Ibu Diserahkan ke Panti Jompo

Telanjur Dikecam Warganet Usai Titipkan Nenek Nasikah ke Griya Lansia, Anak Kandung Beber Fakta Pilu

Telanjur viral dan dikecam warganet, dua anak yang menitipkan ibu kandungnya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang akhirnya muncul.

|
Editor: Musahadah
youtube purnomo belajar baik
KLARIFIKASI - Dua anak nenek Nasikah memberikan tanggapan usai viral titipkan ibu kandungnya ke Griya Lansia. Ini alasannya! 

SURYA.CO.ID - Telanjur viral dan dikecam warganet, dua anak yang menitipkan ibu kandungnya, Nasikah ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, akhirnya muncul di depan publik. 

Sebelumnya, dua anak nenek Nasikah ini dikecam warganet karena saat menitipkan ibunya ke Griya Lansia, dia menandatangani surat pernyataan untuk tidak diberi kabar apabila sang ibu meninggal dunia.

Warganet menilai sikap sang anak sungguh tega kepada ibu yang telah melahirkannya. 

Namun, setelah viral, dua anaknya membawa pulang kembali nenek Nasikah ke rumahnya di Sidoarjo. 

Tak lama setelah itu, mereka didatangi  Ipda Purnomo, polisi dari Polres Lamongan. 

Kepada Purnomo, dua anak Nasikah mengurai cerita memilukan di balik kisahnya yang viral.

Baca juga: Kisah Pilu Nasikah Lansia Sidoarjo Diserahkan Anaknya ke Panti Jompo, Rela Tak Dikabari jika Wafat

Dua anak nenek Nasikah ini adalah Sri Rahayu, anak pertama yang bekerja sebagai tukang sapu di perumahan. 

Lalu, anak kedua, Fitriya yang menjadi buruh pabrik. 

Sebelumnya, nenek Nasikah tinggal selama dua tahun dengan Fitriya. 

Dan baru-baru ini, Fitriya meminta kakaknya, Sri Rahayu untuk merawat ibunya. 

Kepada Ipda Purnomo, Fitriya membantah telah membuang ibunya. 

Dia berdalih menitipkan sang ibu ke Griya Lansia sebagai bentuk ikhtiar agar sang ibu mendapatkan tempat tinggal yang layak serta perawatan yang baik, mengingat keterbatasan tempat tinggal dan kesibukan dirinya bekerja.

"Kalian ini ke Griya Lansia tujuannya apa?" tanya Purnomo dikutip dari channel youtube Purnomo Belajar Baik pada Senin (30/6/2025). 

“Menitipkan supaya ibu saya punya tempat yang layak, ada yang jaga, terus kan saya kerja. Kalau saya kerja, ibu sering ngesot ke jalan raya, minta keluar,” ujar Fitriya.

Ia juga bercerita jika selama ini dirinya merawat sang ibu di rumahnya yang hanya seluas 4x4 meter.

Menurut Fitriya, sang ibu juga memiliki keterbatasan fisik yang memerlukan pemantauan kesehatan secara intensif.

“Supaya ibu ini ada yang merawat, ada yang mantau, terus secara kesehatan kan ibu saya enggak bisa jalan, kan bisa dicapek, ada diperiksa dokter, itu kemauan saya. Saya memohon bantuan,” jawabnya.

Setelah video mereka viral di media sosial, Sri dan Fitriya menyadari dampak perbuatan mereka.

Apalagi, setelah videonya menyebar viral di media sosial dan dia banyak menerima kecaman warganet. 

Mereka segera menjemput kembali sang ibu dari panti. 

“Setelah kamu tinggal, berapa lama kalian akhirnya menjemput lagi orangtua?” tanya Purnomo.

“Ya langsung, habis ashar itu langsung, PP (pulang pergi) jadi seharian full, langsung pak,” jawab Fitriya.

Menanggapi klarifikasi tersebut, Purnomo menyampaikan pesan kepada masyarakat.

“Kalau kita tidak bisa membantu beliau berdua, tolong jangan sebarkan gosip yang enggak-enggak. Tolong jangan dihujat. Beliau berdua ini, keluarga ini sudah berusaha nyari solusi, namun karena hari ini viral ya mau diapain,” ujarnya.

Sementara itu nenek Nasikah saat ditanya Purnomo mengaku sayang dengan anak-anaknya. 

"Sayang, kalau gak sayang gak bisa besar. Nek gak diingoni lak gak iso mangan," kata Nasikah. 

Saat diminta memilih tinggal dengan siapa, Nasikah menyebut tinggal bareng-bareng anak-anaknya, tanpa menyebut salah satunya. 

Cerita Pilu Nasikah hingga Viral di Media Sosial

DISERAHKAN - Dua wanita menyerahkan ibu kandungnya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang
DISERAHKAN - Dua wanita menyerahkan ibu kandungnya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang (Kolase TikTok)

Diketahui, Nasikah memiliki dua anak perempuan, dan satu laki-laki.

Sejak suami tiada, Nasikah menjadi orang tua tunggal. Ia berjuang keras mencari nafkah demi membiayai ketiga anaknya.

Ketika anaknya beranjak dewasa, Nasikah dirawat oleh putranya. 

Namun, kini putranya sudah meninggal dunia. 

Sementara dua putri Nasikah menyerahkan ibunya ke Griya Lansia Husnul Khatimah, Malang, Jawa Timur. 

Hal tersebut terungkap dalam video di akun Tiktok Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra.

Arief memperlihatkan momen ketika Nasikah diantar kedua putrinya.

“Dua anak kandung buang ibunya ke Griya Lansia. Sidoarjo, Jumat 27 Juni 2025,” tulis di keterangan video.

Ia menjelaskan, kedua anak kandung Nasikah yang mengantar secara langsung.

“Jangan nangis dengan berita ini. Jadi ada satu ibu ini, di samping saya. Jadi beliau ini diserahkan anak kandungnya secara total ke Griya Lansia,” ucap Arief Camra.

“Saya nggak bisa ngomong, karena dalam draft yang ditandatangani, jika beliau ini tutup usia, maka dua anaknya nggak perlu dikabari, dalam draft,” lanjutnya.

Kedua anak Nasikah inisial SR dan F mendapatkan penjelasan terkait konsekuensi jika menyerahkan sang ibu ke panti jompo.

"Griya Lansia itu sebenarnya tidak boleh untuk orang yang masih memiliki keluarga, apalagi anak. Berhubung tidak ada titik temu, tidak ada yang merawat atau tidak mau merawat, Ibu boleh menyerahkan ke Griya Lansia tapi total."

"Maksudnya, tidak akan ketemu ibu lagi. Kalau meninggal, tidak kita kabari. Bersedia? Dengan segala resiko. Nanti tanda tangan di atas materai. Tega, ya?" tanya Arief lagi.

Setelah memahami persyaratan, kedua anak Nasikah menandatangi surat perjanjian. 

"Ikhlas. Sudah jalannya," kata seorang anak Nasikah. 

Baca juga: Profil Arief Camra yang Viralkan Kisah Nasikah Lansia Sidoarjo Diserahkan Anaknya ke Panti Jompo

Namun, baru beberap saat video viral, Nasikah akhirnya dijemput kembali oleh kedua anaknya. 

Kabar kepulangan Nasikah diungkap Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra.

Melalui unggahan Instagram, Arief Camra, menjelaskan alasan kedua anak Nasikah akhirnya mau menjemput ibunya lagi. 

Arief menyebut, kedua anak Nasikah inisial SR dan F mengalami tekanan batin.

"Begitu saya unggah, (video penyerahan Nasikah) direspons banyak oleh masyarakat. Beliau (SR dan F) tertekan. Mereka mendapat tekanan dari tetangga, teman kerja, pemerintah setempat, dan lain-lain."

"Akhirnya, beliau merasa gundah dan menangis. Beliau ke tempat kami dan meminta izin mengambil ibunya lagi," terangnya.

Kondisi ini membuat Arief Camra lega, sebab sejak awal dirinya tak setuju dengan keputusan SR dan F yang memilih menitipkan ibunya di yayasan daripada merawat sendiri di rumah.

"Tapi alhamdulillah, kami tidak ada niatan menahan. Justru sejak awal kami menolak. Dengan kejadian ini, kita ambil hikmahnya," kata Arief.

Ia menilai, tekanan batin yang dialami SR dan F merupakan ganjaran karena sudah berbuat tak baik kepada sang ibu.

"Punya niat buruk kepada orang tua, dibayar cash sama Allah. Beliau dibikin tertekan, malu oleh netizen. Jadi, memang betul beliau dijemput setelah hanya sehari. Selanjutnya, perawatan kami serahkan kepada keluarga," katanya di akhir video.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved