KKB Papua

Sosok Petinggi KKB Papua yang Nekat Bakar 2 Rumah Milik Elvis Tabuni Bupati Puncak Papua Tengah

Kasus pembakaran dua rumah milik Bupati Puncak, Papua Tengah, Elvis Tabuni ramai jadi sorotan. Didalangi oleh KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni.

kolase Tribun Papua
RUMAH BUPATI DIBAKAR - (kiri) Goliat Tabuni, petinggi KKB Papua. (kanan) rumah Bupati Puncak, Elvis Tabuni, yang dibakar KKB. 

SURYA.co.id - Kasus pembakaran dua rumah milik Bupati Puncak, Papua Tengah, Elvis Tabuni ramai jadi sorotan.

Pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Goliat Tabuni mengklaim bertanggung jawab atas aksi tersebut.

Mulanya muncul rumor bahwa pembakaran itu berkaitan dengan konflik politik setempat. Namun, rumor itu dibantah TNPB-OPM.

"Isu yang menyebutkan bahwa rumah Bupati Puncak dibakar karena konflik politik adalah tidak benar. Kami dari TPNPB yang melakukan pembakaran karena rumah dan kantor tersebut dijadikan pos militer oleh TNI-Polri," kata juru bicara TNPB-OPM Sebby Sambom, Selasa, (8/7/2025), dikutip dari Tribun Papua.

Lesmin Waker, komandan lapangan perang TNPB-OPM, mengatakan pembakaran itu atas instruksi petinggi TPNPB-OPM, termasuk Goliat Tabuni, Titus Murib, dan Peni Murib.

Dalam video yang merekam pembakaran itu, tampak asap putih mengepul dari sebuah bangunan yang terbakar hebat.

Sosok Goliat Tabuni

1. Jadi Pimpinan TPNPB sejak 2012

Goliath Tabuni adalah panglima tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat yang bermarkas di Tingginambut Puncak jaya Papua.

Pada awalnya Goliath Tabuni berjuang bersama Kelly Kwalik di Timika yang bermarkas di Kali Kabur.

Penyaderaan di Mapenduma terjadi saat Goliath masih menjadi anggota dari Kelik Kwalik. 

Selanjutnya dia pindah ke Puncakjaya memimpin pasukan dan mulai beraksi pada 2004 sampai saat ini.

Setelah Reformasi melalui TPN-OPM di Biak Markas Perwomi, Goliath Tabuni dipilih sebagai Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Goliath Tabuni Resmi dilantik menjadi pimpinan TPNPB di Markas Tingginambut 11 Desember 2012, ia bersumpah di hadapan dewan militer Papua sesuai sumpa janji militer TPNPB.

Di bawah Goliat Tabuni, masih ada sosok panglima Lekagak Telenggen yang ditunjuk sebagai pemimpin operasi.

2. Sang Pencabut Nyawa Warga Sipil

Pasukan TNI-Polri yang memburu KKB di Papua menjuluki Goliath Tabuni sebagai sosok yang biadab sang pencabut nyawa warga sipi.

Goliath Tabuni dikenal gencar melawan militer Indonesia hingga menewaskan puluhan anggota TNI dan Polri di Puncakjaya, Papua.

Tak hanya TNI dan Polri, Goliat Tabuni juga membunuh ratusan penduduk Papua yang tidak mendukung gerakan separatisme Operasi Papua Merdeka (OPM).

Dilansir dari GridHot, Goliat Tabuni pernah mengancam akan menembak mati orang asli Papua yang dinilai menjadi mata-mata TNI-Polri.

Goliath Tabuni mengeluarkan penyataan itu lantaran banyak orang asli Papua yang tak mau bergabung dengan mereka.

Gara-gara orang asli Papua memilih bergabung dengan Indonesia, banyak pentolan KKB Papua terbunuh oleh aparat.

Goliath Tabuni yang mempunyai NRP.7312.00.00.00 di TPNPB-OPM ini dalam pernyataan tersebut juga mengaku mempunyai daftar orang-orang asli Papua yang menjadi spionase TNI-Polri.

Maka jika ada orang asli Papua yang ditembak mati KKB Papua maka mereka menganggapnya sebagai mata-mata TNI-Polri.

Goliath Tabuni juga mengklaim mata-mata TNI-Polri itu menyamar sebagai guru, tenaga medis, PNS, pedagang, pedagang kaki lima, pedagang asongan, tukang ojek, sopir angkutan, sopir rental, penjual es keliling, penjual pakaian keliling, penjual tiket, penjual pulsa, konter HP, pendeta, majelis gereja, pengelola rumah makan, tukang bangunan, tenaga kerja project infrastruktur, jurnalis dan lain-lain.

3. Memutilasi warga sipil

Seorang anggota KKB Papua bagian dari Goliath Tabuni telah menembak mati lalu memutilasi warga sipil tak bersalah pada 2020 silam.

Yunus Sani, warga asli Papua yang berprofesi sebagai petani menjadi korban pembunuhan oleh KKB Papua dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Jumat (29/5/2020) silam.

Yunus ditembak mati KKB Papua di Jalan Trans Papua Magataga (perbatasan Kabupaten Intan jaya dan Kabupaten Paniai).

Seperti dilansir dari Kompas TV, pria berusia 40 tahun itu dibunuh dengan cara sadis.

Ia ditembak, lalu jasadnya dimutilasi dan dibungkus dalam sebuah karung.

Kapendam XVII Cendrawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto menyebut tindakan KKB Papua itu sangat biadab.

"KKB Papua OPM seakan menebar virus mencabut nyawa para warga asli Papua yang berada di bumi Papua, ini sangat biadab dan tentu tidak benar," kata Kolonel Cpl Eko Daryanto melalui keterangan resminya pada Sabtu (6/6/2020).

4. Tembak TNI 

Seorang anggota TNI dari satuan Yonif 715/Matuliato bernama Letda Inf Rudi Sipayung tertembak saat kontak senjata dengan KKB Papua Goliat Tabuni.

Insiden baku tembak antara personel TNI dengan KKB itu terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, pada Minggu (15/8/2021).

Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Detik-Detik Pasukan TNI Disergap Saat Patroli, KKB Langsung Menembak Letda Rudi Sipayung'

Danrem 173/PVB Matuliato, Brigjen TNI Iwan Setiawan, mengungkapkan kejadian itu terjadi ketika personel Yonif 715/Matuliato tengah berpatroli lalu disergap KKB di Distrik Gome.

Saat penyergapan tersebut, kata Iwan, KKB langsung melepaskan tembakan ke arah para personel TNI yang sedang berpatroli itu.

Karena serangan mendadak tersebut, salah satu personel TNI, Letda Inf Rudi Sipayung, mengalami luka tembak dalam kejadian itu.

"Memang benar terjadi kontak tembak di Gome hingga menyebabkan satu prajurit dari Yonif 715/Matuliato terluka tembak," kata Iwan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).

Iwan mengungkapkan, pihak yang melakukan penyergapan terhadap personel TNI itu merupakan kelompok pimpinan Goliath Tabuni.

Mereka diketahui sudah bergeser dari Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, ke Distrik Gome.

"Wilayah Gome (kini) dikuasai kelompok Goliat Tabuni," kata Iwan.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved