Amalan Islam

Keutamaan Bulan Muharam Menurut Hadis

Muharram bulan apa? Sebagian umat Muslim mungkin belum mengetahui Apa keistimewaan di Bulan Muharram

|
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Surabaya.tribunnews.com
Bulan Muharam 

SURYA.CO.ID – Bulan Muharam adalah salah satu bulan suci dalam Islam.

Namun, tidak semua umat Muslim mengetahui keistimewaan dan sejarah penting yang ada di dalamnya.

Menurut hadist Rasulullah SAW, Muharam termasuk dalam empat bulan haram atau bulan suci. Tiga lainnya adalah bulan Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.

Dari Abu Bakrah, Nabi SAW bersabda:

“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679)

Anjuran Puasa di Bulan Muharram

Di bulan ini, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa, terutama puasa Tasua dan Asyura.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi SAW bersabda:

“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)

Peristiwa Penting yang Terjadi di Bulan Muharram
Bulan Muharram juga dikenang karena berbagai peristiwa besar dalam sejarah Islam.

Beberapa di antaranya adalah keselamatan Nabi Nuh dan Nabi Musa, serta kesyahidan cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali.

Nabi Nuh Diselamatkan dari Banjir Bandang

Allah SWT menyelamatkan Nabi Nuh AS dari banjir besar. Kapalnya akhirnya berlabuh di Gunung Judi.

Menurut Ibnu Jarir al-Thabari, kapal Nabi Nuh memiliki panjang 1.200 hasta (540 meter) dan lebar 600 hasta (270 meter). Kapal itu terdiri dari tiga lantai: untuk hewan, manusia, dan burung.

Ibnu Abbas menyebut bahwa Nabi Nuh membawa 80 orang beserta keluarganya masing-masing. Mereka berada di kapal selama 150 hari, lalu berputar mengelilingi Ka'bah selama 40 hari sebelum akhirnya mendarat di Bukit Judi.

Nabi Nuh dan para pengikutnya keluar dari kapal tepat pada tanggal 10 Muharram.

Nabi Musa Diselamatkan dari Tentara Fir'aun

Allah juga menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israil dari kejaran tentara Fir’aun. Fir’aun dan tentaranya ditenggelamkan di Laut Merah.

Ibnu Katsir mengutip bahwa pasukan Fir’aun berjumlah sekitar 1.600.000 orang, dengan 100.000 kuda jantan berwarna hitam. Sementara Bani Israil yang dikejar berjumlah 600.000 orang.

Sebagai bentuk syukur, Nabi Musa dan pengikutnya berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

Rasulullah SAW pernah melihat orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.

Mereka berkata: “Hari ini Tuhan menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari tenggelam, sementara Fir’aun dan tentaranya ditenggelamkan.”
Nabi SAW bersabda:

“Aku lebih berhak atas Musa dan lebih berhak untuk berpuasa pada hari ini.”

Lalu Nabi berkata kepada para sahabat:

“Siapa di antara kalian berniat puasa pagi hari ini, hendaklah ia menyempurnakan puasanya…” (HR. Ahmad)

Terbunuhnya Cucu Nabi, Husain bin Ali

Peristiwa menyedihkan juga terjadi pada bulan ini. Husain bin Ali, cucu Nabi Muhammad SAW, terbunuh di Karbala pada 10 Muharram 61 H (10 Oktober 680 M).

Ia dibunuh oleh pasukan Yazid bin Muawiyah. Di antara para pelaku adalah Syamir bin Dzi al-Jausyan, Husain bin Numair, dan Sinan bin Anas.

Dalam riwayat al-Thabarani disebutkan bahwa Jibril pernah memberi tahu Nabi Muhammad SAW bahwa cucunya akan terbunuh di tanah Karbala (Thaf). Jibril bahkan menunjukkan tanah tempat pembunuhan itu terjadi.

Nabi berkata kepada Aisyah: “Jibril memberitahu aku bahwa Husain, cucuku akan dibunuh di tanah Thaf…”

Peristiwa ini menjadi momen duka bagi umat Islam dan menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kebenaran dan keadilan.

Muharram, Momentum untuk Beribadah
Melihat banyaknya peristiwa besar yang terjadi di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan keimanan dan amal ibadah.

“Banyak sekali peristiwa-peristiwa pada bulan Muharram itu. Maka, hendaklah senantiasa beribadah kepada Allah dan memohon ampunan kepada-Nya,” ujar Ustaz Muhajir.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved