Presiden Prabowo Kirim Keris Unik Khas Buleleng di Festival Budaya Spiritual 2025 di Tulungagung

Presiden Prabowo Subianto mengirimkan koleksi kerisnya di gelaran ketiga Festival Budaya Spiritual (FBS) 2025 Tulungagung

Penulis: David Yohanes | Editor: irwan sy
david yohanes/surya.co.id
KERIS PRESIDEN PRABOWO - Pengunjung memotret Keris milik Presiden Prabowo di acara Festival Budaya Spiritual (FBS) 2025. Keris Prabowo itu menyita perhatian pengunjung Festival Budaya Spiritual 2025 lantaran bentuknya yang besar dan unik. 

SURYA.co.id | TULUNGAGUNG - Presiden Prabowo Subianto mengirimkan koleksi kerisnya di gelaran ketiga Festival Budaya Spiritual (FBS) 2025 yang diadakan Kementerian Kebudayaan RI di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung, Kamis (10/7/2025).

Keris Prabowo itu menyita perhatian pengunjung Festival Budaya Spiritual 2025 lantaran bentuknya yang besar dan unik.

Staf Khusus Menteri Kebudayaan RI, Basuki Teguh Yuwono, mengatakan keris Prabowo berasal dari Buleleng Bali.

“Keris tersebut lalu diberikan ke Pak Fadly Zon untuk membangun edukasi lebih jauh tentang budaya perkerisan,” jelas Basuki.

Menurut Basuki, pameran tosan aji di Tulungagung ini lebih beragam karena memamerkan pusaka milik para kepala desa dan pejabat di Tulungagung.

Ide ini datang dari Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo yang ikut memamerkan 3 tosan aji miliknya.

“Ini kegiatan yang sangat strategis, kolaborasi Kementerian dan Pemkab Tulungagung,” tambahnya.

FBS ke-3 ini diharapkan bisa menghidupkan banyak ekosistem, selain tosan aji juga kuliner dan upacara adat.

Basuki juga berharap ke Bupati, kegiatan ini terus bergulir, menjadi bagian pola pewarisan ke generasi selanjutnya.

FBS juga sangat cair, tidak ada sesuatu yang menakutkan sehingga bisa diikuti generasi Z maupun milenial.

“Tidak ada yang menakutkan (di FBS), karena semua ilmiah,” tegas Basuki.

Lebih jauh, Basuki menilai Tulungagung sangat unik, karena terpengaruh budaya Yogyakarta dan Surakarta.

Kulinernya gabungan keduanya, baik dari sisi rasa maupun penyuguhannya yang khas.

Seni pertunjukannya khas Jawa Timur, namun gerakannya juga terpengaruh Yogyakarta dan Surakarta yang sangat kental.

“Ini menunjukkan Tulungagung bisa mempertahankan kekayaan khazanah budayanya. Sepintas tampak serupa, tapi ada perbedaan mendasar,” pungkasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved