Berita Viral

Sosok Orang Terdekat Dedi Mulyadi Nyambi Jual Gorengan, 15 Tahun Jadi Honorer Cuma Digaji Rp 2 Juta

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menceritakan kisah hidup orang terdekatnya yang mencoba peruntungan dengan berjualan gorengan.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Instagram/Youtube
MIRIS - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi 

SURYA.CO.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menceritakan kisah hidup orang terdekatnya yang mencoba peruntungan dengan berjualan gorengan.

Orang terdekat yang dimaksud Dedi Mulyadi, adalah keponakannya.

Dedi Mulyadi menyebut, keponakannya bekerja sebagai honorer di Pemda Purwakarta.

Selama kurang lebih 15 tahun, sang keponakan hanya mendapat gaji sebesar Rp 2 juta per bulan. 

Dengan jumlah tersebut, keponakan Dedi Mulyadi pun memutar otak untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. 

Keponakan Dedi Mulyadi akhirnya berjualan gorengan, atau bala-bala dalam Bahasa Sunda.

Menariknya, penghasilan dari jualan gorengan lebih besar dari gaji bulanan sebagai honorer.

“Setiap minggu dia jualan bala-bala, sekali jual bisa dapat Rp 3 juta."

"Jadi, dalam seminggu saja, pendapatan dari jualan makanan kecil itu bisa lebih besar daripada gaji bulanannya di Pemda,” ujar Dedi Mulyadi, dikutip SURYA.CO.ID dari Tribunnews.

Ia menyebut, penghasilan keponakannya dari berjualan gorengan tradisional bisa menembus Rp 12 juta per bulan, atau enam kali lipat dari gaji honorer.

Dari kisah ini, Dedi Mulyadi lantas menyoroti ketimpangan antara upah tenaga honorer dan potensi penghasilan di sektor informal, terutama kuliner Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dedi Mulyadi menunjukkan realita pahit sebagian besar tenaga honorer di Jawa Barat.

Data Badan Kepegawaian Negara (BKN) per Januari 2024 mencatat masih ada lebih dari 2,3 juta tenaga honorer aktif secara nasional, dengan mayoritas bergaji di bawah UMR.

Dedi juga menyinggung masalah pengangguran terselubung di Jabar yang terjadi karena masyarakat masih terpaku pada anggapan bahwa bekerja itu identik dengan masuk pabrik atau kantor, bukan bertani atau berwirausaha.

Baca juga: Tabiat Baik Ipda Sukandi Polisi Viral Tampil bak ODGJ: Gak Ribet, Berkorban demi Bangun Masjid

“Ini yang perlu kita ubah. Kita harus punya orientasi baru bahwa pertanian dan usaha mandiri adalah solusi nyata, bukan pelarian,” kata Dedi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved