Kunjungi Kabupaten Madiun, Delegasi Uni Eropa Jalin Kerja Sama Ciptakan Low Carbon Rice
Sektor produksi padi di Kabupaten Madiun ternyata menjadi daya tarik, bagi para Perwakilan Kedutaan Besar dan Delegasi Uni Eropa.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | MADIUN - Sektor produksi padi di Kabupaten Madiun ternyata menjadi daya tarik, bagi para Perwakilan Kedutaan Besar dan Delegasi Uni Eropa.
Total sebanyak 12 negara anggota Uni Eropa, berkunjung ke Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Selasa (1/7/2025) pukul 10.00 WIB.
Mereka meninjau kondisi tanaman padi di sawah, kemudian menanyakan aktivitas alat penggilingan, sampai cara kerja teknologi pengeringan padi.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, His Excellency Denis Chaibi, mengungkapkan jumlah petani yang ada di Madiun sangat banyak, hingga dukungan para pejabat pemerintah daerah, menciptakan sebuah kerja sama, demi menghasilkan Beras Rendah Karbon (Low Carbon Rice).
“Kami merasa bahwa masa depan dari proyek kerja sama ini, akan sangat baik jika dilaksanakan di Madiun,” ujar Deni.
Pihaknya ingin memastikan, melalui proyek bertajuk Switch-Asia jangka waktu tahun 2022 hingga 2025, sejajar dengan program prioritas pemerintah pusat, mulai dari tingkat nasional, provinsi dan juga di tingkat kota/kabupaten.
“Tujuan kami atau sasaran kami adalah bersama sama, antara Indonesia dengan negara negara Eropa, menghadapi tantangan global. Mulai dari perubahan iklim sampai dengan ketahanan pangan. Kami membangun sistem pangan yang lebih ramah lingkungan,bermanfaat bagi masyarakat dan bumi kita. Kami sangat terinspirasi melihat bagaimana inovasi yang berkelanjutan telah meningkatkan kualitas beras, dan mata pencaharian para pelaku usaha kecil di Desa Klumutan,” imbuh Denis.
Di sisi lain, Denis mengaku siap memberikan dukungan berbagai macam bidang seperti pendidikan, kesehatan, dan energi, bukan hanya wilayah Madiun saja.
“Kami siap memberikan dukungan kepada Jawa Tengah dan juga di wilayah Jawa Timur, dan juga untuk bidang secara berkelanjutan,” pungkas Denis.
Di tempat yang sama, Bupati Madiun Hari Wuryanto menerangkan, Kabupaten Madun adalah lumbung padi Jawa Timur.
Ia berharap produksi beras menjadi Low Carbon dapat terwujud.
“Kami coba kerja sama dengan dunia Uni Eropa. Mudah mudahan ke depan petani akan sadar, bahwa Low karbon itu baik bagi kesehatan,” terangnya.
Mas Hari Wur, sapaan lekatnya, menuturkan, saat ini Kabupaten Madiun telah menerapkan penanaman padi rendah karbon, seluas 217 hektare yang tersebar di 15 kecamatan.
“Harapan kami nanti kalau bisa semuanya bisa Low Carbon Rice. Kami akan berupaya untuk bisa meningkatkan, karena luar biasa pengaruhnya,” tandas Hari Wuryanto.
Identitas Mayat Pria Ditemukan di Sungai Brantas Kediri Terungkap, Korban Diduga Terpeleset |
![]() |
---|
Sapi Brahman Rp21 Juta Dicuri di Papar Kab Kediri, Pelaku Ditangkap Kurang dari 24 Jam |
![]() |
---|
Mayat Laki-Laki Ditemukan di Pinggir Sungai Brantas Desa Badal Geger Kabupaten Kediri |
![]() |
---|
Gandeng Bulog, Polres Blitar Distribusikan 4 Ton Beras SPHP kepada Warga di 2 Desa |
![]() |
---|
Kumpulan Doa-Doa Mustajab, Tulisan Arab Latin dan Artimya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.