Jalur Situbondo-Banyuwangi ke Arah Pelabuhan Ketapang Macet Parah, Pengendara Terjebak Selama 18 Jam

Jalur Situbondo-Banyuwangi macet parah, tepatnya di jalur menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Kamis (17/7/2025).

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Aflahul Abidin
MACET PARAH - Kemacetan parah terjadi di ruas jalan Situbondo-Banyuwangi menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (17/7/2025). Didominasi kendaraan besar, kemacetan mengekor hingga lebih dari 20 kilometer. 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Jalur Situbondo-Banyuwangi macet parah, tepatnya di jalur menuju Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Kamis (17/7/2025).

Dampaknya, pengendara atau para pengguna jalan terpaksa menghabiskan waktu belasan jam hanya untuk bergerak beberapa kilometer (km).

Sopir truk tronton bernama Hari Tri Prasetyo (62), mengaku terjebak kemacetan selama lebih dari 17 jam. Selama itu, ia masih belum bisa sampai di area parkir Pelabuhan Ketapang.

"Saya tadi malam sampai wilayah Bangsring sekitar jam 10 malam. Sekarang masih di sini pukul setengah empat sore," kata Hari yang hendak mengirim barang ke Bali.

Dalam waktu 17 jam itu, Hari hanya bisa melaju sekitar 12 km. 

Biasanya, lanjut Hari, jarak tersebut bisa ditempuhnya kurang dari setengah jam.

"Biasanya 20 menit saja sampai," tutur Hari yang sudah belasan tahun menjadi sopir dan sering melintas ke arah Bali via Pelabuhan Ketapang.

Hari membawa muatan sabun. Kendaraan yang ia sopiri bermuatan 20 ton. Karenanya, ia hanya bisa berjalan pelan-pelan saat kendaraan di depannya maju.

"Dari tadi malam saya belum tidur," ujarnya.

Bukan hanya sopir truk, keluhan juga disampaikan para pengendara mobil. Wahyu (26), pengemudi kendaraan pribadi mengaku terjebak di kemacetan sejak pukul 22.00 WIB.

Karena macet parah, Wahyu memilih untuk menyingkirkan kendaraannya dari jalanan ke SPBU. Ia berharap, kemacetan bisa terurai setelah satu atau dua jam setelahnya.

Namun dugaan Wahyu keliru, ia justru terjebak dan kesulitan untuk kembali ke jalan hingga esok harinya.

"Sampai sore ini saya masih di SPBU. Belum bisa gerak," kata Wahyu.

Pantauan di lokasi, kemacetan lebih parah terjadi ketimbang hari sebelumnya. Ekor kemacetan berada lebih dari 20 km dari pintu masuk Pelabuhan Ketapang.

Sekadar informasi, kemacetan ini dipicu oleh pengurangan jumlah kapal pengangkut kendaraan logistik dan barang di Pelabuhan Ketapang

Pengurangan itu terjadi, setelah belasan kapal dinilai tak memenuhi syarat untuk berlayar.

Kebijakan tersebut diberlakukan, sebagai evaluasi dari kasus tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya. 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved