Berita Viral

Sosok Rizal, EO Syukuran Pernikahan Anak Dedi Mulyadi yang Berujung 3 Orang Tewas, Sempat Dilarang

Ini EO syukuran pernikahan Wabup Garut yang juga putri Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dan putra Dedi Mulyadi, yang berujung tragis. 

Editor: Musahadah
kolase instagram
DILARANG - Rizal (kanan), event organizer syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar Mulyadi, putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi alias KDM, yang berujung 3 orang tewas. Akui sudah dilarang KDM tapi tetap digelar,   

SURYA.CO.ID - Ini lah sosok Rizal, event organizer (EO) atau penyelenggara syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dengan Maula Akbar Mulyadi, putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi alias KDM. 

EO ini menjadi sorotan setelah syukuran pernikahan Wabup Garut yang juga putri Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dan putra Dedi Mulyadi, berujung tragis. 

Tiga orang ditemukan tewas akibat berdesak-desakan, satu diantaranya Bripka Cecep Saeful Bahri, anggota polisi yang bertugas mengamankan lokasi acara.

Setelah tragedi itu, EO Rizal bersama dengan Dedi Mulyadi mendatangi keluarga salah satu korban meninggal di Kampung Sindang Heula, Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota, Jabar, Jumat (18/7/2025) malam. 

Rizal mengaku sebelum digelar, acara syukuran yang mendatangkan massa itu sebenarnya sudah dilarang Dedi Mulyadi. 

Baca juga: Nasib Anak Bripka Cecep, Polisi yang Tewas di Syukuran Nikah Putra Dedi Mulyadi, Jadi Tanggungan KDM

"Pak gubernur memang sudah sempat melarang kegiatan untuk mengundang massa. Ada makanan gratis yang sejak awal sudah dilarang oleh Pak Gubernur," ujar Rizal .

Atas peristiwa itu, Rizal menyampaikan permintaan maaf.

"Hanya peristiwa ini sudah terjadi. Kami sebagai keluarga memohon maaf dan ini tentu akan menjadi pelajaran bagi kami," ujar Rizal.

Pernyataan Rizal diakui Dedi Mulyadi

Dedi secara terbuka menyampaikan bahwa dirinya sejak awal sudah memberikan peringatan agar tak ada agenda yang melibatkan kerumunan besar dalam acara tersebut.

Namun karena kegiatan itu tetap berlangsung, ia merasa perlu mengambil tanggung jawab secara moral sebagai orang tua dari mempelai pria.

"Sebelum kejadian saya kedatangan dari EO, kemudian waktu itu saya mewanti-wanti tidak boleh ada kegiatan yang melibatkan orang banyak yang makan-makan, saya waktu itu bilang hanya akan hadir di malam hari ini gelaran kesenian, karena itu saya rutin setiap minggu keliling," kata Dedi Mulyadi.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa larangan serupa pun sempat disampaikan sejak dari kediaman dinas Gubernur Jawa Barat.

Namun, meski sudah menyatakan ketidaksetujuannya terhadap acara yang mengundang massa besar, musibah tetap terjadi.

"Sejak di rumah dinas gubernur itu saya sudah melarang kegiatan ini berlangsung, tetapi karena peristiwanya sudah terjadi, sekarang saya orang tua dari mempelai pria maka saya bertanggung jawab dalam peristiwa ini," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved