Demo Sopir Truk Tolak Revisi UU ODOL
Demonstrasi di Surabaya Bikin Jalan Macet Total! Ribuan Sopir Truk Tumpah Ruah di Jalanan
Aksi besar-besaran para sopir truk yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) membuat sejumlah ruas jalan utama
SURYA.co.id, Surabaya - Aksi besar-besaran para sopir truk yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) membuat sejumlah ruas jalan utama di Kota Surabaya lumpuh total, Kamis (19/6/2025).
Demonstrasi di Surabaya ini disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar sepanjang tahun, mengingat skala massa dan jumlah kendaraan yang dilibatkan.
Sejak pukul 12.00 WIB, ribuan massa mulai memadati kawasan Jalan Frontage Ahmad Yani.
Massa datang dari berbagai penjuru Jawa Timur, termasuk Sidoarjo, Gresik, Lamongan, dan Madura, menuju titik kumpul utama di depan Mal City of Tomorrow (Cito).
Arus kendaraan menuju Surabaya pun macet parah.
Polisi terpaksa melakukan rekayasa lalu lintas demi mencegah penumpukan kendaraan, terutama di sekitar Gedung Dinas Perhubungan Jawa Timur dan Kantor Gubernur Jatim yang menjadi lokasi utama unjuk rasa.
Baca juga: Kronologi Keluarga Pasien Puskesmas Menunggu 2 Jam di Loket Obat, Ternyata Petugas Asyik di Warkop
Menurut AKP Rina Shanty Nainggolan, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, sebanyak 1.458 personel kepolisian dikerahkan untuk mengawal aksi ini. Mereka terdiri dari Dalmas, Sabhara, Brimob, Satlantas, dan Reserse.
Polisi juga menutup beberapa simpang jalan strategis, termasuk persimpangan Jalan Kebon Rojo, untuk mencegah kendaraan umum terjebak di jalur demonstrasi.
Arus kendaraan dari Jalan Veteran dan Bubutan pun dialihkan ke jalur alternatif.
Puncak demonstrasi ditandai dengan aksi teatrikal berupa pembentangan Bendera Merah Putih sepanjang 1.000 meter yang dilakukan peserta long march dari depan Cito hingga Mapolda Jatim.
Massa juga mengarak keranda mayat sebagai simbol "matinya keadilan bagi sopir."
Ketua GSJT, Angga Firdiansyah, menyebutkan bahwa aksi ini melibatkan 785 truk dan 1.200 orang sopir dari 84 elemen komunitas di seluruh Jawa Timur.
"Kami menyuarakan keresahan atas penerapan aturan Over Dimension and Over Loading (ODOL) yang dirasa tidak adil," katanya kepada SURYA.co.id.
Menurut GSJT, Pasal 277 UU No. 22 Tahun 2009 hanya mengatur perubahan bentuk kendaraan, bukan berat muatan.
Namun di lapangan, sopir kerap menjadi sasaran razia, sedangkan pihak perusahaan atau pemilik barang tidak pernah tersentuh hukum.
"Para sopir yang bekerja keras malah jadi korban. Padahal yang mengatur tarif dan muatan adalah pemilik barang," ujar Angga.
Baca juga: Massa Sopir Truk Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1 Km, Sindir Oknum Aparat Seperti Preman
Mereka menuntut revisi UU agar tanggung jawab juga dibebankan kepada pengusaha.
Selain itu, GSJT juga mendesak pemerintah mengeluarkan regulasi tarif minimum ongkos angkut logistik agar sopir tidak dirugikan. Mereka menilai praktik penetapan ongkos saat ini sangat merugikan dan sepihak.
Premanisme jalanan juga menjadi sorotan. Menurut Angga, banyak sopir yang menjadi korban pungli dari oknum aparat maupun kelompok liar yang mengatasnamakan keamanan jalan.
Aksi unjuk rasa kali ini juga menyoroti ketimpangan penegakan hukum. Para sopir kecil mengaku sering ditindak, sedangkan kendaraan milik perusahaan besar dibiarkan bebas melintas meskipun sering kali melebihi kapasitas.
"Banyak sopir dari perusahaan besar tak pernah diperiksa, seolah-olah kebal hukum. Sementara kami di pinggiran terus ditekan," lanjut Angga dalam orasinya di depan Gedung Dishub Jatim.
Demonstrasi di Surabaya hari ini menjadi simbol perlawanan sopir terhadap ketidakadilan sistem transportasi nasional. Dengan kekuatan massa dan strategi panggung aksi, GSJT berharap pemerintah pusat turun tangan.
Mereka juga berharap tindakan represif dari oknum aparat bisa dihentikan, dan ada penyelesaian struktural terhadap polemik muatan logistik dan keamanan jalan.
Dengan ditutupnya sejumlah ruas jalan dan macetnya jalur-jalur utama di Surabaya, banyak pengendara umum mengeluhkan keterlambatan dan kesulitan mobilitas. Beberapa bahkan memilih putar balik karena tak kunjung bergerak.
(Luhur Pambudi)
==
Harian Surya atau SURYA.co.id akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur, melalui:
- Whatsapp Channel Harian Surya. Klik di sini untuk bergabung
- Facebook SURYA.co.id Klik di Sini untuk bergabung
- Twitter SURYA.co.id Klik di sini untuk bergabung
- Thread SURYA.co.id Klik di sini untuk bergabung
- Instagram SURYA.co.id Klik di sini untuk bergabung
- News Google SURYA.co.id Klik di sini untuk bergabung
Demo Tolak RUU ODOL di Blitar Ricuh, Polres Amankan 10 Orang Diduga Provokator |
![]() |
---|
Ratusan Sopir Truk Demo di Kantor Gubernur Jatim, Sebut Zero ODOL Ancam Harga Bahan Pokok Naik |
![]() |
---|
Ratusan Truk Geruduk Pusat Kota di Ponorogo, Sopir Wadul Wakil Rakyat, Ini Tuntutannya |
![]() |
---|
Demo Sopir Truk di Trenggalek Tolak Revisi UU ODOL, Sebut Harga Bahan Pokok Akan Melambung |
![]() |
---|
Massa Sopir Truk Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 1 Km, Sindir Oknum Aparat Seperti Preman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.