Wakil Ketua Dewan Bahtiyar Rifai Dukung Sinkronisasi RPJMD Surabaya dengan Provinsi dan Pusat

Wakil Ketua DPRD Surabaya, Bahtiyar Rifai, mendorong agar arah pembangunan Kota Surabaya makin sinkron dengan provinsi dan pusat.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
nuraini faiq/surya.co.id
SINKRON - Wakil Ketua DPRD Surabaya Bahtiyar Rifai. Bahtiyar mendorong agar arah pembangunan Kota Surabaya makin sinkron dengan provinsi dan pusat. 

SURYA.co.id | ‎SURABAYA - ‎Wakil Ketua DPRD Surabaya, Bahtiyar Rifai, mendorong agar arah pembangunan Kota Surabaya makin sinkron dengan provinsi dan pusat.

Dia mendukung sinkronisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 tersebut.

"Selain makin memudahkan masyarakat mendapatkan layanan terbaik dan bisa menikmati hasil pembangunan, sinkronisasi akan menguatkan arah pembangunan secara nasional. Arah pembangunan Surabaya harus terkoneksi dan sejalan dengan RPJMD provinsi dan pusat. Di segala sektor, mulai sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, transportasi, dan berbagai bidang," kata Bahtiyar Rifai, Kamis (10/7/2025).

Ia mencontohkan misalnya saat Surabaya memutuskan akan membangun sejumlah SD negeri dan SMP negeri baru, idealnya juga diikuti dengan pembangunan SMA negeri baru.

‎Dalam RPJMD 2025-2029, Surabaya setidaknya akan memiliki gedung SDN baru.

Bahtiyar mencatat akan ada 4 SDN baru dan 9 SMPN baru.

‎Saat ini, RPJMD Surabaya telah disahkan Pemkot bersama DPRD Surabaya.

Berbagai sektor akan menjadi perhatian serius kota ini dalam pembangunan jangka menengah.

Kota Surabaya terbingkai dalam tema besar Menuju Kota Dunia yang Maju, Humanis, dan Berkelanjutan.

Bahtiyar memberi catatan dengan dibangunnya SDN dan SMPN baru.

‎Idealnya, pembangunan pendidikan jenjang itu harus diikuti pembangunan SMAN baru, agar masyarakat bisa menikmati layanan terbaik di sektor pendidikan.

Wilayah barat seperti Sukomanunggal msalnya, tidak ada SMAN.

‎Aset Pemkot yang ada mestinya bisa dioptimalkan untuk realisasi sektor pendidikan tersebut.

Apa pun akses sekolah negeri menjadi yang dinantikan warga.

‎"Namun dari arah RPJMD itu saya tekankan harus tersosialisasikan ke masyarakat dengan baik. Bappeko harus menjalankan perannya. Libatkan kelurahan," kata Bahtiyar.

‎Terkoneksi
‎Soal sinkronisasi pembangunan ini harus juga berlaku di tingkat paling bawah di kelurahan.

Saat ini jangan lagi ada pembangunan di wilayah kampung yang mementingkan ego sendiri.

‎Pria asal Paciran, Lamongan itu mencontohkan pembangunan saluran air.

Kelurahan yang satu memang mendesak saluran.

Tapi di kelurahan yang lain tidak diikuti pembangunan yang sama.

‎Akibatnya, saluran tidak berfungsi dengan baik, tetap banjir.

Begitu juga pembangunan infrastruktur yang lain.

Setiap pembangunan harus sinkron dan terkoneksi satu sama lain.

‎Banjir akan terus menjadi masalah klasik tanpa ujung jika pembangunan saluran tidak terkoneksi satu sama lain.

Yang jauh lebih penting, menurut Bahtiyar adalah peran dan partisipasi masyarakat.

‎Masyarakat harus bersama menjaga kota ini dari membuang sampah di saluran.

Sampai ada sayembera di Surabaya, Dinas Lingkungan Hidup membuat sayembara yang berhasil memfoto pembuang sampah dapat Rp 200.000.

‎Artinya, harus ada kesadaran bersama, bahwa membuang sampah di saluran dan sungai bisa berdampak tersumbatnya saluran.

Menjaga kota adalah tugas bersama.

‎‎"Bappeko Litbang harus jadi play maker. Menjadi guiden. Ada pembangunan skala prioritas terkait pembangunan. Tidak parsial," kata pimpinan dewan ini.

‎Hal lain yang harus ditekankan dalam RPJMD soal sinkronisasi ini adalah di bidang transportasi.

Ada rencana pembangunan double track Surabaya- Sidoarjo.

‎Moda transportasi berbasis rel ini harus terkoneksi dengan angkutan feeder, Wira Wiri.

Tidak hanya itu, RSUD BDH Surabaya saat ini belum terkoneksi dengan Wira Wiri.

‎Hal lain yang menjadi perhatian pimpinan dewan adalah keberadaan pasar.

Pasar masih belum menjadi jujugan warga untuk berkegiatan ekonomi.

Skema menggandeng pihak ketiga adalah solusi.

‎"Pasar Blauran saya katakan sudah expired.  Juga pasar yang lain yang belum menjadi pusat kegiatan ekonomi rakyat. Ada pasar di Citraland begitu ramai. Harus kolaborasi dengan pihak ketiga agar pasar ramai," kata  Bahtiyar.

‎Pembangunan RS
‎Arah pembangunan juga akan dicarikan skema pembiayaan alternatif.

Langkah ini jadi opsi, namun semua harus dengan skala prioritas dan pembicaraan dengan DPRD.

‎Selain itu, arah pembangunan RPJMD adalah pembangunan fasilitas rumah sakit.

Akan ada dua RSUD lagi di Surabaya Selatan dan RSUD Utara.

‎"Inilah perlunya kajian dan komunikasi. Misalnya, ada salah satu rencana lokasi pembangunan RSUD itu selama ini jadi fasilitas publik. Untuk itu semua harus melibatkan masyarakat," pungkas Bahtiyar.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved