Berita Viral

Nasib Ibu Fatimah yang Diserahkan Anaknya ke Panti Jompo di Malang, Camat Pabean Cantian Beri Solusi

Siti Fatimah, warga Jalan Perlis Selatan VI, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya, diserahkan anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase TikTok
DISERAHKAN - Ibu Fatimah saat berada di Griya Lansia Husnul Khatimah 

SURYA.CO.ID - Kisah lansia bernama Siti Fatimah, warga Jalan Perlis Selatan VI, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya, yang diserahkan keempat anaknya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, menyita perhatian. 

Diduga, ekonomi menjadi alasan keempat anak tersebut tega menyerahkan Ibu Fatimah ke panti jompo.  

"Jangan sedih, jangan kaget, jangan terbawa emosi, hari ini ada serah terima seorang ibu secara total ke Griya Lansia oleh keempat anak kandungnya," kata Pemilik Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra.

Penjelasan Anak Ibu Fatimah

Saat penjemputan, Arief sempat berbincang dengan Lukman, anak kedua ibu Fatimah. 

Lukman mengaku, dia dan ketiga saudaranya tidak sanggup mengurus sang ibu. 

“Kondisi saya kan lagi enggak punya rumah, sedangkan yang mba saya enggak ada, yang perempuan itu di luar pulau,” ujar Lukman.

Arief yang gusar dengan penjelasan itu bertanya ulang apakah anak-anak lain tidak bisa membiayai atau urunan untuk membantu sang ibu.

“Meskipun luar pulau masa enggak bisa urunan, maksudnya membiayai ibu?” tanya Arief.

“Enggak mau,” jawab Lukman singkat.

Tanggapan Camat Pabean Cantian

Menanggapi kisah tersebut, Camat Pabean Cantian Surabaya, Muhammad Januar Rizal, turut angkat bicara. 

Ia menyebut, kasus Ibu Fatimah tidak sesederhana narasi yang beredar. 

Pihaknya juga telah berupaya untuk melakukan pendekatan persuasif agar Siti Fatimah bisa dirawat kembali oleh keluarganya.

Ia menjelaskan, Lukman tidak memiliki niat untuk membuang ibunya.

“Sebenarnya tidak ada niatan ditelantarkan oleh anaknya. Tetapi, karena keterbatasan untuk merawat anaknya memilih menitipkan ibunya ke tempat yang lebih baik,” kata Januar, Kamis (17/7/2025).

Selama ini, pihak kecamatan dan kelurahan berkoordinasi dengan RW dan RT untuk memberikan perhatian kepada lansia sebatang kara.

Baca juga: Alasan Ibu Fatimah Diboyong ke Panti Lansia di Malang: Tak Ada yang Mau Merawat, Tolak Urunan Biaya

Dalam kasus Siti Fatimah, anaknya sebenarnya sudah berupaya merawat ibunya.

"Siti Fatimah ini sebelumnya, dua tahun terakhir, tinggal di Madura. Baru satu bulan terakhir ini tinggal bersama Lukman di Perlis," terangnya.

Lukman, yang bekerja serabutan dan menumpang di rumah sepupunya, merasa kewalahan merawat ibunya sendirian.

Apalagi dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan.

Sementara, saudara-saudaranya yang lain tersebar di Kalimantan dan Madura.

Menurutnya, Lukman hanya ingin ibunya mendapatkan perawatan yang lebih layak dan tidak bermaksud menelantarkan.

“Sebenarnya Siti Fatimah ini, termasuk dalam kategori keluarga miskin dan telah menerima Program Keluarga Harapan (PKH) serta Bantuan Langsung Tunai (BLT) berupa beras dari Bulog."

"Kemudian, untuk permakanan juga disediakan oleh warga sekitar lewat program Kampung Madani,” ujarnya.

Kondisi Mbah Fatimah sebelum dan setelah dibawa ke Griya Lansia di Malang
Kondisi Mbah Fatimah sebelum dan setelah dibawa ke Griya Lansia di Malang (Capture TikTok Alief)

Pihaknya juga telah melakukan klarifikasi langsung dengan pengurus Griya Lansia Husnul Khatimah di Malang terkait kondisi Siti Fatimah.

“Tadi kami juga sempat mengklarifikasi terkait berita yang muncul, saya juga telepon Pak Arif (pihak Griya Lansia) bersama Lukman bahwa di sana memang perawatannya sangat luar biasa."

"Saya matur nuwun kepada pihak Griya Lansia bahwa sudah membantu warga kami," ucapnya.

Ia juga mengonfirmasi bahwa informasi yang viral mengenai larangan menjenguk dan tidak ada pemberitahuan jika terjadi keadaan darurat adalah tidak benar.

“Kalau menjenguk silakan setiap bulan, dua bulan tidak masalah. Dan kalau misalnya ada kejadian apa pun misalnya atau sakit atau apa, nanti bisa disampaikan kepada pihak keluarga."

"Apa yang disampaikan di media sosial itu mungkin peringatan untuk anak-anak agar tidak menelantarkan orangtuanya,” jelasnya.

Tawaran Rumah Kontrakan

Untuk mengatasi permasalahan tempat tinggal, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menawarkan solusi kepada Lukman dengan menyewakan rumah kontarakan selama beberapa waktu.

Hal ini dilakukan agar Siti Fatimah bisa dirawat kembali oleh anaknya dan dekat dengan keluarga.

"Kami memfasilitasi, kami sudah siapkan akomodasi, transportasi, tinggal kalau anaknya mau bersedia, saya berangkat," ujarnya.

Sementara mengenai penempatan Siti Fatimah di Griya Werda Surabaya, Januar menyampaikan bahwa fasilitas tersebut diutamakan untuk lansia sebatangkara.

Apabila lansia masih memiliki anak, maka tanggung jawab utama tetap ada pada anaknya.

Melihat fenomena ini, ia berharap agar masyarakat, khususnya warga di wilayah Tanjung Perak dan Pabean Cantian, senantiasa berkoordinasi dengan RT, RW, untuk kasus-kasus serupa.

“Kami selalu menyampaikan kepada pihak keluarga, di mana-mana tidak ada namanya bekas orangtua. Yang ada adalah orang tua," tuturnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved