Banjir di Sidoarjo
Beragam Upaya Dilakukan Pemkab Sidoarjo untuk Mengatasi Banjir
Beragam upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jatim, untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi.
SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Beragam upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi.
Jangka pendek, pemerintah mengoperasikan pompa untuk mengalirkan air di lokasi banjir supaya cepat surut.
Jangka panjangnya, semua sungai di Sidoarjo harus dinormalisasi.
Secara bertahap, normalisasi sudah dilakukan di beberapa titik. Khususnya wilayah yang menjadi langganan banjir.
Seperti Sungai Mbah Gepuk, menjadi penyebab banjir di kawasan Candi dan Tanggulangin.
“Normalisasi kami lakukan secara bertahap. Sementara difokuskan di wilayah yang selama ini menjadi langganan banjir, seperti Tanggulangin, Candi hingga Porong. Selain itu, Pemkab Sidoadjo juga akan membangun dam di wilayah Kedungpeluk,” kata Bupati Sidoarjo Subandi.
Baca juga: Memasuki Musim Kemarau, Tapi Banjir Masih Mengancam Sidoarjo
Menurut Bupati Subandi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim juga telah mengucurkan dana sebesar Rp 37 miliar.
Diharapkan, dana besar ini bisa menangani masalah banjir yang selama ini melanda wilayah Sidoarjo.
Normalisasi juga dilakukan di Sungai Sidokepuh, mulai dari Ngaban hingga Kedungpeluk dengan total panjang sungai mencapai enam kilometer.
"Tahap awal, dua kilometer dari Ngaban hingga Balonggabus, kemudian dilanjutkan 3,8 kilometer dari Balonggabus ke jembatan Kedungpeluk,” urainya.
Selain melakukan pengerukan, lanjut Subandi, pihaknya akan melakukan melakukan pembersihan tumbuhan liar yang menyumbat aliran air. Sampah atau tanaman liar bakal dibersihkan semua.
"Sungai-sungai besar di Sidoarjo merupakan kewenangan pemerintah pusat, namun kami tetap melakukan pendampingan teknis, seperti pembersihan dan pengangkatan tanaman liar,” lanjutnya.
Sungai-sungai di kawasan Waru juga menjadi sasaran. Karena daerah itu juga kerap kebanjiran.
Dalam program ini, keberadaan bangunan liar (bangli) di sepanjang sungai kerap menjadi kendala. Makanya, dalam program ini penertiban bangli menjadi perhatian.
Beberapa bulan terakhir, sejumlah bangli mulai ditertibkan. Termasuk lima titik bangli di kawasan Pepelegi dan beberapa daerah lain.
Pengerukan Sungai Pepelegi juga sudah dilakukan. Ada lebih dari 90 truk hasil pengerukan sungai di sana. Banyak sekali pendangkalan, mungkin karena saking lamanya sungai tersebut tidak dikeruk.
Selanjutnya sungai-sungai yang ada di Gedangan dan Gemurung juga menjadi sasaran pengerukan atau normalisasi.
“Beberapa sungai lain juga kami normalisasi. Bertahap, untuk mengantisipasi banjir yang kerap terjadi,” ujar Bupati Subandi.
Upaya lainnya adalah mengajak semua lapiran masyarakat untuk membersihkan sungai. Sekaligus menjaga dan merawat sungai supaya tetap bersih dan tidak tersumbat.
Selain mengalami pendangkalan, beberapa sungai juga kotor alias dipenuhi sampah. Termasuk sampah rumah tangga, tumbuhan dan sebagainya yang menyebabkan alirannya terhambat.
“Dan setiap akhir pekan, kami gerakkan program jihad merawat kali. Yakni acara kerja bakti membersihkan sungai,” kata Subandi.
Dia turun sendiri dalam program itu. Para pejabat dan pegawai di lingkungan Pemkab Sidoarjo juga diajak.
Kemudian, secara bertahap, beberapa lapisan masyarakat juga diajak untuk terlibat.
Seperti yang dilakukan di Kali Pelayaran di Desa Krembangan, Kecamatan Taman, Sidoarjo, akhir pekan lalu.
Bupati Subandi bersama Dandim dan sejumlah pihak, termasuk ratusan warga bersama-sama membersihkan sungai yang kotor tersebut.
Sebelumnya, enceng gondok terlihat menutup badan sungai. Rumput liar tumbuh lebat di sana-sini. Bahkan di balik tumbuhan enceng gondok yang menyebar itu tersembunyi berbagai macam sampah di bawahnya seperti plastik, popok bayi, kayu, karet dan sebagainya.
Semua dibersihkan beramai-ramai. Sampah dibawa ke pinggir sungai, kemudian diangkut menggunakan truk oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).
Usai kerja bakti, sungai yang sebelumnya kotor itu pun berubah menjadi bersih.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.