Kapal Tenggelam di Selat Bali

Bintang dan Nindi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Baru Sebulan Gelar Resepsi Pernikahan

Para Keluarga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya masih terus menunggu kabar di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jatim.

Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sinca Ari Pangistu
KELUARGA KORBAN - Orang tua dari korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Bintang Nur Hidayat (27) dan Nindi Elly Rosita Zulpri (22), saat menunjukkan foto pernikahan anaknya yang dilangsungkan sebulan lalu. Hingga kini, keluarga para korban masih terus menunggu kabar di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (4/7/2025). 

SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Keluarga korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya masih terus menunggu kabar penumpang dan kru yang belum ditemukan di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).

Salah satunya keluarga pasangan suami istri (pasutri) asal Desa Lemahbang, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Bintang Nur Hidayat (27) dan Nindi Elly Rosita Zulpri (22). 

Pasutri yang disebut sudah menikah sejak Februari, namun baru menggelar resepsi pernikahan sebulan lalu itu, hingga kini belum diketahui kondisinya saat menaiki KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7/2025).

Menurut Ahmad, orang tua korban, anaknya yang berprofesi sebagai sopir itu bersama istrinya berangkat ke Bali menaiki truk Fuso mengantar sembako.

Mengantar pesanan sembako ke Bali, merupakan rutinitas profesi putra pertamanya tersebut.

Namun, lanjut Ahmad, pada pengiriman malam itu, anaknya berangkat bersama istrinya yang tengah hamil 5 bulan.

Baca juga: Istri Juru Mudi KMP Tunu Pratama Jaya Berharap Ada Keajaiban, 2 Hari Bertahan di Posko Ketapang

"Istri tidak pernah ikut. Ini kok kebetulan minta ikut, karena di rumah sendiri. Liat status WhatsApp Bintang, berangkat sama istrinya," jelas Ahmad.

Ia mengaku tak ada firasat apa-apa. Hanya di pagi hari sebelum berangkat, ibunya saling berkirim pesan WhatsApp dengan putranya itu. Membicarakan foto-foto resepsi pernikahan. 

Ahmad mengaku, baru mengetahui anaknya menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya keesokan harinya, sekitar pukul 07.00 WIB, setelah mendapatkan kabar dari tantenya yang menunjukkan daftar nama penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.

"Bukan Bintang itu, karena ditulis itu umurnya 33 tahun asal Jakarta pusat. Ayem nggih (tenang ya,red). Karena khawatir kami tetap ke sini," ujarnya. 

Ahmad bersama istrinya langsung mencoba menghubungi anak dan menantunya. Tapi tak ada jawaban.

Baca juga: Pelukan Terakhir Eko Sastrio untuk Sang Istri, Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

 "Karena dihubungi tak bisa, saya langsung berangkat ke Ketapang," tutur Ahmad.

Ia menerangkan, sudah dua malam berada di Pelabuhan Ketapang bersama keluarga dan besannya. Secara bergantian menunggu kabar.

Mereka berharap segera ada kabar kondisi anak dan menantunya.

"Kepengen ketemu, dalam kondisi hidup atau meninggal. Kami harus berbesar hatilah, apa pun kondisinya," ucap Ahmad.

Ia juga mengaku sudah menyerahkan data anak dan menantunya.

"Mulai kemarin sudah 3 kali menyerahkan data, foto dan data lainnya," pungkas Ahmad.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved