Berita Viral

Tak Cuma Menyesal Pilih Dedi Mulyadi, Dahromi dan Narulloh Juga Kecewa dengan Bupati Bekasi Ade

Terungkap duduk perkara yang menyebabkan Dahromi kecewa pernah mengidolakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kompas.com Achmad Nasrudin Yahya
KECEWA - (kiri) Pemilik bangunan liar di Kampung Pulo Timaha, Babelan, Kabupaten Bekasi, Narulloh (47) dan sang istri, Dahromi (kanan) Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang 

SURYA.CO.ID - Tak hanya menyesal sudah memilih Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar), pasangan suami istri (pasutri) Dahromi dan Narulloh juga kecewa dengan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang.

Narulloh mengaku memilih Ade Kuswara dalam kontestasi Pilkada Bekasi 2024.

Menurutnya, Ade sosok yang cocok menjadi pemimpin karena suka menolong.

Namun, anggapan itu perlahan memudar seiring rumahnya yang segera dibongkar pemerintah karena berada di bantaran sungai yang berdiri di atas tanah negara.

"Kecewa banget, awalnya saya suka banget sama Pak Bupati, kalau lagi pemilu doang saya diperhatiin, kalau sekarang saya seolah-olah kayak bukan warga Indonesia," ungkap dia, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Narullah bahkan menunjukkan stiker bergambar Ade dan wakilnya, Asep Surya Atmaja, yang dipasang di kaca jendela rumahnya.

Pemasangan stiker tersebut, katanya, membuktikan jika dirinya benar-benar mengidolai Ade walaupun pada akhirnya dibuat kecewa juga oleh sosok pujaannya.

"Rumah saya ditempelin stiker (ade-asep). Sekarang kalau begini enggak ada yang nyamperin. Boro-boro saya diajak mediasi, dilepas begitu saja saya," imbuh dia.

Siapa sosok Ade Kuswara?

Baca juga: Tabiat Arya Daru Diplomat Muda yang Ditemukan Tewas dengan Kepala Terlakban di Kos, Tak Punya Musuh

Ade Kuswara Kunang lahir di Bekasi, Jawa Barat pada 15 Agustus 1993.

Ia merupakan putra kandung H. M Kunang atau yang akrab disapa Abah Kunang.

Abah Kunang bukanlah sosok biasa, melainkan seorang tokoh berpengaruh yang menjabat sebagai Kepala Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, serta pendiri organisasi masyarakat Ikatan Putra Daerah (IKAPUD) dan Garda Pasundan.

Ade Kuswara Kunang mengawali pendidikannya di SD Negeri Sukadami 3, melanjutkan ke SMP Negeri 1 Cikarang Selatan, dan kemudian bersekolah di SMA Negeri 1 Cikarang Selatan. 

Ia berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi dengan meraih gelar Sarjana Hukum dari President University.

Pada pemilihan legislatif (Pileg) 2019, Ade Kuswara Kunang terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Bekasi periode 2019-2024.

PEMBONGKARAN BANGLI - Bupati Bekasi, Ade Kuswara (kiri) yang mendukung Dedi Mulyadi membongkar bangunan liar di Tambun, Bekasi. Satu alat berat ekskavator membongkar sebuah bangunan liar di bantaran Kali Sepak di Desa Srijaya, Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025) (kanan)
PEMBONGKARAN BANGLI - Bupati Bekasi, Ade Kuswara (kiri) yang mendukung Dedi Mulyadi membongkar bangunan liar di Tambun, Bekasi. Satu alat berat ekskavator membongkar sebuah bangunan liar di bantaran Kali Sepak di Desa Srijaya, Tambun Utara, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025) (kanan) (KOMPAS.com ACHMAD NASRUDIN YAHYA/Bekasikab.go.id)

Baca juga: Dulu Idolakan Dedi Mulyadi, Kini Dahromi Kecewa Rumah Dibongkar: Menyesal Banget Milih Dia

Pria berusia 31 tahun itu kembali terpilih sebagai anggota legislatif dari Fraksi PDI-P untuk periode 2024-2029.

Pada 20 April 2024, Ade Kuswara mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Bekasi melalui PDI-P. 

Pendaftarannya diterima oleh Ketua DPC PDI-P Kabupaten Bekasi, Soleman, di kantor sekretariat PDI-P Kabupaten Bekasi di Jalan Tarum Barat No. 28, Jayamukti, Cikarang Pusat.

Bersama dr. Asep Surya Atmaja sebagai pendampingnya, Ade maju dalam Pilkada Bekasi 2024. 

Berdasarkan hasil penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bekasi, pasangan ini memperoleh 666.494 suara atau 45,68 persen, dan ditetapkan sebagai pemenang Pilkada.

Pelantikan Ade Kuswara Kunang dan dr. Asep Surya Atmaja sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bekasi oleh Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan pada 6 Februari 2025.

Selain karier politiknya, Ade Kuswara juga aktif berorganisasi. 

Ia pernah menjabat sebagai Wali Ketua Badan Muslimin Indonesia serta Dewan Pengawas Garda Pasundan.

Duduk Perkara Kekecewaan Dahromi dan Narulloh

Diketahui, Dahromi dan Narulloh merupakan pemilik rumah di bantaran sungai yang berdiri di atas tanah negara.

Rumah mereka pun berujung masuk daftar bangunan liar yang akan dibongkar oleh pemerintah setempat. 

Selain rumah mereka, ada 399 bangunan liar lain di sempadan jalan dan bantaran sungai Kampung Pulo Timaha, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Sebelum eksekusi yang terjadwal, Rabu (9/7/2025), petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bekasi sudah tiga kali mengirim surat peringatan kepada ratusan penghuni bangunan liar itu. 

Terakhir, Satpol PP Kabupaten Bekasi mengirim surat peringatan, Senin (7/7/2025). 

Pemberian surat peringatan sempat diwarnai aksi protes warga setempat.

Dalam video yang beredar, sejumlah warga terlibat aksi saling dorong dengan petugas Satpol PP.

Sementara beberapa anggota TNI dan Polri yang berada di lokasi berupaya menenangkan massa.

Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Trantibum) Satpol PP Kabupaten Bekasi, Ganda Sasmita, mengonfirmasi aksi protes warga tersebut.

"Mereka menghalangi tim yang mau masuk (melayangkan surat peringatan), tapi mereka saling dorong. Intinya kegiatan sesuai yang kami harapkan," ujar Ganda saat dikonfirmasi, Senin.

Menyesal Tak Dihargai

Penggusuran inilah yang membuat Dahromi kecewa terhadap Dedi Mulyadi.

Bahkan, ia mengaku menyesal sudah memilih Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Jabar. 

"Kalau rasa menyesal, saya menyesal banget saya milih dia, Pak KDM (Dedi Mulyadi)," kata Dahromi saat ditemui di kediamannya, Senin (7/7/2025).

Dahromi merasa tak dihargai sebagai warga negara setelah Dedi Mulyadi terpilih.

Dia meminta Dedi Mulyadi mau mendengarkan keluh kesah warga yang rumahnya akan dibongkar.

Dia berharap, orang nomor 1 di Jabar itu dapat memberikan kompensasi guna meringankan beban para pemilik bangunan liar yang kini bingung akan tinggal di mana.

"Saya merasa enggak dihargain sebagai manusia, sebagai warga Indonesia. Saya sebagai rakyat kecil, seharusnya didengar rakyat kecil kayak mana, usahanya kayak mana," ujar dia

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved