lewat program Kampung Madani,” jelas Januar.

Bantuan ini menunjukkan bahwa pemerintah dan lingkungan telah berupaya maksimal, meski realitanya keluarga tetap kesulitan memberikan perawatan harian yang dibutuhkan sang ibu.

Camat Januar juga menekankan pentingnya koordinasi antara keluarga, RT, RW, dan pemerintah setempat dalam mengatasi isu lansia.

“Di mana-mana tidak ada namanya bekas orang tua. Yang ada adalah orang tua,” tuturnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved