Kapal Tenggelam di Selat Bali
Istri Juru Mudi KMP Tunu Pratama Jaya Berharap Ada Keajaiban, 2 Hari Bertahan di Posko Ketapang
Keluarga penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya terus berdatangan. Ada yang bertahan sejak kemarin, sembari menunggu informasi hasil pencarian.
Penulis: Sinca Ari Pangistu | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Keluarga Yongky Aditya Pranata, juru mudi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, sudah 2 hari bertahan di Posko Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim).
Istri juru pengemudi KMP Tunu Pratama Jaya, Elsa Mardianita (31) beserta dua anaknya yang masih berusia 6 tahun dan 4 tahun, terus berharap suaminya ditemukan dalam kondisi sehat.
Meski pada hari ke dua ini belum ada kabar adanya temuan baru penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya, Elsa tetap sabar menunggu.
Berdasarkan data sementara, ada 36 penumpang dan kru yang ditemukan, 6 di antaranya meninggal dunia.
Data penumpang disebut berjumlah 65 orang, yang terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru, serta 22 kendaraan.
Baca juga: Pelukan Terakhir Eko Sastrio untuk Sang Istri, Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Menurut Elsa, suaminya, Yongky Aditya Pranata sudah 4 tahun bekerja di KMP Tunu Pratama Jaya.
Sebelum tragedi nahas terjadi, suaminya sempat mengirimkan pesan WhatsApp pada sekitar pukul 21.00 WIB.
Tak ada yang janggal, lanjut Elsa, suami biasa menghubunginya untuk menanyakan aktivitas istri dan anaknya.
"Kontak seperti biasa, ma ngapain gitu. Tanya anak-anak sudah tidur. Jam 9 malam terakhir (komunikasi, red)," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (5/7/2025).
Elsa mengaku tak punya firasat apa pun. Karena sejak usai waktu maghrib sebelum berangkat, suaminya pamit berangkat kerja sama seperti hari-hari biasa. Yakni, menciumnya dan 2 anaknya.
"Memang setiap berangkat kerja begitu, tak ada yang berbeda," ujarnya.
Baca juga: Hasil Pencarian Hari Kedua Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tak Membuahkan Hasil
Elsa mendapat kabar saat bangun tidur sekitar subuh. Dirinya melihat handphone-nya sudah memiliki banyak panggilan tak terjawab.
"Ternyata kabarnya sudah tenggelam jam 12-an malam. Langsung saya ke sini," tutur Elsa.
Dia berharap ada keajaiban, suaminya ditemukan terdampar ditemukan nelayan atau warga dalam kondisi sehat. Meski, dirinya bersama keluarga sudah ikhlas apa pun hasil pencarian.
"Tapi ya sudah kembali ke takdir. Ini hari ke dua. Saya ikhlas. Kemungkinan masih ada. Kalau sudah yang kuasa berkehendak, saya terima," harap Elsa dengan mata berkaca-kaca.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.