14.000 Warga Surabaya Antre Menempati Rusunawa, Pansus Minta Solusi Pemkot

Hingga kini sudah ada 14.000- an warga Surabaya yang antre ingin menempati rumah susun sewa (Rusunawa). Di Surabaya ada total 23 Rusunawa.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Cak Sur
Istimewa
ANTREAN RUSUNAWA - Ketua Pansus Hunian Layak Surabaya dari Fraksi Demokrat Nasdem, Muhammad Syaifuddin.Hingga kini sudah ada 14.000- an warga Surabaya yang antre ingin menempati rumah susun sewa (Rusunawa). Menurut Syaifuddin, Pansus Hunian Layak Surabaya nantinya akan mendorong direalisasikannya Rusunami. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Hingga kini sudah ada 14.000- an warga Surabaya yang antre ingin menempati rumah susun sewa (Rusunawa). 

Mereka telah mendaftar menjadi penghuni hunian vertikal yang dibangunkan pemerintah tersebut.

Di Surabaya ada total 23 Rusunawa. Sambil berharap ada pembangunan Rusunawa baru, penghuni lama Rusunawa lama idealnya harus dievaluasi.

Sebab, dalam aturannya yang menempati Rusunawa adalah warga gakin (keluarga miskin) dan pra gakin. 

Seusai Perda dan Perwalinya, masa huni warga Rusunawa 3 tahun, namun setelahnya bisa dilakukan pembaharuan.

Khusus penghuni Rusunawa yang terlalu lama itu, Ketua Pansus Hunian Layak Surabaya dari Fraksi Demokrat Nasdem, Muhammad Syaifuddin, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya  melakukan sosialisasi dan pendekatan terus menerus.

"Ada yang tidak lagi gakin tapi tetap di Rusunawa. Ini harus ada penyadaran dan sosialisasi yang komprehensif. Pemkot harus memberikan solusi," kata Syaifuddin, Selasa (2/7/2025).

Salah satu solusi atas makin banyaknya antrean Rusunawa, adalah membangunkan
Rusunami atau Rusun Milik. 

Penghuni Rusunawa yang sudah mampu, idealnya harus tidak lagi ada di situ.

Banyak yang bertahan lama di Rusunawa, salah satunya karena harga sewa tergolong murah. Sebulan penghuni hanya bayar paling mahal Rp 150.000. Rata-rata sewanya Rp 100.000 per bulan.

Syaifuddin mengakui, bahwa penghuni Rusunawa diprioritaskan bagi gakin. Selain itu, adalah warga ber KTP Surabaya yang tidak punya tempat tinggal. 

"Antrean Rusunawa kita saat ini sudah mencapai 14.000 lebih. Padahal, tahun ini hingga 2026 diperkirakan tidak ada pembangunan Rusunawa baru," tegas Syaifuddin.

Salah satu solusinya memang harus dibangun hunian murah. Pansus Hunian Layak Surabaya nantinya akan mendorong direalisasikannya Rusunami.

Harganya harus terjangkau, sehingga ada perubahan peta penghuni Rusunawa. 

Warga yang menempati Rusunawa hari ini, bisa berpindah ke Rusunami saat mereka mampu, sehingga bisa lebih nyaman dan punya masa depan.

Rusunawa yang kosong akan ditempati oleh  warga yang antre menempati Rusunawa. 

"Nanti Raperda Hunian Layak akan menyasar tata kelola Rusunawa dan Rusunami. Selain itu juga concern di kampung hunian layak dan Rutilahu," tandas Syaifuddin.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved