Berita Viral

Bantah Tudingan Beathor Suryadi Soal Ijazah Jokowi, Politisi PDIP Prasetyo Edi: Tidak Benar Semua

Prasetyo Edi Marsudi yang juga mantan Ketua DPRD DKI Jakarta dua periode ini menegaskan pernyataan Beathor Suryadi tidak benar semuanya. 

Editor: Musahadah
kolase youtube Anak Bangsa TV/istimewa
BANTAH - Politisi PDIP sekaligus mantan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (kiri) membantah pernyataan Beathor Suryadi yang menyebut ijazah Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka. 

Widodo, yang disebut-sebut sebagai aktor kunci dalam dugaan pencetakan ini, kini menghilang sejak isu ijazah Jokowi diangkat dalam buku kontroversial karya Bambang Tri.

Beathor Suryadi juga mengungkap bahwa mantan Gubernur Lemhannas dan tokoh PDIP, Andi Widjajanto, disebut pernah melihat langsung dokumen ijazah Jokowi tersebut.

Beathor mengklaim Andi Widjajanto menyaksikan dokumen tersebut saat masa pencalonan Jokowi di Pilpres 2014. 

Namun, menurut Beathor, ijazah yang dilihat Andi Widjajanto merupakan cetakan ulang tahun 2012 yang digunakan untuk keperluan Pilgub DKI Jakarta.

Bantahan Andi Widjajanto

Sekretaris Tim Kampanye Jokowi di Pilpres 2014, Andi Widjajanto merespons isu pencetakan ulang ijazah Jokowi yang menyeruak tersebut. Andi mengaku tak tahu menahu terkait kabar yang beredar itu.

"Yang pasti saya tidak pernah berinteraksi dengan Pak Beathor, terkait apapun, terkait ijazah Jokowi," kata Andi dikutip dari Youtube Sentana TV, Rabu (18/6/2025).

"Sebagai sekretaris tim kampanye di 2014, tugas saya memastikan kelengkapan syarat administrasi untuk KPU dan berkas itu dinyatakan lengkap," imbuhnya.

Andi mengaku saat mendapat dokumen pencalonan Jokowi itu memang dia sempat melihat ijazah Jokowi tersebut. Namun, dia kini tidak bisa membedakan antara ijazah Jokowi yang dia lihat kala itu dengan foto ijazah Jokowi yang beredar saat ini.

"Saya melihat ijazahnya. (Mirip atau tidak dengan foto ijazah Jokowi viral) Saya cenderung gak ingat ya, di 2014 itu tidak ada di kepala saya pertanyaan tentang keaslian ijazah," katanya.

"Saat itu di kepala saya, seseorang yang sudah dicalonkan, sudah dua kali wali kota, sudah satu kali gubernur, tidak ada di kepala saya untuk mengecek keaslian ijazah," sambung Andi.

Saat itu, Andi mengaku tidak menaruh curiga apapun. "Menurut saya itu proses administrasi normal saja di 2014, saya tidak betul-betul mengingat apakah ada keanehan," katanya.

Namun, dia memang mengenal tiga nama yang disebut di kabar beredar dari penuturan Beathor Suryadi ini.

"Kenal, kenal baik," kata Andi terkait sosok David, Anggit dan Widodo.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved