Berita Viral
4 Janji Palsu Sekolah Elite di Bekasi yang Ternyata Bodong, Pantas Wali Murid Kecewa, SPP Mahal
Terbongkar sederet janji palsu yang diberikan Yayasan Al Kareem Islamic School kota Bekasi terhadap para wali murid. Sekolah elite ternyata bodong.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Terbongkar sederet janji palsu yang diberikan Yayasan Al Kareem Islamic School kota Bekasi terhadap para wali murid.
Hal ini tentu saja membuat para wali murid kecewa berat, terlebih lagi mereka sudah bayar mahal uang pendaftaran dan SPP per bulannya.
Kini, sekolah elite yang ternyata bodong itu resmi disegel oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi pada Selasa (18/6/2025).
sejumlah orangtua murid pun meluapkan kekecewaannya.
Padahal biaya per bulannya cukup mahal.
Baca juga: Sekolah Elite di Bekasi Disegel, Guru Kompak Resign Setelah Disuruh Beli Ayam & Antar Anak Yayasan
Orang tua murid harus mengeluarkan uang sebesar Rp2-5 juta untuk biaya masuk SPP per bulannya.
Sementara, biaya uang pangkal biayanya sebesar Rp 23 juta hanya untuk pendaftaran.
Alih-alih mendapatkan pendidikan yang layak seperti yang dijanjikan sejak awal, orang tua siswa harus menelan pil pahit.
Berikut sederet janji palsu yang diberikan Yayasan Al Kareem Islamic School kota Bekasi.
- Dijanjikan Kurikulum Cambridge
Salah satu wali murid, Silvia Legina (30) mengaku merasa ditipu karena anaknya tak mengalami kemajuan dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).
"Makanya dengan biaya yang menurut saya mahal itu kami kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang kami harapkan," ujar Silvia, dilansir dari Kompas.com.
Silvia mengatakan, penerapan sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sebelumnya dijanjikan berbasis kurikulum Cambrigde, ternyata tak sesuai.
"Jadi Cambridge itu tidak kami dapatkan atau tidak sesuai dengan materinya," kata Silvia.
2. Dijanjikan Ngajar Pakai Bahasa Inggris
Selain kurikulum, puluhan wali murid juga mengeluhkan penerapan metode pembelajaran yang tak sesuai standar seperti pada mata pelajaran bahasa Inggris dan agama.
Semula, para wali murid dijanjikan anak-anaknya akan mendapatkan pembelajaran bahasa Inggris.
Jika sudah menguasai, anak-anak mereka dijanjikan akan mendapat pembelajaran dari para guru menggunakan bahasa Inggris sepenuhnya.
Namun dalam praktiknya, para pengajar ternyata hanya menggunakan bahasa Indonesia.
"Lalu dari agamanya pun pelajarannya juga kurang, tidak ada hafalan (surat Al Quran)," ungkap Silvia.
3. Tak Bisa Ujian Susulan
Sama halnya dengan yang dirasakan wali murid lainnya, Nurhaliza (33) yang kecewa sekaligus terkejut dengan melihat di depan mata kalau sekolah anaknya tiba-tiba berhenti operasi tanpa pemberitahuan karena tidak adanya lagi guru.
"Maksudnya sia-sia waktu saya, kenapa gini, harusnya kan di WhatsApp (WA) sayanya kalau misalnya emang tidak ada progres lagi sekolahnya," kata Nurhaliza.
Padahal Nurhaliza menjelaskan dirinya hanya mendapatkan informasi dari email untuk anaknya datang ke sekolah pada Senin (16/6/2025) guna mengikuti ujian susulan.
Sebab anaknya sempat sakit dan kemudian diminta untuk mengikuti ujian susulan.
"Minggu lalu anak saya sakit, jadi tidak masuk, Minggu lalu sempat ujian, nah disuruh susulan ujian hari ini, tapi ya gitu digembok (Sekolahnya) tidak bisa masuk, padahal udah pakaian lengkap anak saya," jelasnya.
Akan tetapi, begitu sampai ternyata sekolah berhenti beroperasi dan pagar digembok.
4. Dijanjikan Ada Konseling Psikolog
Nurhaliza menuturkan, sebelum dikagetkan dengan sekolah yang tiba-tiba beroperasi, dirinya sempat menyimpan rasa curiga terhadap sistem pelayanan pembelajaran.
Kecurigaan terjadi saat dirinya dijanjikan fasilitas konseling dari psikolog untuk anaknya yang sekolah di tempat tersebut.
Namun, kenyataannya, janji itu palsu atau tidak terealisasi.
"Jadi saya selama anak saya sekolah di sini tidak pernah ketemu psikolog," tuturnya, melansir Warta Kota.
Nurhaliza mengaku sangat kecewa karena janji konseling dengan psikolog tidak terealisasi.
Selain karena sudah meluangkan waktu, dirinya dan suami sudah mengeluarkan biaya untuk fasilitas tersebut hingga nominal jutaan rupiah.
“Saya bayar Rp5,5 juta untuk aktivitas nursery dan Rp5,4 juta tuition fee per tiga bulan, belum termasuk uang pangkal Rp7,3 juta," ujarnya.
Nurhaliza berharap pihak pengelola sekolah dapat bertanggung jawab dengan mengembalikan uang orang tua siswa.
"Sebaiknya bertanggung jawab pihak sekolah dan kembalikan uang yang sudah terlanjur bayar, saya juga masih ada uang pangkal di sekolah ini udah kebayar Rp7,3 juta," harapnya.
"Kami merasa dirugikan dan meminta pihak sekolah mengembalikan uang bagi orang tua yang memilih tidak melanjutkan,” tegasnya.
Tak Terdaftar di Dapodik
Sementara itu, Sekretaris Disdik Kota Bekasi Warsim Suryana membenarkan sekolah tersebut terindikasi bodong karena menggelar KBM tak sesuai prosedur.
"Iya bisa kami nyatakan itu sekolah bodong," kata Warsim.
Warsim menjelaskan bahwa sekolah tersebut dikategorikan bodong karena tak mendaftarkan nomor induk siswa nasional (NISN) ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Selain itu, kegiatan pembelajaran yang diterapkan juga tak sesuai dengan kurikulum yang dijanjikan.
"Di mana sekolah tersebut sebelumnya menjanjikan kurikulum berbasis Cambrigde, nyatanya tidak," ungkap dia.
Atas dasar tersebut, pihaknya pun menyegel sekolah agar tidak menerima siswa baru dan menggelar KBM.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi lantas menyegel sekolah swasta Al Kareem Islamic School di Jalan Baru Perjuangan, Bekasi Utara, pada Selasa (17/6/2025).
berita viral
Bekasi
sekolah elite
bodong
Al Kareem Islamic School
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Inikah Motif Dwi Hartono Tersangka Pembunuhan Bos Bank Plat Merah? Susno Duadji Bantah Gegara Kredit |
![]() |
---|
Duduk Perkara Salsa Erwina Berani Tantang Debat Ahmad Sahroni, Tak Gentar Meski Keluarga Didatangi |
![]() |
---|
BGN Sampai Cek Langsung Ompreng MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, Ternyata Ini Risiko dan Bahayanya |
![]() |
---|
Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPR Nafa Urbach yang Janji Akan Serahkan Semua Untuk Rakyat |
![]() |
---|
Rekam Jejak Salsa Erwina yang Gertak Ahmad Sahroni Usai Kabar Keluarganya Didatangi, Jabatannya Top |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.