Gelar Sharing Session IBC 2025, Kadin Jatim: Langkah Strategis Ciptakan Kurikulum Berbasis Industri
Kadin Jatim melalui Kadin Institute menggelar kegiatan Sharing Session Industry-Based Curriculum (IBC)
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Kadin Jatim melalui Kadin Institute kembali menunjukkan langkah progresif dalam mewujudkan pendidikan vokasi yang sinkron dengan kebutuhan industri, melalui kegiatan Sharing Session Industry-Based Curriculum (IBC) 2025 yang digelar di Graha Kadin Jatim, Senin (16/6/2025).
Kegiatan ini digelar Kadin Jatim bersama Pemprov Jatim dan Swisscontact untuk membangun fondasi kuat bagi pembentukan kurikulum berbasis industri.
Kegiatan yang diikuti oleh 30 peserta dari berbagai instansi ini menjadi bagian awal dari serangkaian pelatihan lima hari untuk menyusun draf kurikulum baru.
Peserta berasal dari Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, Disperindag, Bappeda, industri, SMK, politeknik, serta perwakilan lembaga pelatihan.
Senior Program Officer Swisscontact, Benaya Victorius menegaskan pentingnya membentuk ekosistem kolaboratif.
Menurutnya, fasilitator vokasi memegang peranan krusial sebagai penghubung dua dunia, pendidikan dan industri.
"Kami sedang menyusun peta jalan fasilitator vokasi untuk Jawa Timur. Harapannya, peran ini menjadi alat strategis membangun ekosistem yang bermanfaat jangka panjang," kata Benaya.
Peserta pelatihan dipilih dari kalangan yang sudah memiliki pengalaman menyusun kurikulum.
Kini mereka diperkaya dengan pendekatan fasilitasi agar mampu menggali kebutuhan industri sekaligus mengintegrasikannya ke dalam desain pembelajaran sekolah vokasi.
Sementara itu, Direktur Kadin Institute, Nurul Indah Susanti menekankan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari berbagai inisiatif kolaboratif yang telah sejalan dengan regulasi nasional, terutama Perpres 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
"Langkah ini bukan sesuatu yang baru, tapi harus terus dikuatkan. Harapannya, model kurikulum hasil sharing season kali ini bisa segera diterapkan di seluruh TKDV di Jawa Timur," jelas Nurul.
Ia juga menambahkan bahwa dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, sebanyak 28 daerah sudah membentuk TKDV aktif.
Ini menunjukkan komitmen tinggi dari pemerintah daerah untuk menyelaraskan pendidikan vokasi dengan kebutuhan pasar kerja lokal.
Tak hanya itu, Jatim juga menjadi provinsi pertama di Indonesia yang memiliki Renstra TKDV yang dituangkan dalam Peraturan Gubernur.
Menurutnya, Renstra tersebut akan dijabarkan lebih lanjut ke dalam program kerja konkret yang menyasar implementasi kurikulum berbasis industri secara luas.
Kadin Jatim
Kadin Institute
Pemprov Jatim
Swisscontact
kurikulum berbasis industri
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Sukses Bikin 8 Anggota OPM Keok, Inilah Sosok Mayjen Lucky Avianto yang Pimpin Operasi Habema |
![]() |
---|
Usai Launching Buku "Jokowi’s White Paper", Roy Suryo Diperiksa Polda Metro Besok Sesuai Permintaan |
![]() |
---|
Persil yang Masuk Konsinyasi Underpass Bundaran Bulog Surabaya, Ester dan Sugiono Tunggu Kepastian |
![]() |
---|
Rekam Jejak Mayjen Rio Firdianto yang Tetap Pimpin Perobohan Markas GRIB Jaya Meski Dilempari Batu |
![]() |
---|
Sosok Merit Adigwe, Pemain Terbaik Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 2025, Sempat Tak Percaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.