Soyalympic Door of Future 2025, Morinaga Soya Buktikan Anak Sensitif Susu Sapi Tetap Bisa Sehat
Kalbe Nutritionals melalui Morinaga Soya menghadirkan rangkaian kegiatan Soyalympic Door of Future 2025.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA – Kalbe Nutritionals melalui Morinaga Soya menghadirkan rangkaian kegiatan Soyalympic Door of Future 2025.
Program edukasi dan kompetisi ini telah diselenggarakan di 12 titik di Indonesia, dan hari ini mencapai puncaknya di acara The Final Game Soyalympic Door of Future 2025 yang digelar di Playtopia Gandaria City, Jakarta.
"Melalui Soyalympic Door of Future 2025, Morinaga Soya ingin membuktikan bahwa anak yang sensitif terhadap susu sapi tetap memiliki kesempatan yang sama untuk tampil percaya diri untuk meraih mimpinya," kata Betzylia Wahyuningsih, Brand Manager Morinaga Soya, Jumat (4/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif berkelanjutan 'Your Choice, Their Future' yang mendorong orang tua agar lebih percaya diri dalam memilih nutrisi yang tepat untuk anak, karena pilihan kecil hari ini akan menentukan masa depan mereka.
“Soyalympic bukan hanya ajang olahraga untuk anak-anak yang sensitif terhadap susu sapi, tapi juga simbol gerakan inklusif untuk mengubah rasa takut menjadi semangat. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak, tetap bisa tumbuh sehat, aktif, dan percaya diri untuk meraih mimpinya,” jelas Betzylia.
Sensitif terhadap susu sapi, yang dikenal sebagai alergi susu sapi (ASS), merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak.
Berdasarkan data, 25-80 persen anak memiliki risiko alergi apabila terdapat riwayat alergi dalam keluarga.
Selain itu, 70,6 persen orang tua khawatir anaknya mengalami alergi makanan.
Kekhawatiran ini lebih tinggi pada ibu hamil dengan riwayat alergi dalam keluarga dibandingkan yang tidak.
Kurangnya pemahaman ini dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, terutama jika sensitivitas pada susu sapi tidak segera dikelola dengan solusi nutrisi yang tepat.
"Sensitif susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling umum di masa kanak-kanak. Gejalanya sering kali tidak dikenali dengan jelas dan kerap disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa, ruam kulit, atau gangguan tidur," ungkap Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr.Sp.A(K), M.Kes, Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak, saat hadir sebagai narasumber dalam sesi edukasi.
Padahal, jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup dan tumbuh kembang anak.
“Menangani sensitivitas terhadap makanan, termasuk susu sapi, tidak cukup hanya dari sisi medis. Dibutuhkan dukungan dari orang tua, komunitas, dan juga industri nutrisi agar anak-anak tetap bisa tumbuh optimal," lanjut Prof Budi.
Salah satu wujud nyata bahwa anak sensitif susu sapi tetap bisa berprestasi tercermin dari kisah Ryu Kintaro, yang semasa kecil pernah mengalami sensitivitas terhadap susu sapi.
Kini, ia tumbuh sehat dan percaya diri, bahkan mampu menginspirasi anak-anak lainnya melalui semangat dan prestasi yang berhasil diraihnya.
Buntut Kasus 5 Pelaku Judi Online Rugikan Bandar Ditangkap, Polisi Ringkus Adminnya, Ada yang Buron |
![]() |
---|
Pasha Ungu hingga Denny Sumargo Melayat ke Rumah Affan Kurniawan, Driver Ojol Korban Rantis Brimob |
![]() |
---|
Rekam Jejak Irjen Abdul Karim, Kadiv Propam yang Gerak Cepat Amankan Brimob Pelindas Affan Ojol |
![]() |
---|
Gelagat Affan Sebelum Tewas Dilindas Rantis Brimob, Ternyata Bukan Massa Demo tapi Pejuang Keluarga |
![]() |
---|
'Pak, Anak Saya Sudah Gak Ada' Tangis Ibunda Affan Driver Ojol Yang Tewas, Anies: Syahid, Jannah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.