6 Nelayan Dilaporan Hilang di Pantai Puger Jember saat Melaut, Tim SAR Masih Lakukan Pencarian

Sebanyak enam nelayan dilaporkan hilang setelah mengalami kecelakaan laut di Pantai Puger, Jember, sejak Jumat, (27/6/2025) lalu.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: irwan sy
Istimewa
NELAYAN HILANG DI LAUT: Kapal nelayan saat melaut di Pantai Puger Jember, Jawa Timur, Senin (30/6/2025) Enam nelayan dikabarkan hilang saat melaut di Pantai Puger Jember. 

SURYA.co.id, JEMBER - Sebanyak enam nelayan dilaporkan hilang setelah mengalami kecelakaan laut di Pantai Puger, Jember, sejak Jumat, (27/6/2025) lalu.

Para korban tersebut bernama H Tawi, Baroji dan Wasito dari Kecamatan Puger Jember, sementara tiga nelayan lainnya bernama Arif, Daim, dan Ahmad Basori yang merupakan Warga asal Kecamatan Balung Jember.

Hingga hari Selasa (1/7/2025) Tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian di kawasan Pantai Selatan Jember.

Isa Kusuma, putra korban atas nama Wasito menceritakan, ayahnya berangkat melaut usai salat Jumat, bersama tiga temannya menggunakan kapal kecil milik juragan.

“Bapak berangkat ke laut sama teman-temannya, Kalau dari sini tuh tiga orang. Yang satu Pak Daim dan satunya Pak Arif.” ujarnya.

Menurutnya, ayahnya bisanya melaut tidak sampai 24 jam, tetapi di hari tersebut korban tidak kunjung pulang ke rumah.

"Keluarga mulai cemas kami langsung menghubungi juragan kapal," ulas Isa.

Isa mengatakan berdasarkan keterangan dari pemilik kapal, kemungkinan korban sedang tertahan di tengah laut akibat cuaca buruk.

"Mereka menduga kapal tertahan di laut karena cuaca buruk dan angin kencang selama dua hari terakhir," ulasnya.

Namun hingga Sabtu malam, Isa mengungkapkan pihak pemilik kapal tidak kunjung memberikan kabar terbaru tentang keberadaan ayahnya.

"Akhirnya, kamu melaporkan kejadian ini ke Polairud Polres Jember untuk tindakan lanjut," tuturnya.

Isa mengungkapkan Tim SAR gabung Langung mengerahkan dua sampan untuk mencari keberadaan enam nelayan tersebut.

"Hingga sore tidak ada hasil sama sekali, petugas terkendala kondisi cuaca yang buruk serta keterbatasan armada. Satu sekoci berisi sekitar 10 orang keluarga juragan kembali melakukan penyisiran laut lebih jauh dari titik keberangkatan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved