Berita Viral

Sederet Gebrakan Sahdan Ketua RT Termuda, Ternyata Tak Cuma Perbaiki Jalan: Bermanfaat Bagi Sesama

Terungkap sederet gebrakan baru Sahdan Arya Maulana yang viral jadi ketua RT termuda. Ternyata tak cuma perbaiki jalan.

SURYA.co.id - Terungkap sederet gebrakan baru Sahdan Arya Maulana yang viral jadi ketua RT termuda.

Sahdan viral di medsos lantaran gebrakannya langsung memperbaiki jalan di wilayahnya beberapa saat setelah menjabat.

Ternyata, bukan cuma itu saja gebrakan Sahdan. Ada program lain yang tak kalah bermanfaat bagi warganya.

Sahdan menjadi pemimpin untuk 150 Kepala Keluarga (KK) ini berhasil merealisasikan beberapa program kerjanya, hal ini juga berangkat dari dukungan warga. Memasuki dua bulan kepemimpinannya setelah dilantik pada bulan April, ia berhasil mengajak warganya untuk saling bahu-membahu dalam pengecoran jalan. 

“Alhamdulillah, saya buktikan dalam dua bulan ini sudah ada kegiatan pengecoran jalan,” Ujar Sahdan, melansir dari laman muhammadiyah.or.id.

Baca juga: Beda Nasib Sahdan dan Balqis Gen Z Punya Jabatan: Perbaiki Jalan Desa, Satunya Koruptor Termuda

Selain itu, program lainnya yang disiapkan diantaranya; berbagi sembako menjelang Ramadan, pemasangan CCTV di sejumlah titik yang rawan pencurian, hingga pembelian hewan kurban setiap Iduladha.

Lebih lanjut, program bantuan sosial lainnya memberikan akomodasi bagi warga yang sakit sebesar Rp. 200.000 dan warga yang meninggal sebesar Rp. 500.000 lengkap dengan penyediaan kain kafan, papan nisan, hingga ongkos gali kubur.

“Setiap warga hanya membayar iuran sebesar Rp10.000 per bulan yang dialokasikan untuk dana bantuan bagi warga yang sakit atau meninggal, serta untuk kebutuhan keamanan lingkungan,” jelasnya.

Program ini ia gagas dengan mengadaptasi nilai-nilai Muhammadiyah seperti kebaikan sosial dan kebermanfaatan mulai dari bantuan warga, pemberdayaan ekonomi kecil, hingga pelayanan cepat.

“Prinsip saya sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama,” ungkapnya.

Sahdan mengakui bahwa dirinya banyak belajar dari para mahasiswa UMJ yang aktif mengemban jabatan di berbagai organisasi kampus, yang kemudian ia implementasikan di lingkungan masyarakat.

“Saya memang gak ikut (Organisasi mahasiswa), tapi saya banyak belajar dari mereka. Mereka itu inspirasi saya juga,” tambahnya.

Bagi Sahdan, menjadi Ketua RT merupakan tahapan awal dari proses yang panjang.

Ia mempersiapkan langkah yang akan ditempuh ke depan, dengan meneruskan pendidikan yang relevan untuk menggapai mimpinya menjadi seorang pemimpin.

“Cita-cita saya menjadi gubernur Jakarta. Jadi ini langkah awal buat membuktikan bahwa saya mampu,” ungkapnya.

Baca juga: Alasan Mulia Sahdan Ketua RT Termuda Berani Tolak Uang dari Dedi Mulyadi, Ayahnya Mendukung

Alasan ia menempuh jurusan Teknik Industri dikarenakan saat ini sedang melakukan usaha kecil.

Sahdan mengatakan setelah menempuh jenjang S1 di jurusan Teknik Industri dia akan melanjutkan program studinya di bidang ilmu sosial, utamanya ilmu politik.

“Saya ingin memperdalam dunia usaha dulu. Tapi untuk S2, mungkin akan ke arah ilmu politik,” ujarnya.

Besar harapan Sahdan dalam perjalanannya menjadi pemimpin, agar bisa mendorong lebih banyak mahasiswa UMJ untuk aktif di masyarakat.

“Semoga kampus bisa mencetak lebih banyak mahasiswa yang peduli lingkungan. Dan semoga pemerintah juga mulai melihat kerja-kerja nyata kami di bawah, yang selama ini belum tersentuh dana bantuan,” tutupnya.

Tolak Uang dari Dedi Mulyadi

Ketua RT RT 07 RW 08 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sahdan Arya Maulana (20), lagi-lagi viral karena berani menolak amplop berisi uang dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Penolakan itu terjadi ketika Sahdan bertemu Dedi Mulyadi di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat. 

Sahdan datang ditemani ayahnya, Ali Nurdin, serta dua pengurus RT, Vemmas Wahyu Rianto (20) selaku Sekretaris, dan Riski Saputra (21) sebagai Bendahara.

Di akhir pertemuan, Dedi Mulyadi memberikan amplop tebal kepada Sahdan.

Dedi mengaku, uang tersebut untuk membantu dana operasional RT.

"Karena saya niat ke sini untuk bapak," kata Sahdan, dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Rabu (16/7/2025).

"Ini bisa digunakan untuk ngaspal," kata Dedi.

Namun, Sahdan menolaknya.

"Tidak, saya ke sini ikhlas," kata Sahdan.

"Saya juga ikhlas," kata Dedi.

Sahdan menuturkan dirinya telah didukung oleh Wali Kota Jakarta Utara, Hendra Hidayat. 

"Keren," kata Dedi. 

"Karena saya ke sini niatnya ingin ngobrol sama bapak sih," ujar Sahdan.

Dedi tetap meminta Sahdan menerima amplop darinya. Ia menganggap amplop tersebut merupakan honorarium dari pertemuan itu.

Akhirnya, Dedi Mulyadi sempat memberikan amplop tersebut kepada bendahara RT Riski.

Tetapi, Sahdan meminta Riski untuk mengembalikan amplop itu kepada Dedi Mulyadi.

Kemudian, Dedi sempat menawarkan amplop tersebut kepada ayah Sahdan, Ali Nurdin.

Ali Nurdin juga menolak pemberian itu.

"Kita jauh-jauh murni saya ke sini karena benar-benar saya kagum," kata Ali Nurdin.

"Waduh, saya juga kagum sama Bapak. Saya baru bertemu dengan orang seperti Bapak. Saya kagum sama Bapak," imbuhnya.

"Baru ini saya ketemu nih tokoh muda punya inovasi. punya visi dan tidak mau menerima rezeki walaupun itu halal gitu. Keren dong," imbuh Dedi.

Tanpa Politik Uang

Sahdan juga sempat menceritakan proses pemilihannya sebagai Ketua RT yang berlangsung dua bulan lalu.

Saat itu, Sahdan harus bersaing dengan Aris yang berusia lebih dari 50 tahun.

"Ada satu calon. Dua sama saya," kata Sahdan.

Ketika pemilihan berlangsung, Sahdan menang telak dari calon RT lainnya.

Sahdan memperoleh 126 suara sementara lawannya hanya 17 suara.

"Wah gila loh. Menang telak ya? 90 persen lebih loh itu. Oh, gila menang telak banget. Pakai dukun dari mana?" tanya Dedi Mulyadi sambil tertawa.

Sahdan mengungkapkan alasan dirinya ingin maju sebagai Ketua RT. 

Ia mengaku punya prinsip sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Lalu, Politikus Gerindra itu bertanya mengenai dana yang dihabiskan untuk mencalonkan diri sebagai Ketua RT.

"Habis berapa nyalon RT? habis berapa amplop?" tanya Dedi.

"Enggak, nyalon RT itu tidak mengeluarkan dana. Tapi ya saya sowan-sowan aja sih ke masyarakat," kata Sahdan tersenyum.

Dedi kembali bertanya kepada Sahdan. Ia masih heran Sahdan tidak mengeluarkan dana sepeser pun.

"Pasti ada biaya kopinya kalau ngobrol pakai kopi kan ngobrol ada kopinya. Ada kopinya enggak?" kata Dedi.

"Enggak sih, enggak. Justru malah mereka yang menyediakannya," kata Sahdan.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved