Bandara Dhoho Kediri Sepi, Dishub Jatim Surati Kemenhub untuk Realisasikan Layanan Penerbangan Umroh

Kepala Dishub Jatim, Nyono, menegaskan bahwa Pemprov Jatim proaktif menyikapi kondisi Bandara Dhoho Kediri yang saat ini sepi.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
Isya Anshori/TribunMataraman.com
BANDARA DHOHO SEPI - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim), Nyono, menegaskan bahwa Pemprov Jatim proaktif menyikapi kondisi Bandara Dhoho Kediri yang saat ini sepi. Nyono menegaskan bahwa Pemprov Jatim kini menyurati Kementerian Perhubungan demi mendorong direalisasikannya KM 146 Tahun 2024 tentang penetapan bandar udara domestik yang dapat melayani penerbangan ke dan dari luar negeri untuk kepentingan kegiatan umroh. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur (Dishub Jatim), Nyono, menegaskan bahwa Pemprov Jatim proaktif menyikapi kondisi Bandara Dhoho Kediri yang saat ini sepi.

Nyono menegaskan bahwa Pemprov Jatim kini menyurati Kementerian Perhubungan demi mendorong direalisasikannya KM 146 Tahun 2024 tentang penetapan bandar udara domestik yang dapat melayani penerbangan ke dan dari luar negeri untuk kepentingan kegiatan umroh.

“Jadi kami sudah menyurati Kemenhub. Kami meminta agar KM 146/2024 bisa direalisasikan untuk bandara Dhoho Kediri melayani umroh. Karena pada dasarnya bandara ini kewenangannya Kementerian Perhubungan,” kata Nyono, pada SURYA.co.id, Selasa (1/7/2025).

Sebagaimana diketahui, saat ini Bandara Dhoho ramai diberitakan sepi tanpa aktivitas penerbangan sejak pertengahan Mei 2025.

Penghentian penerbangan sejak 14 Mei 2025 itu disebabkan karena sejumlah pesawat Citilink yang melayani rute Kediri-Jakarta di Bandara Dhoho sedang dalam masa perawatan, sehingga berdampak pada operasional penerbangan dari dan menuju Bandara Dhoho.

Hal ini menyebabkan aktivitas bandara yang meski tetap buka sesuai jam operasional, tidak ada satupun penerbangan komersial yang berlangsung.

Hal ini dikarenakan Citilink menjadi satu-satunya maskapai komersial yang beroperasi di Bandara Dhoho.

Penghentian penerbangan ini diperkirakan akan berlangsung hingga setidaknya akhir Juli 2025.

“Jadi memang dari airline nya masih docking pesawatnya sehingga tidak bisa melayani penumpang,” tegas Nyono.

Untuk itu, Nyono berharap dengan menyurati Kemenhub, Pemprov Jatim bisa mendorong direalisasikannya KM 146 Tahun 2024.

Sebab sejatinya Bandara Dhoho sudah memiliki izin untuk melayani umroh.

Bandara Dhoho yang diresmikan pada 18 Oktober 2024 itu, sudah beroperasi sejak April 2024.

Sejak tahun 2023, pemerintah sebelumnya menyebut akan mengupayakan adanya penerbangan umroh setelah bandara selesai dibangun.

“Kalau sudah aktif melayani penerbangan umroh kami optimis bandara ini akan ramai, banyak penumpang yang dilayani dan cita-cita bandara Dhoho bisa mengungkit kesejahteraan masyarakat dan konektivitas di selingkar Wilis akan bisa terwujud,” pungkas Nyono.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved