Amalan Islam
Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Muharram, Dilengkapi Bacaan Niat
Di bulan Muharram, Umat Islam dianjurkan melaksanakan puasa sunnah yakni Puasa Tasua dan Puasa Asyura. Berikut jadwal dan bacaan niatnya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Di bulan Muharram, Umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan sunnah, seperti puasa.
Puasa sunnah yang paling utama dikerjakan pada 9, 10, 11 Muharram.
Jika tidak sanggup mengerjakannya selama tiga hari, disunnahkan puasa dua hari saja tanggal 9 dan 10 Muharram.
Puasa 9 Muharram disebut Puasa Tasua, sedangkan puasa 10 Muharram adalah Puasa Asyura.
"Karena kata Nabi SAW jangan sama puasanya dengan puasa Bani Irail, bedakan puasa kamu dengan puasa orang Yahudi, orang Yahudi puasanya cuma tanggal 10 saja, supaya beda puasa 9, 10, 11. Kalau tidak sanggup 3 hari, pilih 2 hari saja 9 dan 10 Muharram," jelas Ustadz Abdul Somad, dikutip dari YouTube Pojok Solusi, pada 17 Agustus 2021.
Baca juga: Akhir Polemik Masjid di Depok Digembok karena Banyak Anak Bermain, Kini Tak Hanya Dibuka saat Sholat
Di antara dalil yang menyatakan ini terdapat dalam hadis Ibnu Abbas.
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ ، صُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
“Berpuasalah kalian pada hari ‘Asyura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi. Berpuasalah sebelumnya atau berpuasalah setelahnya satu hari." HR Ahmad no. 2153.
Sementara keutamaan menjalankan Puasa Tasua dan Puasa Asyura adalah, menghapus dosa satu tahun yang lalu.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ الله الْمُحَرَّمِ
“Sebaik-baik puasa/shaum setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)
Baca juga: Rekam Jejak Komjen Pol Dedi Prasetyo yang Berpeluang jadi Wakapolri Pengganti Ahmad Dofiri
Jadwal Puasa Sunnah Bulan Muharram 2025
Menurut kalender PBNU, tanggal 1 Muharram 1447 H bertepatan dengan hari Jumat, 27 Juni 2025 M.
Artinya, Puasa Tasua dan Asyura yaitu 9 dan 10 Muharram bertepatan dengan tanggal 5 dan 6 Juli 2025.
Niat Puasa Tasu'a (9 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Keutamaan Puasa Tasua
Puasa Tasu'a merupakan puasa yang dilaksanakan pada 9 Muharram.
Dalam riwayat dijelaskan di akhir hayatnya Rasulullah pernah berkeinginan jika ia masih hidup di tahun depan maka ia akan berpuasa pada 9 dan 10 Muharrram.
عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – يَقُولُ: حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ, قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-: (( فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ.)) قَالَ: فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma, dia berkata, “ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila tahun depan -insya Allah- kita akan berpuasa dengan tanggal 9 (Muharram).’ Belum sempat tahun depan tersebut datang, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal.”
Keutamaan Puasa Asyura
Puasa Asyura merupakan puasa yang dilaksanakan pada 10 Muharram.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((…وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ.))
“… Dan puasa di hari ‘Asyura’ saya berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.” HR Muslim no. 1162/2746.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ. قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam pernah ditanya tentang keutamaan puasa Arafah. Beliau menjawab, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab,” Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.