Berita Viral

Gadis 18 Tahun Qothrin Nada Hilang Misterius di Pamekasan, Ibu Menangis: HP-nya Mati Total

Qothrin Nada Rahmatina (18), seorang gadis cantik asal Dusun Denpateh, Desa Tagengser Laok, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura, dilaporkan

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Adrianus Adhi
SURYA
Qothrin Nada Rahmatina, Gadis asal Pamekasan yang Dilaporkan Hilang oleh ibunya 

SURYA.co.id, Pamekasan - Qothrin Nada Rahmatina (18), seorang gadis cantik asal Dusun Denpateh, Desa Tagengser Laok, Kecamatan Waru, Kabupaten Pamekasan, Madura, dilaporkan hilang sejak Selasa, 24 Juni 2025. Hingga kini, keberadaannya masih menjadi misteri.

Ibunya, Watik (42), mengungkapkan bahwa Nada sempat berpamitan pergi ke rumah saudaranya, Sumaniyah, yang masih berada di desa yang sama. Ia pergi sekitar pukul 15.00 WIB setelah melaksanakan salat ashar.

“Saya ketemu, namun saya disuruh pulang,” kata Watik, Senin (30/6/2025), saat menceritakan kronologi awal hilangnya sang anak kepada Tribun Madura (SURYA.co.id)

Watik sempat menengok ke rumah Sumaniyah sekitar pukul 17.00 WIB karena Nada tak kunjung pulang. Saat itu, Nada beralasan akan pulang bersama kakeknya.

Namun sejak saat itu, Nada tidak pernah kembali ke rumah. Ia juga tidak memberi kabar sama sekali kepada keluarganya.

Watik mengaku sudah mencoba bertanya kepada Sumaniyah, namun jawaban yang diterima tidak memberikan kejelasan.

“Dia hanya mengaku mengetahui Qothrin saat pergi meninggalkan rumahnya,” ujar Watik.

Baca juga: Telanjur Dikecam Warganet Usai Titipkan Nenek Nasikah ke Griya Lansia, Anak Kandung Beber Fakta Pilu

Pencarian Intensif, HP Mati Total dan Laporan ke Polisi

Watik mulai merasa panik ketika Nada tak bisa dihubungi. Ia mencoba menelepon berulang kali, namun ponsel Nada tidak aktif.

“Saya telepon, handphonenya sudah tidak aktif,” ucap Watik dengan nada cemas.

Kekhawatiran semakin memuncak ketika pencarian di sekitar desa tidak membuahkan hasil. Watik pun melibatkan kepala desa dan warga sekitar untuk membantu mencari.

Setelah lebih dari sehari tanpa kabar, Watik memutuskan melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Pamekasan pada Kamis, 26 Juni 2025, pukul 18.00 WIB.

“Sampai sekarang belum ada kabar, baik dari keluarga, kepala desa, maupun kepolisian,” tuturnya.

Pencarian pun diperluas dengan melibatkan keluarga di Kalimantan, teman-teman dekat Nada, hingga tetangga sekitar.

“Saya sangat cemas. Jangankan sudah seminggu, sehari saja sangat khawatir. Tidak ada yang tahu Nada ada di mana,” kata Watik.

Baca juga: Jasad Korban Kecelakaan Tunggal di Jember Ditemukan Tercebur Sungai

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved