Berita Viral

Pantas Penyebab Kematian Arya Daru Lama Terungkap, Kapolri Beralasan Begini: Ditunggu Saja

Hampir 10 hari kematian Arya Daru Pangayunan, Diplomat muda ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban, bergulir. Apa penyebab kematiannya?

Kolase Kompas.com dan instagram
PENYEBAB KEMATIAN ARYA - Kolase foto Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Arya Daru. Kapolri ungkap penyebab kematian Arya Daru tak kunjung diumumkan. 

SURYA.co.id - Sudah hampir 10 hari kasus kematian Arya Daru Pangayunan, Diplomat muda yang ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban, bergulir di masyarakat.

Namun, polisi masih belum menemukan penyebab kematian Arya Daru.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan alasan polisi memerlukan waktu dalam mengungkap kematian Arya Daru yang ditemukan tewas di rumah indekos di Menteng, Jakarta Pusat.

Salah satunya karena masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim forensik.

“Yang jelas pemeriksaan-pemeriksaan saat ini terus dilakukan sambil menunggu hasil dari pemeriksaan oleh kedokteran forensik, kemudian juga laboratorium forensik,” ujar Listyo kepada wartawan di Lapangan Tembak Mako Brimob, Kamis (17/7/2025).

Hasil pemeriksaan dari dokter forensik itu akan dipergunakan sebagai bahan penyelidikan sebelum mencapai kesimpulan perkara.

Baca juga: Kejanggalan Baru Rekaman CCTV TKP Tewasnya Arya Daru Selain Sensor Lampu, Gerakan Gorden Disorot

Oleh karena itu, Listyo membantah adanya kendala yang dihadapi penyidik dalam menangani tewasnya diplomat Kemlu ini. 

“Lebih pada posisi kami ingin lebih cermat (atas perkara ini),” kata Listyo.

“Kami ingin menunggu seluruh hasil tuntas, sehingga kemudian ini semuanya bisa dipadukan untuk kemudian bisa dipertanggungjawabkan ke publik,” tambahnya.

Nantinya, pengungkapan penyebab kematian ADP juga akan mengklasifikasikan peristiwa tersebut sebagai tindak pidana atau bukan.

“Apakah peristiwa pidana ataukah peristiwa yang lain, jadi ditunggu saja karena memang prosesnya harus seperti itu,” lanjut dia.

Sebelumnya, diplomat Kementerian Luar Negeri berinisial ADP (39) ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).

Ketika pertama kali ditemukan, ADP dalam posisi tergeletak di atas kasur.

Kepala korban tampak terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut berwarna biru. 

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, serta pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan tak bernyawa.

Selain itu, ditemukan pula sejumlah obat-obatan ringan di dalam kamar, seperti obat sakit kepala dan obat lambung.

Namun, belum ada indikasi keterkaitan antara obat-obatan tersebut dengan penyebab kematian korban.

Polisi juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.

Baca juga: Gelagat Istri Arya Daru Setelah Suaminya Ditemukan Tewas Misterius di Kamar Kos Diungkap Keluarga

Meski demikian, penyidik belum dapat memastikan apakah lakban tersebut dipasang sendiri oleh korban atau melibatkan pihak lain.

Kejanggalan Posisi Jasad saat Ditemukan

Pakar Mikroekspresi, Kirdi Putra, yakin penyebab kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan karena dibunuh. 

Ia menyebut, kondisi seseorang yang mengakhiri hidupnya tidak akan tertata rapi saat ditemukan.

“Enggak, enggak, enggak ujuk-ujuk tiba-tiba selesai gitu aja. Pasti ada bocoran-bocoran kecil tapi orang enggak ngeh aja biasanya yang baru nyambung setelah dia bunuh diri."

"Kalau terlihat dari gerak-geriknya itu saya tidak bisa melihat bahwa dia ada intensi buat itu,” kata Kirdi, dikutip SURYA.CO.ID dari tayangan di YouTube SindoNews TV.

Dia pun menyoroti kondisi jasad Arya Daru yang kondisi kepalanya terlilit lakban.

“Nah, kalau bayangkan bahwa kita melilit enggak usah pakai lakban deh, pakai tisu gulung aja dililit butuh waktu lama loh dan sulit loh."

"Dan itu pasti seseknya itu membuat tubuh itu enggak karuan gerakannya,” ujarnya.

“Dan ini masih terbungkus rapi di dalam selimut."

"Rapi juga, apa namanya lakbannya di muka. Nah, buat saya ini sangat kasus yang cukup absurd dan arahnya sebagian besar sudah kecil untuk bunuh diri,” ujar Kirdi.

Kirdi menambahkan bahwa seseorang akan terlihat dari gerak-gerik kebiasaan sehari-harinya. Jika terlihat janggal, maka akan terlihat ada sesuatu yang sedang dialaminya

Selain Kirdi Putra, sahabat Arya Daru di KBRI Myanmar, Sodirin, juga menyakini temannya tidak melakukan bunuh diri.

Ia mengenal Arya Daru sebagai sosok yang tak neko-neko. 

“Kalau bunuh diri saya enggak percaya."

"Enggak percayanya karena orangnya baik sih, tidak minum alkohol, tidak punya riwayat yang buruk,” kata Sodirin.

Daru juga sosok pekerja keras. 

Sodirin mengaku mendapat kabar meninggalnya Arya Daru dari rekan lainnya yang mengabari pada Selasa (8/7/2025).

“Meninggalnya di kosan, kepalanya mukanya dililit lakban, masih teka teki kematiannya secara tidak wajar,” imbuhnya. 

Dia mengaku syok atau kaget ketika menerima kabar meninggalnya ADP secara tidak wajar tersebut. 

Kemudian, dia bertanya kepada beberapa rekannya yang pernah bertugas di Yangon, KBRI Myanmar untuk memastikan kabar duka tersebut.

“Berita meninggalnya Mas Daru memang betul diketahui sekitar pukul 08.00,” ujar pria yang tiga tahun bertugas bareng ADP di KBRI Myanmar itu.

Sementara Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI), Haniva Hasna, menguraikan bahwa kematian Arya Daru tidak bisa begitu saja disimpulkan sebagai kasus bunuh diri atau pembunuhan. 

Menurutnya, kematian Arya Daru merupakan kasus langka.

“Secara kriminologi, ini unnatural suicide (bunuh diri tidak wajar). Namun, secara statistik sulit dilakukan secara penuh seorang diri,” ujar Haniva, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Arah Lakban Jadi Petunjuk Kunci

Haniva lantas membocorkan petunjuk penting untuk mengungkap penyebab kematian Arya Daru.

Yakni, melihat arah lakban yang menutupi kepala Arya. 

“Kalau (ujung lakban) dimulai dari mulut, maka ada kemungkinan korban dibungkam. Kalau (ujung lakban) terakhir di hidung, ada kemungkinan bunuh diri,” jelas Haniva.

Meski begitu, ia belum mau menarik kesimpulan sebelum ada bukti forensik lengkap.

Sebab, jika Arya Daru tewas karena dibunuh, hingga saat ini tidak ditemukan bukti kekerasan di tubuh korban.

Namun, jika Arya Daru tewas karena bunuh diri, seharusnya terdapat tanda kasur atau pakaian yang berantakan karena disebabkan relflek tubuh korban saat bunuh diri menahan napas.

“Sebab, ketika manusia bunuh diri, secara naluri survival otak akan merangsang reflek motorik ke beberapa bagian tubuh,” ujar Haniva.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved