Berita Viral
Ibu Fatimah Diboyong ke Panti Lansia di Malang, Anak Kandung Sepakat Tak Akan Menengok Lagi
Kisah memilukan kembali terjadi di Jawa Timur. Seorang ibu paruh baya bernama Fatimah dibawa ke panti jompo oleh empat anak kandungnya
SURYA.co.id, Surabaya - Kisah memilukan kembali terjadi di Jawa Timur. Seorang ibu paruh baya bernama Fatimah dibawa ke panti jompo oleh empat anak kandungnya, yang sepakat tak lagi akan menjenguk maupun diberi kabar jika sang ibu meninggal dunia.
Kejadian ini terjadi di Perlis gang 6, Surabaya, dan direkam langsung oleh pemilik Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra, yang kemudian viral di media sosial.
Fatimah yang berusia lanjut itu diserahkan secara penuh ke Griya Lansia yang berada di Malang.
Pemilik panti, Arief Camra, menyampaikan bahwa serah terima dilakukan dengan syarat anak-anak Fatimah tidak akan memiliki kontak lagi dengan ibunya. Keputusan itu disebut sudah disepakati secara sadar oleh pihak keluarga.
“Mereka tidak akan bisa menjenguk dan tak akan diberi tahu ketika ibunya wafat. Ini aturan kami untuk lansia yang dibuang anaknya,” jelas Arief saat proses serah terima berlangsung.
Ia mengaku hatinya miris saat mendengar alasan dari anak-anak Fatimah yang memilih ‘menyerahkan’ orang tua mereka.
Baca juga: Akhirnya Donasi Rp 1,3 Miliar untuk Agam Rinjani Sudah Ditransfer dari Brasil, Ini Rencana Mulianya
Kisah ini menyeruak di tengah sorotan publik soal fenomena anak yang menitipkan orang tuanya di panti jompo.
Arief menyampaikan, panti ini seharusnya tidak menerima lansia yang masih memiliki keluarga.
Namun karena tidak ada satu pun anak Fatimah yang bersedia merawat, akhirnya ibu tersebut dirawat sepenuhnya oleh pihak panti.
Detik-Detik Penyerahan Ibu ke Panti
Melalui akun TikTok-nya, Arief merekam momen ia menjemput Fatimah dari rumah anak-anaknya. Salah satu anak laki-laki bernama Lukman hadir di lokasi dan menjadi wakil dalam serah terima. Kepada Arief, Lukman mengatakan bahwa tidak ada satu pun dari keempat anak yang bersedia merawat ibunya.
“Dari cerita, kan sampeyan empat bersaudara mas, masa enggak ada yang mau ngurus ibunya?” tanya Arief.
“Kondisi saya kan lagi enggak punya rumah, sedangkan yang mba saya enggak ada, yang perempuan itu di luar pulau,” jawab Lukman.
Lukman lantas menjelaskan bahwa anak-anak Fatimah terdiri dari Faisal (anak pertama), Lukman sendiri (anak kedua), Warda (anak ketiga), dan satu anak yang sedang menghadapi persoalan hukum.
"Meskipun luar pulau masa enggak bisa urunan, maksudnya membiayai ibu?" desak Arief.
"Enggak mau," tegas Lukman.
Baca juga: Presiden Prabowo Disebut Hebat, Kuat dan Cerdas oleh Donal Trump Usai Deal Turunkan Tarif Impor
Arief pun meminta kepastian bahwa keputusan tersebut bersifat final. Ia menawarkan opsi serah terima total, dengan aturan bahwa Fatimah akan dirawat penuh oleh Griya Lansia dan anak-anaknya tidak lagi memiliki hak menjenguk atau diberi kabar jika ibunya wafat.
“Setuju?” tanya Arief.
“Iya, setuju,” jawab Lukman, tanpa ragu.
Arief Kecewa, Fatimah Dibawa ke Malang
Merasa tak ada penyesalan dari pihak keluarga, Arief kembali mempertanyakan keputusan tersebut agar anak-anak mempertimbangkan ulang. Namun Lukman tetap teguh.
"Sudah," ujar Lukman saat ditanya apakah keputusan itu mantap.
"Setelah ini ibu kami bawa ke Malang, ini soalnya serah terima total loh ya," kata Arief.
"Sampeyan nanti kalau rame di medsos enggak boleh protes ya. Soalnya kami di Griya Lansia serba terbuka, mulai mendapatkan lansia, merawatnya, sampai menguburkan kita sampaikan apa adanya."
"Siap," jawab Lukman.
Baca juga: Misteri Lampu Di Kos Arya Daru Mendadak Mati Saat Ada Orang Lewat, Harusnya Sensor Nyala
Melihat tekad Lukman tak berubah, Arief akhirnya benar-benar membawa ibu Fatimah ke pantinya di Malang. Dalam perjalanan, sang ibu sempat menoleh ke arah putranya untuk terakhir kali sebelum meninggalkan rumah.
Setibanya di Griya Lansia Khusnul Khatimah, Fatimah langsung dibersihkan dan ditangani oleh tim perawat. Arief menyampaikan bahwa layanan yang diberikan kepada Fatimah sepenuhnya gratis.
“Hari ini ada serah terima ibu secara total ke Griya Lansia oleh empat anak kandungnya yang tidak bersedia merawat ibu kandungnya,” ungkap Arief Camra dalam dokumentasi di media sosial.
“Insya Allah beliau akan kami rawat dengan baik, dengan layanan gratis 100 persen dan jika beliau meninggal, akan kami makamkan di Griya lansia Malang,” pungkas Arief.
Kisah Fatimah menambah daftar lansia yang dititipkan secara total di Griya Lansia Khusnul Khatimah.
Sebelumnya, Arief juga menangani beberapa kasus serupa yang viral, termasuk lansia bernama Nenek Nasikah dan sosok ibu yang ditinggalkan oleh dua anak yang hidup serabutan
Ikuti berita terbaru Persebaya Surabaya dengan mengklik tautan ini
=====
Dapatkan berita terkini dan terpercaya seputar Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan berbagai peristiwa penting di Jawa Timur, termasuk kabar eksklusif tentang Persebaya Surabaya—langsung dari Harian Surya!
SURYA.co.id menghadirkan rekomendasi bacaan menarik yang tidak boleh Anda lewatkan, mulai dari update seputar klub kebanggaan Bonek, isu strategis daerah, hingga peristiwa terkini dari jantung Jawa Timur.
Bergabung sekarang di platform pilihan Anda:
- Whatsapp Channel Harian Surya: Klik di sini untuk bergabung
- Facebook SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung
- Twitter SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung
- Thread SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung
- Instagram SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung
- News Google SURYA.co.id: Klik di sini untuk bergabung
Rekam Jejak Kompol Cosmas yang Ikut Naik Rantis Lindas Driver Ojol Affan, Karier Cemerlang di Brimob |
![]() |
---|
Alasan Ahmad Sahroni Dicopot dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Nasdem Bantah Gegara Ucapan Tolol |
![]() |
---|
Lihat Harga Token Listrik Rumah Tangga Per Tanggal 1 September 2025, Lengkap Cara Hitungnya |
![]() |
---|
5 Tokoh Penting yang Beri Bantuan Untuk Keluarga Driver Ojol Affan, Ada Pramono hingga Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Mahfud MD Bongkar Gaji DPR: Lebih dari Rp 230 Juta, Bisa Miliaran Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.